Menengok Alquran Raksasa di Masjid Raya Makassar

Berat Alquran ini mencapai 584 kilogram!

Makassar, IDN Times - Masjid Raya Makassar sudah sejak lama menjadi tujuan wisata religi, selain fungsi utamanya sebagai tempat beribadah. Masjid yang berdiri sejak 1949 ini termasuk salah satu yang tertua di Makassar, dan terbesar kedua di Makassar setelah Masjid Al Markaz Al Islami.

Masjid ini terletak di sudut Jalan Jenderal M Jusuf. Jaraknya hanya sekitar satu kilometer dari Al Markaz yang berdiri di Jalan Masjid Raya.

Selain gaya arsitekturnya yang khas, ada satu daya tarik yang selalu jadi perhatian di Masjid Raya Makassar. Ialah Alquran raksasa yang terpampang tepat di pintu masuk utama. Masjid ini satu dari beberapa masjid di Tanah Air yang menyimpan mushaf kitab suci dalam ukuran besar.

1. Alquran seberat 584 kilogram

Menengok Alquran Raksasa di Masjid Raya MakassarIDN Times / Aan Pranata

Alquran raksasa dipamerkan kepada pengunjung Masjid Raya Makassar dengan kondisi terbuka. Namun tak sembarang orang bisa menyentuh, karena dibungkus dengan kaca transparan di sekelilingnya.

Alquran ini, menurut catatan yayasan masjid, berukuran 1 x 1,5 meter persegi dengan berat 584 kilogram. Kitab ini didatangkan dari Yasasan Asy’ariah Kalibeber, Yogyakarta pada tahun 2008, sebagai wakaf tokoh masyarakat Sulawesi Selatan, Aksa Mahmud.

Baca Juga: Masjid Tua Katangka, Saksi Sejarah Masuknya Islam di Sulsel

2. Isi Alquran memuat seluruh ayat dalam kitab suci

Menengok Alquran Raksasa di Masjid Raya MakassarIDN Times / Aan Pranata

Alquran raksasa di Masjid Raya Makassar bukan sekadar hiasan pajangan. Sebab di dalamnya tertuang 6.666 ayat dalam 30 juz, sesuai kandungan kitab suci. 

Lembaran Alquran berupa kertas putih, dengan tulisan ayat bertinta hitam. Di sekelilingnya terdapat hiasan pembatas halaman berwarna kehijauan dan emas. Konon, Alquran raksasa ini seharga Rp350 juta.

Baca Juga: Syekh Yusuf, Ulama Makassar yang Menyebarkan Islam Hingga ke Afrika 

3. Masjid Raya jadi lokasi favorit ngabuburit

Menengok Alquran Raksasa di Masjid Raya MakassarIDN Times / Aan Pranata

Masjid Raya Makassar, selama Ramadan, jadi tempat favorit bagi warga untuk ngabuburit. Orang-orang ramai berdatangan untuk mengisi waktu menunggu berbuka dan salat.

Pada dua lantai masjid, bisa terlihat orang-orang berdiam diri. Ada yang membaca Alquran, salat, ada juga yang berbaring atau tidur di lantai masjid. Pada sepuluh malam terakhir, masjid ini juga biasanya jadi lokasi itikaf bagi warga dari berbagai daerah sekitar.

Baca Juga: Awal Ramadan, BBPOM Cek Kelayakan Bahan Takjil di Pasar Makassar

4. Kisah pembangunan masjid yang diawali dana Rp60 ribu

Menengok Alquran Raksasa di Masjid Raya MakassarIDN Times / Aan Pranata

Menurut catatan Sistem Informasi Masjid Kementerian Agama, Masjid Raya Makassar mulai dibangun tahun 1948 dan selesai 1949. Setelah direnovasi total lewat inisiatif HM Jusuf Kalla pada tahun 1999 hingga 2005, masjid ini bisa menmpung hingga 10 ribu jemaah.

Masjid Raya Makassar dibangun di atas lahan lapangan sepak bola Exelsior Makassar seluas 13.912 meter persegi. Dana awal pembangunan masjid hanya Rp. 60 ribu, yang diprakarsai KH Ahmad Bone, seorang ulama asal Kabupaten Bone. Dua tahun kemudian masjid diresmikan dengan menghabiskan biaya Rp1,2 juta.

Masjid raya kebanggaan  warga Makassar ini menjadi tempat dilaksanakannya untuk pertama kali perhelatan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) pada tahun pada 1955 silam. Presiden pertama RI, Soekarno pernah singgah dan melaksanakan salat Jumat di masjid ini di tahun 1957. Sedangkan mantan Presiden Soeharto juga berkunjung dan sholat Jumat di masjid perjuangan ini pada tahun 1967.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya