Gubernur Sulsel Lepas Ekspor 11 Produk Pertanian ke Luar Negeri

Biji kakao menyumbang nilai ekspor terbesar

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah melepas ekspor sebelas komoditas pertanian asal daerahnya, di Pelabuhan Makassar, Sulsel, Sabtu (23/2). Produk pertanian itu dikirim menuju tujuh negara, dengan total nilai Rp241 miliar lebih.

Komoditas yang dikirim rata-rata merupakan produk pertanian andalan Sulsel. Barang ekspor didatangkan dari sejumlah sentra produksi, antara lain Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Wajo, Pinrang, Bone, Sinjai, Enrekang, dan Tana Toraja. 

“Kami mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian yang menjadikan Provinsi Sulsel menjadi fokus pembangunan pertanian di wilayah timur,” kata Nurdin Abdullah.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Ajari Mahasiswa Makassar Jadi Diplomat

1. Komoditas ekspor didominasi bungkil sawit

Gubernur Sulsel Lepas Ekspor 11 Produk Pertanian ke Luar NegeriBudidaya Kelapa Sawit - PT.Natural Nusantara

Sebelas produk pertanian asal Sulsel dilepas dengan negara tujuan berbeda-beda. Komoditas terbanyak berupa bungkil inti sawit berjumlah 2.300 ton, yang dikirimkan ke Cina. Namun produk dengan nilai terbesar adalah biji kakao, yakni Rp110 miliar untuk 300 ton dikirim ke Malaysia.

Komoditas lain yang dilepas Gubernur, masing-masing 20 ton pisang ke Malaysia; 300 ton cangkang kernel sawit (Malaysia); 201 ton kacang mete ke Jerman, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia; lalu bubuk kakao berjumlah 100 ton ke AS.

Selanjutnya, dikirim 108 Ton lada putih menuju Vietnam, 3 ton lada putih ke Malaysia, satu ton cengkeh untuk Malaysia, 5.420 kilogram sarang burung walet ke Singapura, serta dua ribu lembar kulit reptil ke Singapura.

"Tren peningkatan produksi pertanian ini merupakan kerja keras pemerintah pusat dan daerah, kerja kita bersama,” ucap Gubernur.

2. Produk melalui pengawasan ketat sebelum diekspor

Gubernur Sulsel Lepas Ekspor 11 Produk Pertanian ke Luar NegeriIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Komoditas yang dikirimkan eksportir asal Sulsel merupakan produk yang telah melalui pengawasan ketat di Badan Karantina Pertanian. Pengawasan sebagai syarat ekspor berguna untuk mencegah dan memantau masuk atau tersebarnya hama penyakit hewan dan tumbuhan. 

Kepala Badan Karantina Pertanian Sulsel Ali Jamil, saat menyerahkan Surat Kesehatan Tumbuhan kepada para eksportir, menyampaikan komitmennya mendukung upaya peningkatan daya saing produk lokal ke pasar dunia. Untuk menggalakkan ekspor, pihaknya menggalakkan pendampingan produk. 

"Petugas kami lakukan jemput bola, kami datang ke rumah kemasan untuk lakukan tindakan karantina. Sistem sesuai inspeksi karantina terus diterapkan agar produk pertanian dapat cepat, sehat, dan aman masuki pasar global," kata Jamil.

3. Gubernur wanti-wanti mafia benih

Gubernur Sulsel Lepas Ekspor 11 Produk Pertanian ke Luar NegeriHumas Sulsel

Nurdin Abdullah menyatakan, berbagai langkah terus ditempuh untuk meningkatkan daya saing pertanian Sulsel. Di tingkat petani, dia menjamin ketersediaan benih berkualitas melalui kerja sama Dinas Pertanian Provinsi dengan perusahaan penyedia.

Dengan kerja sama, Nurdin mengharapkan adanya transparansi dalam nilai maupun kualitas penyediaan benih bagi petani. Dia mengingatkan kepada siapa pun agar menjauhi praktik mafia benih. 

“Saya berharap  jangan ada mafia benih, apalagi minta jatah, minta apa lagi, itu nggak boleh. Mulai hari ini siapa pun yang menandatangani kontrak, ketahuan melakukan, Insyaallah nanti saya coret dan tidak boleh lagi masuk di Sulawesi Selatan,” Nurdin mengingatkan.

Baca Juga: Besok, Danny Pomanto Kampanyekan Jokowi-Ma'ruf di Makassar

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya