Dari Gubernur ke Menteri, Ini Prestasi Syahrul YL di Bidang Pertanian

Dia menggantikan Amran Sulaiman

Makassar, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Rabu (23/10) mengumumkan dan melantik menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Eks Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo ditunjuk sebagai Menteri Pertanian, menggantikan Amran Sulaiman.

Syahrul Yasin Limpo, yang akrab dengan sebutan SYL, mewakili Partai NasDem di Kabinet Indonesia Maju. Dia berpengalaman 25 tahun sebagai kepala daerah, yakni dua periode Gubernur Sulsel, satu periode wakil gubernur, serta dua periode Bupati Gowa.

SYL tidak asing dengan pertanian, sebab semasa Gubernur dia mengandalkan bidang tersebut dalam pembangunan daerah. Dia pun mencatatkan sejumlah prestasi di bidang pertanian selama sepuluh tahun memimpin Sulsel. Berikut kami rangkum beberapa di antaranya.

1. Sektor pertanian dan perkebunan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Sulsel

Dari Gubernur ke Menteri, Ini Prestasi Syahrul YL di Bidang PertanianIDN Times / Aan Pranata

Selama SYL menjabat Gubernur Sulsel pada 2008-2018, pertumbuhan ekonomi di tingkat provinsi selalu di atas tujuh persen. Pertumbuhan itu melebihi angka rata-rata nasional sebesar lima persen, dan berkontribusi terhadap nilai pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Sulsel.

Pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Sulsel tumbuh 7,07 persen. Pertumbuhan itu ditopang oleh lapangan usaha sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang menyumbang pertumbuhan terbesar senilai 22,50 persen.

Selain padi, sejumlah komoditas unggulan berkontribusi terhadap perekonomian daerah, antara lain kakao, kopi, jambu mete, tebuh, cengkeh, kelapa sawit, lada, pala, dan tembakau.

2. Sulsel surplus beras dan jadi lumbung nasional

Dari Gubernur ke Menteri, Ini Prestasi Syahrul YL di Bidang PertanianPexels.com/Icon0

Sulsel di era SYL berhasil surplus stok beras. Hal ini tak terlepas dari peningkatan drastis luas lahan panen serta produksi padi.

Pada 2008, Sulsel punya 836 ribu hektare lebih lahan panen padi. Jumlahnya meningkat jadi 1,2 juta hektare lebih lahan di tahun 2018. Adapun jumlah produksi padi pada periode yang sama, meningkat dari 4 juta ton menjadi 6,2 juta ton. Tahun 2018 surplus mencapai 2,6 juta ton.

Karena surplus, Syahrul selalu menolak beras impor masuk ke wilayahnya. Sulsel bahkan jadi penyuplai beras untuk daerah lain, termasuk DKI Jakarta.

Baca Juga: Masuk Kandidat Menteri, Ini Sepak Terjang Syahrul Yasin Limpo

Baca Juga: Gubernur Harap Mentan Syahrul Bawa Angin Segar untuk Pertanian Sulsel 

3. Sukses bawa Sulsel ekspor jagung

Dari Gubernur ke Menteri, Ini Prestasi Syahrul YL di Bidang PertanianIDN Times/Andra Adyatama

Selain beras, sepuluh tahun terakhir Sulsel mampu meningkatkan produksi jagung. Di tahun 2008, produksi mencapai 1,1 juta ton, dan meningkat jadi 2,2 juta ton di tahun 2018.

Tahun 2009, Sulsel mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi 7,8 persen, atau yang tertinggi sepanjang sejarah. Salah satu pemicunya adalah surplus jagung 1,5 juta ton. Saat itu Sulsel juga mulai mengekspor sekitar delapan ribu ton jagung ke Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Filipina.

4. Produksi rumput laut Sulsel jadi salah satu penyumbang terbesar nasional

Dari Gubernur ke Menteri, Ini Prestasi Syahrul YL di Bidang Pertanianhealthline.com

Di bidang lain, rumput laut jadi komoditas unggulan Sulsel, yang berkisar 33 persen dari total produksi nasional. SYL pernah mengatakan produksi rumput laut Sulsel mencapai 1,5 juta ton per tahun, dengan nilai 1,9 juta dolar AS.

5. Meraih sejumlah penghargaan di bidang pertanian

Dari Gubernur ke Menteri, Ini Prestasi Syahrul YL di Bidang PertanianANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Sejumlah capaian SYL di bidang pertanian diganjar dengan penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Misalnya, pada 2014, dia mendapatkan penghargaan Adykarya Pangan Nusantara dari Kementerian Pertanian. Penghargaan ini diberikan atas prestasi Gubernur Sulsel mempelopori, meningkatkan, dan memberikan keteladanan untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan.

Sebelumnya di tahun 2010, SYL mendapatkan penghargaan dari Presiden saat itu Susilo Bambang Yudhoyono karena peningkatan produksi beras di atas 5 persen. Atas prestasi yang sama, SYL pernah menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan Pertanian.

Baca Juga: Bupati Gowa Bangga Syahrul Terpilih Jadi Menteri Pertanian

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya