Daging dan Sayur Picu Deflasi di Februari 

Indeks harga menurun dibandingkan dua tahun sebelumnya

Makassar, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pergerakan deflasi 0,19 persen di Sulawesi Selatan pada Februari 2019. Deflasi disebabkan turunnya harga pada dua kelompok pengeluaran masyarakat, yakni kelompok bahan makanan serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulsel, Akmal mengatakan, indeks harga konsumen di Februari berkebalikan dengan periode sama tahun sebelumnya. Pada Februari 2018 Sulsel mengalami inflasi 0,23 persen, dan di Februari 2017 inflasi sebesar 0,75 persen.

“Pada periode tahun kalender, atau Januari hingga Februari 2019, di Sulsel tercatat inflasi 0,35 persen, lebih rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya,” kata Akmal di Makassar, Jumat (1/3).

1. Lima kelompok pengeluaran memiliki andil negatif

Daging dan Sayur Picu Deflasi di Februari IDN Times / Aan Pranata

BPS menghitung deflasi berdasarkan hasil survei harga konsumen di pasar tradisional dan modern, pada lima kota di Sulsel. Deflasi didukung oleh karena turunnya harga pada dua kelompok pengeluaran, yakni -1,00 persen pada pengeluaran bahan makanan, dan -0,43 persen di kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Di saat sama, lima kelompok pengeluaran mengalami peningkatan harga. Masing-masing, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,49 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,26 persen; kelompok sandang sebesar 0,11 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,09 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen.

Baca Juga: Agustus Deflasi, Pemerintah Targetkan Inflasi Akhir Tahun 3,5 Persen

2. Penurunan harga daging paling mencolok

Daging dan Sayur Picu Deflasi di Februari ANTARA FOTO/Ampelsa

Berdasarkan perhitungan yang sama, BPS memantau harga pada sebelas kelompok makanan. Pada Februari 2019, tercatat lima kelompok yang memberi andil deflasi. Kelompok daging dan hasilnya menyumbang deflasi terbesar, yakni 3,6 persen.

Berikutnya, sayur-sayuran terpantau bergerak pada deflasi 2,98 persen; kacang-kacangan sebesar 0,35 persen; buah-buahan 2,91 persen; serta bumbu-bumbuan sebesar 3,84 persen.

“Komoditas yang memberikan andil tertinggi terhadap deflasi Sulsel, antara lain tomat, daging ayam ras, bandeng, cabe, bawang merah, pisang, dan telur ayam ras,” ucap Akmal.

3. Bahan Makanan juga picu deflasi di kota Makassar

Daging dan Sayur Picu Deflasi di Februari Instagram.com/hardysretail

Selain umumnya Sulsel, Kota Makassar juga mengalami deflasi 0,11 persen di bulan Februari 2019. Sepanjang Januari hingga Februari 2019, pergerakan inflasi sebesar 0,43 persen.

Akmal mengatakan, umumnya deflasi di Makassar dipengaruhi turunnya indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran. Masing-masing, harga kelompok bahan makanan turun 0,67 persen; kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,53 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen.

“Empat kelompok lainnnya mengalami peningkatan harga. Ada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, dan lain-lain,” Akmal menyebutkan.

Baca Juga: Teror Bom, Jawa Timur Mengalami Deflasi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya