Dewan Minta Pemprov Sulsel Antisipasi DBD di Tengah Pandemik COVID-19

19 orang meninggal karena DBD hingga Mei 2020

Makassar, IDN Times – Komisi E Bidang Kesejahteraan DPRD Sulawesi Selatan, mendorong Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi mengantisipasi demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemik COVID-19. Upaya pencegahan DBD juga harus jadi perhatian serius.

"Kami sudah rapat koordinasi untuk mendorong Dinkes segera mengantisipasi DBD, agar tidak menjadi masalah baru di tengah pandemi ini," kata Anggota DPRD Sulsel Ismail Bachtiar dikutip dari Antara, Sabtu (27/6).

Baca Juga: Di Tengah Wabah COVID-19, Kemenkes Temukan 100-500 Kasus DBD Per Hari 

1. Penanganan kesehatan lain tetap harus menjadi prioritas

Dewan Minta Pemprov Sulsel Antisipasi DBD di Tengah Pandemik COVID-19IDN Times / Istimewa

Ismail mengatakan, DBD harus diantisipasi, mengingat kondisi cuaca saat ini terus berubah-ubah. Biasanya, di masa seperti sekarang penyakit bisa bermunculan.

Ismail meminta agar penanganan kesehatan lain tidak terabaikan selama pandemik COVID-19. Misalnya pelayanan terhadap ibu hamil, ibu melahirkan, kekerdilan, hingga DBD.

"Saat ini masyarakat enggan ke rumah sakit dikarenakan pandemi COVID-19. Jangan kita fokus pada pandemi saja, tapi lupa penanganan kesehatan lainnya. Gejala DBD juga kan hampir sama dengan gejala corona," kata dia.

2. Dinas Kesehatan disarankan membentuk tim untuk penyakit umum

Dewan Minta Pemprov Sulsel Antisipasi DBD di Tengah Pandemik COVID-19Kantor DPRD Sulsel. IDN Times/Aan Pranata

Ismail mengatakan, Dewan menyarankan Dinkes membentuk tim untuk penanganan penyakit umum. Itu sesuai kondisi di masyarakat, bahwa orang jarang yang ma uke pusat pelayanan kesehatan maupun rumah sakit. Jangan sampai pemerintah fokus menangani COVID-19 tapi mengabaikan penyakit lain.

"Tinggal bagaimana peran Dinkes memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa pelayanan kesehatan di tingkat bawah berjalan," ucap Ismail.

3. Sebanyak 19 orang meninggal karena DBD hingga Mei

Dewan Minta Pemprov Sulsel Antisipasi DBD di Tengah Pandemik COVID-19Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel sebelumnya mencatat 2.166 kasus DBD di daerahnya selama Januari hingga Mei 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 19 orang meninggal.

"Ini data cakupan terakhir pada akhir Mei, untuk Juni belum direkap karena masih ada kabupaten/kota yang mengonrmasi data terbaru di daerahnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel dr Nurul Amin.

Nuril merinci, korban meninggal akibat penyakit DBD paling banyak ditemukan di Kabupaten Gowa dengan total enam orang, Kabupaten Enrekang empat orang, Maros tiga orang, Soppeng tiga orang, Jeneponto dua orang, dan Bone satu orang.

Baca Juga: Maklumat Kapolri Dicabut, Polda Sulsel Pastikan Kawal Protap Kesehatan

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya