Salat Idul Adha Beda Hari, Pemprov Sulsel Imbau Warga Ikuti Pemerintah

"Kita semua harus satu persepsi," kata Abdul Hayat Gani

Makassar, IDN Times - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani mengimbau masyarakat melaksanakan salat Idul Adha sesuai edaran pemerintah pusat. Sebelumnya Kementerian Agama sudah memutuskan hari raya Idul Adha jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Hayat yang menjadi Pelaksana Harian Gubernur Sulsel menyampaikan imbauan itu berdasarkan rapat persiapan Idul Adha yang digelar di Kantor Gubernur Sulsel di Makassar, Jumat (8/7/2022). Rapat diikuti Pemprov Sulsel, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, dan pihak terkait.

"Kita semua harus satu persepsi, Alhamdulillah hari ini sudah mewakili semua. Tujuan kita hari ini bagaimana masyarakat kita aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah," kata Hayat.

Baca Juga: MUI Sulsel: Idul Adha 9 dan 10 Juli Sama-sama Benar

1. Solusi atas perbedaan waktu salat Id

Salat Idul Adha Beda Hari, Pemprov Sulsel Imbau Warga Ikuti PemerintahSekda Sulsel Abdul Hayat Gani saat rakor TPID di Hotel D'Maleo Makassar, Selasa (3/11/2020). Humas Pemprov Sulsel

Abdul Hayat mengatakan, rapat hari ini merupakan jalan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat Sulsel terkait dengan perbedaan waktu sholat Idul Adha. Sebab, ada juga sebagian kalangan yang menetapkan hari raya Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022.

"Kita diskusikan hari ini untuk menjawab pertanyaan dari berbagai elemen masyarakat. Kita jalankan apa yang menjadi surat edaran pemerintah pusat," kata Hayat.

2. MUI: salat 9 atau 10 Juni sama-sama benar

Salat Idul Adha Beda Hari, Pemprov Sulsel Imbau Warga Ikuti PemerintahIlustrasi gedung majelis ulama indonesia MUI (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan mengimbau masyarakat menyikapi perbedaan hari raya Idul Adha 1443 Hijriah dengan tenang. Itu tertuang dalam maklumat yang dikeluarkan, Senin (4/7/2022).

Pemerintah telah menetapkan 10 Zulhijah 1443 atau Idul Adha jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. Sebelumnya, pimpinan Muhammadiyah memutuskan Idul Adha bertepatan dengan 9 Juli 2022. Di sisi lain, Pemerintah Arab Saudi memutuskan 8 Juli 2022 merupakan hari wukuf, sehingga lebaran Idul Adha di sana jatuh pada 9 Juli 2022.

MUI Sulsel memandang bahwa dalam penetapan awal bulan kamariah alias kalender Islam, terdapat perbedaan metode. Setidaknya ada dua pendekatan yakni rukyatul hilal dan hisab. Keduanya berdasarkan Alquran dan hadis serta ijtihad para ulama.

"Semua pendekatan tersebut mengandung kebenaran. Karena itu, tidaklah pantas menyalahkan antara satu dengan yang lainnya. Umat Islam disilahkan memilih sesuai dengan keyakinannya. Pilihan itu adalah rahmat bagi umat," bunyi maklumat yang diteken Ketua MUI Sulsel Prof KH Najmuddin dan Sekretaris Umum Muammar Bakry.

3. Pemerintah tetapkan Idul Adha jatuh pada 10 Juli

Salat Idul Adha Beda Hari, Pemprov Sulsel Imbau Warga Ikuti PemerintahIlustrasi pengamatan hilal. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

MUI Sulsel memandang bahwa dua versi penetapan tanggal hari raya Idul Adha 1443 Hijriah merupakan hasil ijtihad dari lembaga yang memiliki otoritas. Lembaga yang menetapkannya memiliki kompetensi dalam bidang Falakiyah dalam menetapkan awal bulan kamariah, baik melalui metode pengamatan hilal maupun hisab.

"Selain dua metode tersebut, hal yang memungkinkan terjadinya perbedaan karena perbedaan letak geografis satu negara yang menyebabkan terjadinya derajat ketinggian Hilal yang berbeda beda," isi maklumat MUI Sulsel.

Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi menetapkan 1 Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada Jumat (1/7/2022). Hal itu disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi usai sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Adha 1443 H yang berlangsung di Kementerian agama, Rabu (29/6/2022).

Dengan adanya hasil sidang isbat ini, maka Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada hari Minggu 10 Juli 2022. Tanggal ini berbeda dari Muhammadiyah yang telah menetapkan Idul Adha 1443 Hijriah pada 9 Juli 2022.

"Ketinggian hilal di wilayah Indonesia pada posisi antara 0 derajat 0,52 menit sampai dengan 3 derajat 13 menit. Ini adalah posisi hilal berdasarkan hisab," ujar Zainut dalam konferensi pers secara virtual, Rabu malam.

Zainut menjelaskan, sidang isbat ini diikuti oleh sejumlah perwakilan ormas Islam. Selain itu, ada juga perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi VIII DPR RI, dan duta besar negara sahabat. Kemenag menggunakan dua metode yakni metode hisab dan rukyat.

Dalam sidang isbat ini, ada 86 lokasi pemantauan. Para petugas itu mayoritas tidak melihat hilal hari ini.

"Secara mufakat, sidang isbat 1 Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada hari Jumat, 1 Juli 2022 Masehi," kata Zainut.

Baca Juga: Daftar Lokasi Salat Idul Adha di Makassar Tanggal 9 dan 10 Juli 2022

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya