Delapan Orang Meninggal, Sulsel Waspada Demam Berdarah

Ditemukan 600 lebih kasus selama Januari 2019

Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD). Selama Januari 2019, terdapat delapan kasus orang meninggal di Sulsel akibat penyakit yang dibawa ditularkan melalui nyamuk.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Bachtiar Baso, menyebutkan bahwa korban meninggal masing-masing di Kabupaten Pangkajene, tiga orang; Maros, 1 orang; Soppeng, 2 orang; Wajo, 1 orang; dan Makassar, 1 orang. Selain itu, ditemukan 300 lebih suspek dan di atas 600 kasus DBD di 24 kabupaten se-Sulsel.

Sebagai perbandingan, di sepanjang tahun 2018 tercatat 2.141 kasus DBD dengan 19 orang meninggal. Sedangkan di tahun 2017 sejumlah penderita 1.737, dengan 13 orang meninggal.

“Kasus DBD memang menjadi perhatian nasional karena jumlahnya yang terus meningkat,” kata Bachtiar di Makassar, Jumat (1/2).

1. Pemprov Sulsel siapkan penanggulangan dengan membentuk Tim Gerak Cepat

Delapan Orang Meninggal, Sulsel Waspada Demam BerdarahIDN Times / Istimewa

Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Dinas Kesehatan membentuk Tim Gerak Cepat, sebagai respons atas tingginya kasus DBD. Tim ini berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota se-Sulsel untuk mengambil tindakan segera, setiap ada laporan kasus DBD. 

Melalui Tim Gerak Cepat, Pemprov juga memastikan 105 rumah sakit di Sulsel agar siaga 24 jam menerima dan mengutamakan penanganan pasien DBD. Demikian juga dengan klinik swasta lainnya. Kasus DBD butuh perhatian khusus sebab nyawa penderita bisa terancam jika tidak tertangani segera.

“Tim yang dibentuk sangat siap untuk mengantisipasi kasus DBD. Kami minta semua daerah di Sulsel untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi dini, serta segera melaporkan kendala atau kekurangan, agar jumlah penderita semakin berkurang,” kata Bachtiar.

Baca Juga: Astaga, Sebanyak 25 Orang Warga Sumut Meninggal Dunia karena DBD

2. Masyarakat diminta perhatikan kebersihan lingkungan

Delapan Orang Meninggal, Sulsel Waspada Demam BerdarahANTARA FOTO/Reno Esnir

Bachtiar mengingatkan masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Terutama pada musim hujan atau pancaroba yang biasanya jadi puncak kasus DBD.

Demam berdarah tergolong penyakit akibat Arbovirosis, yakni timbul oleh virus yang ditularkan melalui arthropoda seperti nyamuk, caplak, dan tungau. Selain demam berdarah, Arbovirosis juga menyebabkan chikungunyah dan lainnya. Langkah terbaik untuk pencegahan adalah menghindari tempat berkembang biaknya nyamuk.

“Apalagi di musim penghujan ini, selalu hindari gigitan nyamuk,” ujar Bachtiar.

3. Puskesmas bergerak untuk mencegah penyebaran kasus meluas

Delapan Orang Meninggal, Sulsel Waspada Demam Berdarahentomologytoday.org

Dinas Kesehatan Sulsel, Bachtiar mengatakan, juga telah menerbitkan surat edaran ke seluruh daerah. Isinya meninta Puskesmas menggelar berbagai upaya antisipasi kasus DBD semakin meluas.

Antisipasi, antara lain melalui kegiatan fogging, pembagian bubut abate pembunuh jentik, serta sosialisasi pengendalian vektor Arbovirosis. Setiap daerah diminta membentuk posko DBD dan memantau kasus per hari.

“Kita perbanyak pendekatan keluarga, memantau keberadaan jentik di setiap rumah tangga,” kata Bachtiar.

Baca Juga: Kasus Terus Meningkat, Pemkab Cianjur Tetapkan Status Siaga DBD

Topik:

  • Aan Pranata
  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya