Dinkes: Stok Obat COVID-19 di Sulsel Terbatas

Pusat cuma mengirimkan 30 persen dari permintaan obat

Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mengungkapkan keterbatasan stok obat untuk pasien COVID-19 di daerahnya. Kondisi itu disampaikan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan di Dinas Kesehatan Sulsel Dra Fithriyani Apt.

"Obat-obatan tersedia dengan status terbatas. Jadi kami berasumsi bahwa kemungkinan ketersediaan obat di tingkat pusat juga sedang minim," kata Fithriyani dikutip dari Antara, Kamis (5/8/2021).

Baca Juga: Anggota DPR Minta Warga Sulsel Awasi Vaksinasi Booster untuk Nakes

1. Pusat cuma penuhi 30 persen permintaan obat dari Sulsel

Dinkes: Stok Obat COVID-19 di Sulsel Terbatasilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dia mengatakan, baru-baru ini Sulsel cuma menerima 30 persen dari permintaan 100 ribu tablet obat COVID-19 dari pemerintah pusat. Padahal sebelumnya, pemenuhan obat dari permintaan tidak pernah kurang dari 50 persen.

Fithriyani menyebut stok obat-obatan pernah terkendali saat kasus melandai. Namun saat ini stok terbatas seiring peningkatan kasus yang menanjak tajam, sehingga diperkirakan industri obat kewalahan berproduksi.

"Mungkin karena ketersediaan bahan baku, jadi banyak hal yang terkait. Jika dulu daerah minta 1.000, maka langsung diiyakan tetapi sekarang kita liat dulu status wilayahnya," ujarnya.

2. Dinkes berhati-hati mendistribusikan obat ke daerah

Dinkes: Stok Obat COVID-19 di Sulsel Terbatasilustrasi obat azithromycin atau azitromisin (acc.org)

Fitri menegaskan bahwa ketersediaan obat bagi pasien COVID-19 tidak pernah kosong. Namun diakui bahwa memang terbatas sehingga distribusi obat dilakukan secara hati-hati.

Selain itu, ia pula memastikan bahwa gudang farmasi milik Pemprov Sulsel tetap menyiapkan buffer stock atau cadangan obat. Ini untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus secara drastis pada suatu daerah di Sulsel.

"Kita tidak bisa kosong (stok obat) tetapi sekarang memang hati-hati mengirimkan ke daerah. Jika ada permintaan masuk, kita cek kembali seperti apa kasus COVID-19 di daerah tersebut. Karena pembagiannya harus merata sesuai status daerah terhadap penularan virus corona," urainya.

3. Ada empat obat yang digunakan untuk pengobatan COVID-19

Dinkes: Stok Obat COVID-19 di Sulsel Terbatasilustrasi obat-obatan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Fitri menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada obat COVID-19, namun para ahli penyakit paru menyarankan empat jenis obat yang bisa digunakan untuk pengobatan yakni oseltamivir, favipiravir, azithromycin dan remdesivir.

Adapun ketersediaan stok obat COVID-19 di Sulsel hingga Rabu yakni oseltamivir 6.740 tablet, favipiravir 19.950 tablet, azithromycin 11.905 tablet dan remdesivir 1.690 tablet.

"Yang utama dan rutin ada empat jenis. Kalau vitamin lumayan banyak, karena bukan cuma pasien COVID-19 yang butuh tetapi kita juga para petugas. Jumlahnya sebanyak 1.474.000 tablet.

Terkait keterbatasan obat tersebut, Dinkes Sulsel juga turun langsung ke pihak distribusi obat untuk mencek langsung ketersediaannya. Maka didapati stok obat milik Kimia Farma dan Biofarama di lapangan juga sudah menipis.

"Kalau distributor sudah ada inden (daftar tunggu) karena memang sebelum habis, mereka juga langsung minta. Kita kan punya sistem aplikasi yang mengintegrasikan obat yang tersedia dan keluar," ujarnya.

Baca Juga: Sulsel Mulai Persiapkan Vaksinasi COVID-19 Bagi Ibu Hamil

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya