Nurdin Abdullah, Menikah Muda Sambil Mengejar Prestasi dan Karier 

Nurdin terinspirasi budaya mandiri orang Jepang

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah merupakan salah satu tokoh pemimpin yang populer di negeri ini. Sebelum menjabat gubernur, dia dua periode memimpin Kabupaten Bantaeng sebagai bupati pertama yang bergelar profesor.

Sepuluh tahun memimpin Bantaeng, Nurdin membawa beragam terobosan pembangunan sehingga daerahnya terpandang hingga ke mancanegara. Kini, bersama Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, dia perlahan mengubah wajah Sulawesi Selatan (Sulsel) ke arah lebih maju.

Layaknya tokoh sukses, selalu ada wanita hebat yang mendampinginya. Dialah Liestiati F. Nurdin, wanita yang dinikahi Nurdin Abdullah sejak 11 Januari 1986. Dari pernikahannya itu, Nurdin dan istri dikaruniai tiga anak. 

Baca Juga: Nurdin Abdullah: Pendekatan Agama Bisa Antisipasi Bencana Alam

1. Menikahi anak rektor saat masih mahasiswa

Nurdin Abdullah, Menikah Muda Sambil Mengejar Prestasi dan Karier IDN Times

Nurdin Abdullah kuliah S1 di Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin. Saat masih berstatus mahasiswa dan bekerja sambilan, dia mengambil keputusan berani yakni melamar pujaan hatinya, yang tak lain adalah putri Rektor Unhas, Prof Fachruddin.

Karena kegigihannya, calon mertua menyetujui. “Saya menikah muda, di umur 22 tahun. Jadi saya nikah waktu masih mahasiswa. Alhamdulillah,” kata Nurdin dalam perbincangan dengan IDN Times baru-baru ini.

Usai menikah, rezeki Nurdin makin terbuka. Lulus sarjana, pria kelahiran 1963 itu mendaftar kuliah S2 Master of Agriculture di Universitas Kyushu Jepang. Di tempat yang sama, dia meraih gelar Doktor Agrikultur, sebelum bergabung dengan perusahaan Jepang hingga menapaki perjalanannya sebagai tokoh pemimpin saat ini.

“Setelah saya menikah, saya coba apply (pendaftaran) ke Jepang. Ternyata dapat respons. Saya lalu lapor ke mertua,” ujarnya.

2. Menikah sembari mengejar prestasi akademik dan menapaki jenjang karir

Nurdin Abdullah, Menikah Muda Sambil Mengejar Prestasi dan Karier IDN Times

Nurdin Abdullah senang bertemu jodoh dan bisa menikah saat usia masih terbilang muda. Setelah menikah, dia tetap bisa mengejar prestasi akademik sembari menapaki jenjang karir. 

Soal ini, Nurdin punya anekdot. Jangan sampai baru menyesal di kemudian hari.

“Biasanya yang telat menikah, setelah married kerjanya menangis terus. Kenapa? Karena menyesal kenapa terlambat,” ucapnya sambil tertawa.

3. Terinspirasi budaya orang Jepang terutama soal kemandirian

Nurdin Abdullah, Menikah Muda Sambil Mengejar Prestasi dan Karier IDN Times

Sebagai lulusan Jepang dan lama tinggal di negara itu, Nurdin banyak terinspirasi budaya orang-orang Negeri Sakura. Salah satunya adalah kemandirian. Berbeda dengan umumnya orang di Tanah Air, masyarakat Jepang terbiasa melakukan sendiri setiap pekerjaan.

“Kalau di Jepang tidak ada pembantu. Sopir saja susah,” katanya.

Nurdin lalu membedakan kehidupan seorang wanita di Jepang yang amat berat setelah menikah. Di saat yang sama, seorang istri harus mengurus suami, anak, dapur, hingga urusan lain seperti mencuci pakaian. Waktu habis dibagi sehingga tidak sempat mengurus diri.

“Bisa kelihatan orang Jepang kalau sudah nikah. Karena mereka tidak lagi mengurus diri. Kalau kita, ada baby sitter, ada sopir, apalagi sekarang mau makan, panggil Go-Jek saja," ucapnya.

Baca Juga: 10 Potret Kedekatan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dengan Cucunya

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya