Kiat Kalla Toyota Konsisten Merajai Pasar di Indonesia Timur

Bisnis otomotif penopang di usia 70 tahun Kalla Group

Makassar, IDN Times – Saat Jusuf Kalla menangani secara penuh usaha warisan ayahnya di tahun 1969, dia mulai melirik bisnis otomotif. Usaha keluarganya mulai menjual mobil Toyota buatan Jepang. Pada mulanya di Makassar, hingga kini puluhan tahun kemudian menjadi diler utama Pulau Sulawesi dan menguasai pasar otomotif di Indonesia bagian Timur.

Ayah Jusuf Kalla, Haji Kalla, mendirikan NV Hadji Kalla Trading Company di 1952. Berkantor di Makassar, usaha itu bergerak di bidang perdagangan hasil bumi, tekstil, hingga bahan bangunan. Pada generasi kedua, di tangan Jusuf Kalla, usaha yang kelak berubah menjadi Kalla Group berkembang ke berbagai bidang: perhotelan, transportasi, telekomunikasi, energi, dan lainnya.

Dalam Membaca JK: Biorgrafi Singkat Jusuf Kalla (2014), usaha otomotif Kalla Group awalnya melayani pemerintah daerah. Kebetulan, saat itu Kantor Gubernur Sulawesi Selatan memerlukan sejumlah kendaraan. Jusuf Kalla kemudian menghubungi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia. Dia menanyakan bagaimana cara mengimpor mobil. Kedutaan menjawab bahwa, impor mobil dapat dilakukan dalam jumlah minimal lima unit.

Singkat cerita, saat PT Astra ditunjuk sebagai penyalur mobil Toyota di Indonesia, NV Hadji Kalla menjadi agen untuk Sulawesi. Wilayahnya meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan kini bertambah untuk Sulawesi Barat. Di kemudian hari unit bisnis otomotif Kalla Group itu dikenal dengan Kalla Toyota yang konsisten jadi penguasa pasar di Sulawesi.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil Toyota di pasar domestik dari pabrik ke diler sepanjang tahun 2021 sejumlah 295.768 unit. Nilai itu 33,3 persen dari total penjualan seluruh merek. Kalla Toyota sendiri berperan terhadap 7 persen penjualan Toyota di Indonesia, dengan total 21 ribu lebih unit terjual di empat provinsi di atas.

Jusuf Kalla menyebut pada tahun 50-an hingga 70-an banyak saudagar Bugis hebat. Namun hanya perusahaan ayahnya yang berlanjut hingga kini di tahun 2022 berusia 70 tahun. Dia menyebut Kalla Group berhasil bertahan lama karena linis bisnisnya berdampak dan dirasakan langsung masyarakat. Bahkan menyentuh kebutuhan keluarga sendiri.

Jusuf Kalla mencontohkan bisnis otomotif. Suatu waktu di tahun 80-an, dia menyetir mobil bersama sang ibu, Athirah. Saat itu jalanan agak macet. Kalla bermaksud membunyikan klakson, tapi dicegah Athirah. Dia tidak pernah lupa ucapan ibunya.

“Jangan nak. Ini gara-gara kamu, karena banyak mobil kau jual sehingga macet,” kata Jusuf Kalla menirukan ibunya, pada acara haul mengenang 40 tahun wafatnya Hadji Kalla dan Hj Athirah di Masjid Raya Makassar, Minggu, 15 Mei 2022.

“Artinya kemacetan itu ciri kemajuan. Jadi gara-gara saya, dia bilang, ‘kalau jual sedikit mobil tidak macet, tapi kau jual banyak, sehingga macet’,” ucap Kalla menirukan perkataan ibunya.

Baca Juga: Kalla Youth Fest 2022 Ajak Anak Muda Belajar Bisnis dan Memimpin

1. Konsisten merajai penjualan di Pulau Sulawesi

Kiat Kalla Toyota Konsisten Merajai Pasar di Indonesia TimurPameran Kalla Toyota, salah satu lini usaha Kalla Group, di Mall Ratu Indah Makassar pada tahun 2021. (Dok. Public Relations Kalla Group)

Kalla Toyota memimpin pasar otomotif di empat provinsi di Sulawesi dengan market share 37,20 persen pada 2021. Mereka mengandalkan segmen mobil penumpang sebagai mobil paling laris, di mana kelas MPV dan SUV paling berkontribusi.

Di kelas MPV entry level, Toyota Calya mencapai market share 58,82 persen. Toyota Avanza yang berasal dari kelas MPV Low Private hadir menguasai market share dengan perolehan 51,81 persen. Di kelas SUV Medium, Toyota Rush meraih market share sebesar 57,56 persen, dan Toyota Raize 76,98 persen di kelas SUV Low. Selain itu, di segmen hatchback kelas compact medium, Toyota Yaris juga memimpin market share sebesar 44,42 persen.

Pada tahun 2022, setidaknya hingga September, Kalla Toyota masih memimpin pasar otomotif di wilayah penjualannya. West Region General Manager Kalla Toyota Andyka Susanto mengatakan, di Sulawesi Selatan, Kalla Toyota menjadi brand otomotif top of mind dengan capaian market share 35,5 persen. Di Makassar sendiri, Kalla Toyota tercatat menjadi brand kendaraan yang paling diminati dengan menguasai market share 38,9 persen.

Di Sulawesi Barat, Kalla Toyota unggul menguasai pangsa pasar dengan capaian market share 36 persen. Di Sulawesi Tengah, Kalla Toyota memimpin market share dengan capaian 48,2 persen. Di Sulawesi Tenggara, Kalla Toyota juga menguasai market share dengan capaian 29,1 persen.

“Kalla Toyota mencatat sebanyak 15.159 unit kendaraan Toyota baru mengaspal dalam periode Januari hingga September 2022. Kontribusi terbesar didominasi oleh penjualan kendaraan segmen MPV dan SUV. Tiga kendaraan yang paling laris sepanjang tahun 2022 diantaranya Toyota Rush, Calya, Avanza dan Veloz,” kata Andyka pada konferensi pers di Makassar, Selasa, 4 Oktober 2022.

Andyka optimistis tren penjualan lebih baik di kuartal keempat tahun ini, dengan target peningkatan 10 hingga 15 persen dibandingkan kuartal ketiga. Kalla Toyota mengejar penjualan 22 ribu unit selama tahun 2022.

Menurut Andyka, menurut tren, di Q4 biasanya penjualan meningkat. Karena biasanya di masa itu ramai korporasi yang membeli unit. Demikian halnya dengan segmen konsumen langsung atau retail.

“Itu juga beri kontribusi, karena behaviour konsumen di akhir tahun mulai cairnya bonus-bonus, yang mereka pakai berbelanja kendaraan. Kami optimistis Q4 jadi titik penjualan yang bagus,” ucapnya.

2. Berbagai kemudahan berbuah kepercayaan konsumen

Kiat Kalla Toyota Konsisten Merajai Pasar di Indonesia TimurTeknisi bekerja di salah satu bengkel servis Kalla Toyota. (IDN Times/Aan Pranata)

“Di Indonesia, mobil masih menjadi produk investasi. Makanya orang membeli mobil masih mikir dulu, sparepart-nya mahal, tidak? Harga jualnya mahal, tidak? Harga bekasnya? Padahal mobilnya belum dibeli,” kata Andyka.

Saat ini Toyota Kalla memiliki 25 cabang meliputi penjualan, servis, dan penyediaan suku cadang. Karena mobil dianggap sebagai produk investasi, perusahaan berupaya menawarkan penawaran menarik lewat berbagai program terbaiknya. Setiap bulan, ada beragam promo spesial untuk pelanggan. Layanan purnajual juga tersedia demi kepuasan konsumen.

“Kepuasan pelanggan merupakan landasan dan tujuan bagi Kalla Toyota, untuk terus memberikan pelayanan terbaik,” kata Suliadin selaku Marketing General Manager Kalla Toyota.

Suliadin mengatakan, Kalla Toyota selama puluhan tahun hadir memenuhi kebutuhan pelanggan kendaraan Toyota. Dia menyebut setidaknya ada 14 kemudahan yang didapatkan pelanggan setia. Di antaranya, produk beragam, jaringan luas, kemudahan informasi, flexible customer benefit, jaminan asuransi, bengkel keliling. Berikutnya, suku cadang dan logistik lengkap, jasa trade in, aksesoris lengkap, jaminan produk, teknisi tersertifikat, pelayanan cepat, dan layanan body and paint.

Kalla Toyota, kata dia, memberikan jaminan servis kendaraan dengan hadirnya bengkel resmi yang tersebar di Sulsel, Sulbar, Sulteng, dan Sultra. Pelanggan yang mengalami keadaan darurat di jalan juga dapat memanfaatkan layanan Toyota Mobile Care yang digerakkan teknisi tersertifikat.

Suliadin menyebut kepuasan pelanggan merupakan landasan Kalla Toyota untuk memberikan pelayanan terbaiknya. Menurut dia, capaian merajai marketshare tidak terlepas dari kepercayaan pelanggan. Jaminan layanan aftersale dan jaringan bengkel yang luas jadi daya tarik utama.

Kemudahan bagi pelanggan juga tersedia lewat beragam promo menarik setiap bulan. Misalnya di bulan Oktober 2022. Ada penawaran spesial berupa kemudahan cash lunak, angsuran tiga jutaan atau bunga 0 persen. Kalla Toyota juga menghadirkan grand prize 7 motor Benelli, 70 doorprize menarik, hingga keuntungan tukar tambah kendaraan lama pelanggan dengan Toyota terbaru dengan subsidi hingga Rp5 juta. Lalu ada promo menarik berupa hadiah langsung berupa voucher belanja Rp3 juta, uang muka mulai 10 persen, dan gratis servis tiga tahun atau hingga 60.000 km.

“Selain itu, Kalla Toyota juga memiliki jaminan asuransi, bengkel keliling, suku cadang dan logistik lengkap,” Suliadin.

3. Kalla Group jawaban bagi setiap kebutuhan dan permasalahan masyarakat

Kiat Kalla Toyota Konsisten Merajai Pasar di Indonesia TimurPresident Director Kalla Group Solihin Kalla (tengah) berbicara pada CEO Business Forum 2022 di Makassar, 4 Oktober 2022. (Dok. Istimewa)

Bisnis otomotif merupakan salah satu penopang Kalla Group yang kini berusia 70 tahun. Setelah Jusuf Kalla, kini di generasi ketiga, perusahaan dipimpin President Director Solihin Kalla. Dalam perjalanannya, Kalla Group bergerak membangun berbagai sektor di Sulawesi.

Di bidang otomotif, ada Kalla Toyota, Kalla Kars, dan OtoXpert. Lalu ada Kalla Logistik, Kalla Transport, dan Kalla Lines di bidang transportasi. Kalla mengoperasikan Kalla Aspal dan Kalla Bumi Karsa di bidang konstruksi. Berikutnya, Kalla Inti Karsa dan Bukit Baruga (properti), Inti Karsa Persada (hospitality), Kalla Beton dan Bumi Mineral Sulawesi (manufaktur), Poso Energy dan Malea Energy (energi). Ada juga Sekolah Islam Athirah dan Kalla Business School di bidang pendidikan.

Dalam siaran persnya, Hariyadi Kaimuddin, Marketing & Business Development Director Kalla Group menyebut semua bisnis digerakkan dengan values membantu masyarakat. Menurut dia, semua unit bisnis mereka saat ini bermula dari tujuan menyelesaikan masalah di masyarakat.

"Dari generasi ke generasi, perusahaan pun terus bertambah. Namun, bukan sekadar mau dapat untung, melainkan untuk mempelajari dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Semuanya pun related dengan bisnis yang ada. Kita sudah punya perusahaan konstruksi jalan, maka kita butuh bahan bakunya, didirikanlah PT Bumi Sarana Utama," katanya.

President Director Solihin Kalla menungkapkan, kini Kalla Group fokus di bidang green energy. Berawal di awal tahun 2000-an saat Indonesia baru keluar dari krisis. Saat itu perusahaan mencari ide bisnis baru yang bermanfaat dan bisa bertahan lama. Tercetuslah keputusan membuat pembangkit listrik tenaga air (PLTA), yakni Poso Energy.

Dimulai pada tahun 2002, PLTA Poso hingga sekarang memproduksi 600 MW listrik dan ditargetkan, dalam dua tahun ke depan akan menghasilkan 1,2 GW.

“Sangat membanggakan karena ini karya bangsa sendiri. Kalla Group adalah satu-satunya swasta yang mengembangkan, membuat, mengeoperasikan, dan memiliki PLTA terbesar di indonesia,” kata Solihin pada acara CEO Business Forum 2022 di Ballroom Wisma Kalla Makassar, Selasa, 04 Oktober 2022.

Solihin optimistis Kalla Group dan perusahaan lain di Indonesia bisa terus berkembang. Dia mengingatkan bahwa anak bangsa mesti percaya dengan kemampuan sendiri, tanpa harus mengandalkan sumber daya atau investor dari luar. Dia mengutip salah satu kutipan inspiratif dari sebuah artikel di Bloomber:

“Build on your dream before someone else hire you to build their dream,” kata Solihin.

Baca Juga: Kalla Group-Binar Academy Siap Cetak Digital Talent di Indonesia Timur

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya