PPIH Debarkasi Makassar Antisipasi Kerumunan Penjemput Jemaah Haji

Jemaah haji kloter pertama dijadwalkan tiba 28 Juli 2022

Makassar, IDN Times - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Makassar bersiap menyambut kepulangan jemaah haji. Jemaah kelompok terbang (kloter) pertama dijadwalkan tiba di Makassar pada 28 Juli 2022 pukul 16.40 Wita.

Ketua PPIH Debarkasi Makassar Khaeroni mengatakan, kloter pertama berangkat dari Jeddah menuju Makassar dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia GA1201. Kloter pertama beranggotakan jemaah asal Kota Makassar, Kota Parepare, dan Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

"PPIH Embarkasi Debarkasi Makassar menyatakan siap menerima kepulangan Jemaah haji yang berasal dari delapan Provinsi di Indonesia Timur, berjumlah 7.320 orang jemaah haji. Dan alhamdulillah sampai saat ini belum menerima kabar adanya jemaah Haji yang meninggal dunia apalagi sakit parah," kata Khaeroni di Makassar, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga: Jadwal Debarkasi Haji Makassar, Kapan Jemaah Kembali?

1. PPIH siapkan skema penjemputan jemaah haji

PPIH Debarkasi Makassar Antisipasi Kerumunan Penjemput Jemaah HajiKetua PPIH Embarkasi/Debarkasi Makassar Khaeroni. (Dok. Kemenag Sulsel)

Khaeroni mengatakan, PPIH tingkat kabupaten/kota di Sulsel sudah menyiapkan skema penjemputan langsung dengan menggunakan transportasi darat bagi jemaah haji asal daerah masing-masing. Masing-masing menjemput jemaah haji usai proses penerimaan dan screening kesehatan di Asrama Haji Sudiang Makassar.

"Sementara untuk jemaah haji di luar provinsi Sulsel, pihak PPIH tetap menyiapkan Asrama Haji bilamana ingin digunakan menjadi lokasi transit sementara sebelum diberangkatkan ke provinsinya masing masing," ucap Khaeroni.

2. Antisipasi kerumunan orang di asrama haji

Pihak PPIH Debarkasi Makassar juga sudah mempersiapkan diri dan mengantisipasi adanya keluarga atau kerabat jemaah haji yang menjemput hingga Asrama Haji Makassar. Penjemputan dibolehkan namun harus memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Hal itu disampaikan Khaeroni dalam Rapat Koordinasi Masa Persiapan Pemulangan Jemaah Haji 1443 H/2022 M Via Zoom yang digelar oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI.

Khaeroni menyebut, akan ada dua titik berpotensi dalam penyebaran COVID-19. Pertama, saat penjemputan jemaah haji oleh keluarga atau kerabat. Sudah menjadi tradisi bahwa yang menjemput seorang jemaah haji tidak hanya satu orang, bisa dua, tiga, empat, bahkan lebih.

"Andai kata satu orang dijemput oleh 2-3 mobil, satu mobil berisi 4-5 orang, bisa dilihat berapa orang yang akan berkerumun di situ," kata Khaeroni.

"Kedua, nanti waktu pulang, juga sudah menjadi tradisi kerabat dan saudara jemaah haji akan berdatangan dan berinteraksi. Ini harus kita lakukan sosialisasi dan edukasi kepada mereka supaya tetap mematuhi protokol kesehatan," dia melanjutkan.

Khaeroni juga menegaskan, apabila ditemukan gejala Covid-19 pada jemaah haji, maka keluarga yang bersangkutan dianjurkan untuk tidak mengunjungi dahulu jemaah haji tersebut.

3. Fasilitas kesehatan disiagakan

Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sulsel Ikbal Ismail selaku Sekretaris PPIH Embarkasi Makassar mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan fasilitas poliklinik kesehatan di Asrama haji Sudiang Makassar. PPIH melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dan Kanwil Kantor Kesehatan Perlabuhan (KKP) juga sudah menyiapkan ambulan dan rumah sakit rujukan terdekat bila ditemukan jemaah haji dalam keadaan darurat kesehatan yang butuh penanganan lebih lanjut.

"Kemudian di asrama haji, kami akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan agar menyiapkan tim untuk memeriksa jemaah haji yang baru datang. Jadi mereka akan melakukan screening dengan Thermal Scanner," Ikbal menerangkan.

"Apabila ditemukan gejala-gejala COVID-19 maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yakni antigen atau PCR. Apabila ditemukan reaksi ringan maka akan dilakukan isolasi oleh satgas covid daerah. Apabila ditemukan reaksi berat maka akan dilarikan ke rumah sakit yang telah ditetapkan," dia melanjutkan.

Ikbal melanjutkan, setelah melakukan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Embarkasi/kepulangan, jemaah haji akan diberikan kartu kewaspadaan kesehatan yang berisi data-data mengenai kesehatan jemaah. "Kartu ini dapat dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas atau rujukan ke rumah sakit," katanya.

Baca Juga: 7.160 Orang Jemaah Haji Berangkat lewat Asrama Haji Makassar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya