Kementerian PUPR Bangun Sabo Dam Cegah Banjir Bandang di Luwu Utara

Banjir bandang di tahun 2020 disebabkan luapan sungai

Makassar, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun sabo dam di Sungai Radda untuk mencegah terulangnya banjir bandang tahun 2020 di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. 

Banjir bandang di Lutra disebabkan luapan air Sungai Masamba, Sungai Radda, dan Sungai Rongkong. Saat kejadian, curah hujan sangat tinggi di hulu sungai.

Direktur Sungai dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air PUPR Bob Arthur Lombogia mengatakan, sabo dam bakal jadi pengendali sedimen di Sungai Radda. Infrastruktur itu dibangun untuk menjaga erosi permukaan tanah, menstabilkan dasar dan tebing sungai, mengurangi kecepatan banjir, serta menampung aliran sedimen.

"Lokasinya di Desa Meli Kecamatan Baebunta dengan volume tampung 7.043 meter kubik dan sudah masuk tahap lelang," kata Bob Arthur dalam siaran pers yang dikutip, Senin (20/2/2023).

Baca Juga: 3 Dugaan Penyebab Banjir Bandang Masamba Luwu Utara Menurut BNPB

1. Jadi penanganan pengendalian banjir lanjutan di Lutra

Kementerian PUPR Bangun Sabo Dam Cegah Banjir Bandang di Luwu UtaraIlustrasi sabo dam, infrastruktur untuk pengendalian banjir. IDN Times/Siti Umaiyah

Usai banjir bandang di tahun 2020, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang telah mengupayakan penanganan darurat di tiga sungai. Pada tahun 2021, juga diupayakan penanganan pengendalian banjir secara permanen di Sungai Masamba. Upaya berupa pembangunan tanggul dan perkuatan tebing sepanjang 2,1 kilometer.

Di Sungai Radda, dibangun tanggul sepanjang 1,5 kilometer, di Sungai Rongkong 1,2 km, serta pembangunan jaringan air baku dengan pipa 4,59 km.

Pada tahun 2022, kembali dilakukan pembangunan pengendalian banjir permanen berupa pembangunan tanggul dan perkuatan tebing sepanjang 2 km di Sungai Masamba. Selain itu pengendalian banjir berupa perkuatan tebing sepanjang 2,2 km di Sungai Rongkong.

2. Infrastruktur pengendali banjir diharapkan berfungsi optimal

Kementerian PUPR Bangun Sabo Dam Cegah Banjir Bandang di Luwu UtaraWAkil Ketua Komisi V DPR RI Andi Irwan Aras (kiri) saat kunjungan kerja ke Luwu Utara. (Dok. Istimewa)

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras mengapresiasi upaya Kementerian PUPR melalui BBWS Pompengan Jeneberang menanggulangi banjir di Lutra. Dia berharap berbagai upaya yang ditempuh bisa bekerja secara optimal.

"Tahun 2023 ini di Sungai Radda ada pembangunan membuat Sabo Dam, dibangun dengan fungsi untuk mengendalikan sedimen dengan cara menahan, menampung dengan harapan bisa mengurangi sedimen. Kita harap progresnya lancar,” ucap Andi Iwan. 

Rombongan Komisi V DPR RI sempat meninjau pembangunan Bendung Daerah Irigasi (D.I) Baliase yang hampir selesai. Infrastruktur itu diproyeksikan dapat memenuhi layanan daerah irigasi lahan pertanian di Kabupaten Luwu Utara seluas 21.928 hektare (ha).

3. Sebanyak tiga ribu keluarga terdampak banjir bandang

Kementerian PUPR Bangun Sabo Dam Cegah Banjir Bandang di Luwu UtaraPetugas gabungan mengevakuasi korban banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020). ANTARA FOTO/Indra

Bencana banjir bandang di Luwu Utara terjadi pada Senin, 13 Juli 2020 lalu. Sebanyak 38 korban meninggal dunia dan 9 orang lainnya tidak ditemukan. BPBD mencatat korban terdampak bencana di Lutra mencapai 3.627 keluarga atau 14.483 jiwa.

Para korban terdampak berada di tiga 3 kecamatan, yakni Kecamatan Sabbang, Baebunta, dan Masamba. Bencana juga mengakibatkan 4.202 unit rumah warga rusak, sekolah 9 unit, 13 unit rumah ibadah yang terdiri dari 12 masjid dan satu gereja. Ditambah fasilitas kesehatan, masing-masing, 1 puskesmas, 1 laboratorium kesehatan daerah, dan 1 unit PSC, serta 8 kantor pemerintahan.

Baca Juga: 4.930 Keluarga Terdampak Banjir Bandang di Masamba Luwu Utara

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya