Juni, BBMKG IV Catat 234 Kejadian Gempa di Sulawesi

Ada 12 kejadian gempabumi yang dirasakan

Makassar, IDN Times - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mencatat sebanyak 234 kejadian gempabumi di wilayah Sulawesi dan sekitarnya selama Juni 2022.

Menurut catatan BBMKG IV, dari total kejadian itu, sebanyak 12 kejadian gempabumi dirasakan.

"Di antaranya satu kejadian gempa merusak, yakni gempabumi M 5,8 di Mamuju, Sulawesi Barat pada 8 Juni 2022. Tercatat enam gempa bumi susulan di bawah M 5,0," kata Sub Koordinator Bidang Pengumpulan dan Penyebaran (Pulbar) BBMKG IV Makassar Jamroni dalam keterangan persnya, yang diterima, Senin (4/7/2022).

1. Didominasi gempabumi dangkal

Juni, BBMKG IV Catat 234 Kejadian Gempa di SulawesiIlustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jamroni mengatakan, distribusi gempabumi di wilayah Sulawesi pada Juni 2022 didominasi gempa bumi dangkal, yakni 202 kejadian. Gempabumi dangkal adalah yang terjadi pada kedalaman di 60 kilometer ke bawah.

Di samping itu, tercatat 29 kejadian gempabumi kedalaman menengah, yakni pada kedalaman 60-300 km. Sedangkan gempabumi dalam dengan kejadian di atas 300 km tercatat sebanyak tiga kejadian.

2. Ada dua sesar paling aktif

Juni, BBMKG IV Catat 234 Kejadian Gempa di SulawesiIlustrasi gempa bumi (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut kekuatannya, gempabumi yang tercatat di Sulawesi pada Juni 2022 sebagian besar berskala ringan. Sebanyak 140 kejadian tercatat dengan kekuatan Magnitudo 2 hingga M 3. Disusul gempabumi M 3 hinga M 4 sebanyak 51 kejadian. Sedangkan gempa dengan M 5 hingga M 6 sebanyak empat kejadian.

"Selain itu, pada bulan Juni 2022, sesar yang paling aktif menimbulkan kejadian gempabumi adalah Sesar Sorowako dan Sesar Batui-Balantak," kata Jamroni,

3. Gempa M 5,8 Mamuju, 17 orang luka-luka

Juni, BBMKG IV Catat 234 Kejadian Gempa di SulawesiSituasi di Kabupaten Mamuju usai diguncang gempa, Rabu (8/6/2022)/Istimewa

Gempabumi mengguncang wilayah Pantai Barat Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022) pukul 13.32 Wita. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa itu memiliki parameter magnitudo M 5,8.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, episenter gempa berlokasi di laut pada jarak 26 km arah Barat Mamuju. Titik pusat gempa pada kedalaman 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Bambang menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal. Gempa akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas pantai Mamuju.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip )," ucap Bambang.

Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 17 orang luka-luka karena terkena material reruntuhan bangunan. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Selain itu, 70 rumah rusak berat, serta satu kantor pemerintahan dan satu rumah ibadah rusak.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya