Lima Tahun Pimpin Kota Makassar, Ini Capaian Danny-Ical
Danny Pomanto - Syamsu Rizal. makassarkota.go.id
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengakhiri masa periode jabatannya, hari ini (8/5). Dia bersama Wakil Wali Kota Syamsu Rizal turun takhta setelah tepat lima tahun bertugas, sejak 8 Mei 2014.
Selanjutnya, Makassar akan dipimpin seorang Penjabat Wali Kota hingga ada pemenang Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020. Sebab pada Pilkada 2018 lalu, peserta tunggal tidak bisa meraih suara mayoritas pemilih.
Di akhir masa jabatan kepala daerah yang biasa disapa Danny dan Ical itu, IDN Times mengajak kamu menengok sejumlah pencapaian mereka memimpin Kota Makassar. Berbagai prestasi ini dihimpun dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemerintah (LKPJ) Kota Makassar yang diterbitkan April 2019 lalu. Berikut di antaranya:
Baca Juga: Iqbal Suhaeb Terpilih sebagai Penjabat Wali Kota Makassar
1. Purna Karya Nugraha di antara total 181 penghargaan
IDN Times / IstimewaSelama menjabat, Danny-Ical maupun Pemkot Makassar menerima total 181 penghargaan. Berbagai penghargaan sebagai pengakuan atas kinerja dan capaian Pemkot maupun masyarakat Makassar. Penghargaan diberikan oleh pemerintah pusat maupun lembaga independen di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Dari sekian penghargaan, beberapa di antaranya adalah Adipura, penghargaan untuk kota yang berhasil dalam pengelolaan lingkungan. Penghargaan ini diraih tiga tahun berturut-turut pada 2015-2017.
Yang berkesan bagi Danny-Ical adalah penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha dari Kementerian Dalam Negeri tahun 2018. Ini merupakan penghargaan tertinggi dari Kemendagri terhadap pemerintah daerah, yang mencapai kinerja terbaik secara nasional tiga tahun terakhir.
“Tidak ada lagi yang paling akbar selain itu. Alhamdulillah satu periode kami sudah dapat,” ucap Danny.
2. Predikat WTP empat tahun berturut-turut
IDN Times / IstimewaPemkot Makassar berhasil mempertahankan prestasi dalam pengelolaan keuangan. Untuk empat kali berturut-turut sejak 2015, Pemkot kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Predikat WTP diberikan BPK sebagai tanda pengelolaan keuangan yang bersih dan transparan. Dengan WTP itu, berarti tidak ditemukan kesalahan material dalam laporan keuangan, serta dibuat dengan prinisp akuntansi yang berlaku.
Baca Juga: Makassar Kembali Raih WTP di Akhir Masa Jabatan Wali Kota Danny
3. Pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional
unsplash.com/@rawpixelDanny mengungkapkan, capaian ekonomi Kota Makassar terus bergerak naik. Pada awal dia menjabat tahun 2014, pertumbuhan di angka 7,39 persen. Di awal 2019 angkanya meningkat jadi 8,23 persen dan ditarget menjadi 8,4 persen hingga akhir tahun.
Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Sulsel yang berkisar 7,07 persen serta pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,15 persen. Pertumbuhan diikuti berbagai indikator ekonomi positif lain, misalnya pengendalian inflasi Makassar yang diganjar oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu terbaik di Indonesia.
“Tidak mudah menjaga pertumbuhan ekonomi secara konsisten untuk terus bergerak positif di tengah-tengah perlambatan ekonomi global dan regional belakangan ini,” katanya.
Baca Juga: BPS: Pembangunan Manusia di Sulsel Sudah Level Tinggi
4. Warga berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah
Indpolace/ZakilaDanny menyatakan capaian di bidang ekonomi tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat. Orang-orang dengan sukarela terlibat pada berbagai program strategis Pemkot. Misalnya Badan Usaha Lorong (BULo), kebun Lorong Garden (Longgar), Bank Sampah, dan berbagai pelatihan kewirausahaan yang memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan warga.
Selain itu, pada pemerintahan Danny dan Ical, organisasi RT/RW diberdayakan dan diberi ruang seluas mungkin dalam pemberdayaan masyarakat. Para ketuanya termotivasi berkat insentif Rp1 juta per bulan bagi yang berprestasi.
5. Perbaikan infrastruktur bisa kendalikan banjir
IDN Times/Achmad Hidayat AlsairPada pembangunan urusan pekerjaan umum, Danny menyebutkan, Pemkot mencatatkan sejumlah capaian. Di antaranya jumlah perbaikan jalan yang mencapai 314,48 kilometer sejak tahun 2015.
Di samping itu, perbaikan sistem drainase diklaim berhasil mengurangi jumlah titik genangan banjir. Dia mengungkap, ada lima titik banjir di akhir 2018. Jumlah itu jauh menurun jika dibandingkan tahun 2015 di mana ada 30 titik genangan.
Pada bidang infrastruktur, periode Danny-Ical pun ditandai pembangunan yang monumental. Di antaranya proyek reklamasi pantai Center Point of Indonesia, tol layang AP Pettarani, serta pelabuhan baru Makassar New Port.
6. Merintis jaringan telekomunikasi Smart City
IDN Times / IstimewaSejak awal, Danny Pomanto dan Syamsu Rizal menekankan arah pembangunan Makassar yang berbasis ‘smart city’. Sejauh ini, masyarakat mulai merasakan dampaknya lewat pembangunan infrastruktur telekomunikasi digital.
Pemkot antara lain menempatkan ratusan kamera pengintai atau CCTV di berbagai sudut kota untuk mengawasi peristiwa secara aktual. Kamera terhubung dengan operation room di Balai Kota dan bekerja sama dengan Kepolisian untuk mengantisipasi kejahatan.
Di lain sisi, terdapat operator nomor tunggal panggilan darurat 112 yang setiap saat melayani berbagai keperluan masyarakat kota melalui sambungan telepon.
Bagaimana pendapat kamu sebagai warga Sulsel?
