Pelaku Penipuan Daring Mengaku Belajar Otodidak 

Diduga masih banyak komplotan pelaku lain

Makassar, IDN Times - Petugas Cyber Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, baru-baru ini menangkap dua tersangka penipu via dalam jaringan (daring). Tersangka, melalui kelompok berbeda, disebut telah menipu seratusan lebih nasabah Bank BRI dengan total kerugian korban mencapai Rp1,4 miliar.

Menurut keterangan yang dikumpulkan penyidik, tersangka mengiming-imingi calon korban lewat SMS dengan tawaran kredit pinjaman daring. Korban yang terpedaya diarahkan mengisi formulir pada laman Internet Banking BRI tiruan. Teknik ini dikenal dengan pishing, yaitu menjebak korban agar mencantumkan data identitas pribadinya.

“Dengan terisinya data korban, terekamlah username dan password korban, sehingga pelaku dapat dengan mudah mengambil uang yang ada di rekening korban,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani, Jumat (11/1/2019).

1. Pelaku belajar lewat internet

Pelaku Penipuan Daring Mengaku Belajar Otodidak IDN Times / Aan Pranata

Salah satu tersangka penipuan via daring, Sudirman, mengaku telah beraksi selama beberapa bulan terakhir. Warga berusia 30 tahun asal Kabupaten Sidrap ini bekerja sama dengan empat rekannya yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO).

Sudirman mengatakan, dia mengetaui teknik pishing dan penipuan via daring melalui artikel di internet. Selama ini dia belajar sendiri, atau secara otodidak. Menurutnya, mempelajari teknik menipu tidak butuh waktu lama. “Saya belajar langsung di Google. Sudah lupa juga, berapa banyak yang jadi korban. Tapi dalam satu bulan bisa dapat sampai Rp30 juta,” kata Sudirman.

Baca Juga: Kriminalitas di Gresik Masih Didominasi Penipuan dan Pencurian

2. Masyarakat diimbau tidak gampang tergiur tawan orang tidak dikenal

Pelaku Penipuan Daring Mengaku Belajar Otodidak Pexels.com/ Porapak Apichodilok

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani, mengimbau masyarakat berhati-hati, sebab pola penipuan via daring masih mungkin terjadi. Pelakunya bisa berasal dari kalangan mana saja, yang bermodal pengetahuan otodidak.

“Kita perkirakan masih banyak pelaku lain yang beredar,” kata Dicky.

Dicky meminta masyarakat yang menjadi korban dengan modus serupa, agar segera melapor ke Polda Sulsel. Di lain sisi, diimbau agar tidak mudah percaya dengan tawaran orang tidak dikenal, baik melalui SMS atau pun internet.

Khusus nasabah BRI, Dicky mengingatkan agar selalu berhati-hati dalam menggunakan Internet Banking. Laman yang asli hanya bisa diakses melalui alamat www.ib.bri.co.id. 

“Bila ada yang mengaku dari perbankan, agar segera dikonfirmasi langsung melalui hotline bank-bank bersangkutan,” katanya.

3. Korban penipuan berasal dari berbagai daerah

Pelaku Penipuan Daring Mengaku Belajar Otodidak IDN Times / Aan Pranata

Sebelumnya, dugaan penipuan dilaporkan Bank BRI kepada Polda Slusel pada Oktober 2018. Kepala Divisi Layanan Bank BRI Dedi Juhaeni mengatakan, saat itu 115 nasabah bank mengadu sebagai korban penipuan. Berdasarkan data BRI, korban berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dengan total kerugian di atas Rp1,4 miliar.

Korban rata-rata mengadukan isi rekening banknya terkuras setelah mereka mengajukan kredit pinjaman daring. Berdasarkan aduan tersebut, Bank BRI melapor ke Kepolisian agar diselidiki. “Berdasarkan aduan yang masuk, BRI menganalisis transaksi dan mayoritas dilakukan di wilayah Sulsel, maka BRI membuat laporan ke Polda Sulsel,” kata Dedi.

Baca Juga: Polisi di Sulsel Bongkar Sindikat Penipuan Online Skala Internasional

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya