Pluim cs Kewalahan dengan Lapangan Sintetis

PSM dan Home United imbang 1-1

Makassar, IDN Times - PSM Makassar bermain imbang 1-1 melawan tuan rumah Home United, pada pertandingan perdana babak kualifikasi Grup H Piala AFC 2019, di Stadion Jalan Besar, Singapura, Rabu (27/2) malam.

PSM sebagai tamu mencetak gol lebih dulu melalui kaki Eero Markkanen di menit ke-26. Namun, Hami Syahin di sisi Home United mampu menyeimbangkan skor pada menit 63.

Satu poin menandai kembalinya tim Juku Eja ke kancah Asia. Piala AFC tahun ini merupakan yang pertama kali dalam 14 tahun, sejak mereka terakhir bermain di Liga Champion Asia pada 2005 lalu.

Baca Juga: Bertandang ke Singapura, PSM Makassar Curi Satu Poin

1. Sejumlah peluang PSM gagal berbuah gol

Pluim cs Kewalahan dengan Lapangan Sintetisthe-afc.com

Di awal laga, kapten PSM Wiljan Pluim punya peluang emas di kotak penalti setelah berhasil umpan satu-dua dengan M Rahmat. Namun, tendangannya masih melenceng di sisi gawang lawan.

Pada menit ke-26, kerja sama Pluim dan Rahmat membangun serangan membuahkan hasil. Striker asal Finlandia Eero Markkanen melepaskan tendangan terarah dengan kaki kiri dari kotak penalti. Bola bersarang di jaring, membuat PSM unggul 0-1.

Rahmat nyaris menggandakan skor dua menit sebelum turun minum. Tapi aksinya menerobos dari sisi kiri berhasil digagalkan kiper Rudy Khairullah.

Tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan setelah Hami Syahin berhasil mengelabui kiper PSM Rivky Mokodompit. Pemain berusia 20 tahun itu menendang bola dari tengah lapangan, yang tak terjangkau kiper karena terlalu jauh keluar dari sarangnya.

Menjelang akhir pertandingan, tendangan bebas Pluim diblok Khairullah. Sang kiper juga menjadi penyelamat setelah menggalkan peluang gol dari Bayu Gatra dari jarak dekat.

2. Dua pemain jadi ‘korban’ rumput buatan

Pluim cs Kewalahan dengan Lapangan Sintetisthe-afc.com

Gagal menang, PSM juga harus kehilangan dua pemain di tengah pertandingan karena cedera. Bek kanan Beny Wahyudi ditarik keluar di menit ke-39. Sedangkan M Rahmat tidak bisa lanjut bermain di menit ke-64.

Belum diketahui kondisi Beny dan Rahmat. Namun, Pelatih Darije Kalezic menyebut, insiden yang dialami mereka tak lepas dari pengaruh lapangan. Stadion Jalan Besar menggunakan rumput sintetis, yang sangat asing bagi umumnya tim asal Indonesia.

“Ini seperti apa yang saya duga. Di mana pemain sangat tidak terbiasa bermain di lapangan artifisial, yang mana sangat, sangat, cepat,” katanya usai pertandingan.

3. Satu poin sudah memuaskan

Pluim cs Kewalahan dengan Lapangan SintetisDok. PSM Makassar

Kalezic mengatakan, sejak awal pertandingan PSM mampu mengontrol jalannya pertandingan. Pola permainan juga seperti apa yang diharapkan, meski belum terlalu lama berlatih bersama. Sayangnya beberapa peluang yang tercipta gagal berbuah gol tambahan.

Di sisi lain, pelatih asal Bosnia menganggap Home United beruntung. Sebab gol penyeimbang dicetak di saat mereka justru dalam kondisi tertekan. Di sepanjang laga, tuan rumah mencatat dua tembakan mengarah ke gawang, sementara PSM enam.

“Namun secara keseluruhan, kita berhasil melalui pertandingan pertama di level Asia. Dan saya puas, karena dapat satu poin sudah cukup baik,” katanya.

4. Persaingan di Grup H masih ketat

Pluim cs Kewalahan dengan Lapangan Sintetisthe-afc.com

Pada pertandingan perdana Grup H, semua tim masih sejajar dengan tabungan 1 poin. Sebab di saat yang sama, Kaya FC-Iloilo dan Lao Toyota FC juga bermain imbang 1-1.

Pada pertandingan kedua, 13 Maret mendatang, PSM akan bertindak sebagai tuan rumah menghadapi Lao Toyota FC. Pertandingan digelar di Stadion Pakansari, Bogor, karena Stadion Andi Mattalatta Makassar tidak memenuhi persyaratan standar AFC.

Baca Juga: Hadapi BPC, Pewarta PSMS Menang Telak 10 Gol Tanpa Balas

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya