Irjen Nana Sudjana Ganti Irjen Merdisyam Jadi Kapolda Sulsel

Merdisyam ditarik ke Mabes Polri sebagai Wakabaintelkan

Makassar, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutasi sejumlah perwira tinggi. Salah satunya untuk jabatan Kepala Polda Sulawesi Selatan.

Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam ditarik ke Mabes Polri menjadi Wakil Kepala Badan Intelijen dan Kemanan (Intelkam). Penggantinya adalah Irjen Nana Sudjana, yang dimutasi dari jabatan Kapolda Sulawesi Utara.

Mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/2278/X/KEP./2021 tanggal 31 Oktober 2021. Surat ditandatangai oleh Asisten SDM Kapolri Irjen Pol. Wahyu Widada.

Baca Juga: Buktikan Janji ‘Potong Kepala’, Kapolri Copot 7 Pejabat Polisi 

1. Jabatan kapolda keempat dalam tiga tahun

Irjen Nana Sudjana Ganti Irjen Merdisyam Jadi Kapolda SulselIrjen Nana Sudjana. (Dok. Mabes Polri)

Irjen Nana Sudjana merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988. Sepanjang kariernya, dia banyak berpengalaman dan ditempatkan di jabatan bidang intel.

Dalam empat tahun terakhir, Nana sudah empat kali mengemban jabatan kapolda. Pada 2019, dia menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB). Di tahun yang sama, dia menggantikan Irjen Gatot Eddy Pramono menjadi Kapolda Metro Jaya. Namun satu tahun berselang dia dicopot usai terjadi kasusu kerumunan yang melibatkan eks Imam Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Nana sempat menjabat Koordinator Staf Ahli Kapolri. Pada awal 2021, dia ditunjuk menjadi Kapolda Sulawesi Utara. Tidak sampai satu tahun, kini dia dimutasi sebagai Kapolda Sulsel.

2. Daftar perwira tinggi yang dimutasi

Irjen Nana Sudjana Ganti Irjen Merdisyam Jadi Kapolda SulselKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melambaikan tangan kepada awak media usai menjalani pertemuan dengan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), di Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/3/2021) (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Dikutip dari Antara, Kapolri memutasi 43 perwira tinggi. Mutasi tertuang dalam surat telegram bernomor ST/2278/X/KEP./2021. Mereka yang dimutasi antara lain Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Ahmad Dofiri diangkat sebagai Kabaintelkam Polri.

Jabatan ini sebelumnya ditempati oleh Komjen Pol. Paulus Waterpauw yang diangkat oleh Presiden sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) pada tanggal 27 Oktober lalu.

Perwira tinggi lainnya yang dimutasi adalah Kepala Divisi Humas Irjen Pol. Argo Yuwono. Dia menempati jabatan baru sebagai Aslog Kapolri.

Kapolri mengangkat Irjen Pol. Dedi Prasetyo yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Tengah menggantikan Argo menjadi Kepala Divisi Humas Polri.

Selain itu, Kapolri juga memutasi Kakorlantas Polri Irjen Pol. Istiono sebagai pati Korlantas Polri dalam rangka pensiun. Dia digantikan oleh Irjen Pol. Firman Shantyabudi yang kini menjabat Aslog Kapolri.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Brigjen Pol. Helmy Santika juga dimutasi sebagai Sahlijemen Kapolri. Posisi Helmy digantikan oleh Kombes Pol. Wishnu Hermawan Februanto yang naik jabatan dari Wadirpideksus menjadi Dirtipideksus. Sementara itu, jabatan Kapolda Jawa Barat akan diisi oleh Irjen Pol. Suntana yang saat ini menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri.

3. Polres Luwu Utara dicopot

Irjen Nana Sudjana Ganti Irjen Merdisyam Jadi Kapolda SulselIlustrasi Penembakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Kapolri turut memutasi Kapolres Luwu Utara AKBP Irwan Sunuddin, dalam gelombang mutasi perwira dan perwira menengah di jajaran Polri. Dia dipindahkan menjadi Pamen Yanma Polri dalam rangka evaluasi jabatan. Mutasi itu menyusul kasus penembakan anggota Polres Lutra terhadap tersangka yang sempat buron.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan Kapolri menunjukkan komitmennya membenahi internal Polri agar semakin dicintai dan menjadi apa yang diharapkan oleh masyarakat.

"Ya ini tentunya sebagaimana komitmen dan pernyataan Pak Kapolri, soal 'ikan busuk mulai dari kepala', kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga serta semangat dari konsep Presisi," kata Argo pada laman Humas Polri.

Menurut Argo, komitmen Kapolri tersebut bertujuan untuk perbaikan Polri lebih baik lagi.

"Jelas untuk melakukan perubahan dan perbaikan untuk menuju Polri yang jauh lebih baik lagi," ujar Argo yang dipromosikan sebagai Aslog Polri ini.

Dengan adanya keputusan tersebut, Argo menegaskan, seluruh personel Polri harus mampu memiliki jiwa kepemimpinan yang mengayomi dan melayani masyarakat dan anggota dengan sangat baik serta menjadi prioritas.

Argo berharap, dengan adanya komitmen ini, bisa menjadi efek jera bagi siapapun personel Kepolisian yang melanggar aturan.

"Jadilah pemimpin yang teladan, bijaksana, memahami, mau mendengar, tidak mudah emosi, dan saling menghormati. Dengan begitu, Polri ke depannya akan semakin mendapatkan kepercayaan di masyarakat," ujar Argo.

Sebelumnya, pada acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri angkatan ke-66, Rabu (27/10), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyinggung soal kepemimpinan.

Dalam arahanya, Sigit mengutip peribahasa, 'ikan busuk mulai dari kepala'. Atau dengan kata lain, segala permasalahan internal di kepolisian, dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.

"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga," kata Sigit.

Menurut Sigit, pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani. Karena pemimpin tidak mungkin diikuti kalau tidak memulai yang baik.

"Pemimpin tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri. Ini yang saya harapkan rekan-rekan mampu memahami. Hal yang dijalankan penuh keikhlasan akan menjadi buah keikhlasan. Tolong ini diimplementasikan bukan hanya teori dan pepatah," papar Sigit.

Baca Juga: Arahan Kapolri Potong Kepala, Kapolda Metro: Saya Blender Sekalian 

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya