BMKG: Makassar Masih Diguyur Hujan Hari Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Warga Kota Makassar dan sekitarnya diimbau tetap mewaspadai potensi cuaca buruk hari ini, Selasa (22/2/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan masih akan turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang sepanjang hari.
Cuaca buruk juga berpotensi terjadi di sebagian wilayah Sulawesi Selatan. Antara lain wilayah Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Takalar, dan Selayar.
"Waspadai potensi hujan sedang--lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang," bunyi prakiraan cuaca yang diterbitkan prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Agusmin, Senin (21/2/2022).
Baca Juga: BMKG: Waspadai Cuaca Buruk di Sulsel 20-23 Februari
1. Waspadai gelombang tinggi hingga 6 meter
Berikut ini prakiraan cuaca di wilayah Sulsel, Selasa, dari BMKG
- Pagi Hari: Berawan. Hujan Ringan - Sedang di wilayah Makassar, Takalar, Gowa, Pare-pare, Pangkep, Maros, Barru, dan Selayar.
- Siang/Sore Hari: Berawan. Hujan Ringan - Sedang di wilayah Makassar, Takalar, Gowa, Pare-pare, Pangkep, Maros, Barru, dan Selayar.
- Malam Hari: Hujan Ringan – Sedang di seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Berawan di wilayah Sengkang, Bone, Sidrap, Pinrang, Pare-pare, Rantepao, Belopa, Enrekang, dan Makale.
- Dini Hari: Hujan Ringan – Sedang di seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Berawan di wilayah Sengkang, Bone, Sidrap, Pinrang, Pare-pare, Rantepao, Belopa, Palopo, Malili, Enrekang, dan Makale.
Selain potensi hujan, BMKG juga memperingatkan potensi gelombang tinggi di wilayah Sulsel.
- Moderate Sea (Gel. 1.25-2.5 m) terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Pare-Pare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Spermonde Makassar, Perairan barat Kep. Selayar, Perairan Sabalana, Teluk Bone bagian utara, Teluk Bone bagian selatan, Perairan timur Kep. Selayar, Laut Flores bagian barat, Perairan P. Bonerate - Kalaotoa bagian utara dan Perairan P. Bonerate - Kalaotoa bagian selatan.
- Rough Sea (Gel. 2.5-4.0 m) terjadi di Laut Flores bagian utara.
- Very Rough Sea (Gel. 4.0-6.0 m) terjadi di Laut Flores bagian timur.
2. Cuaca buruk diperkirakan terjadi hingga Rabu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk di wilayah Sulawesi Selatan, 20-23 Februari 2022.
Menurut hasil analisis BMKG, prospek kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulsel. Masyarakat diimbau waspada.
"Himbauan kepada masyarakat dan pengguna layanan transportasi darat/laut/udara agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi pada tanggal 20-23 Februari 2022," bunyi peringatan dini yang diteken Kepala Balai Besar BMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet, Jumat (18/2/2022).
Pada 20-23 Februari 2022, BMKG memperkirakan sejumlah daerah di Sulsel mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Anomali suhu laut di Selat Makassar bagian Selatan, Perairan Selayar, dan Teluk Bone bagian Selatan bernilai positif sehingga menambah massa uap air di wilayah Sulsel.
Pada masa tersebut, kelembaban udara lapisan atas hingga ketinggian 500 mb diprakirakan dalam kondisi basah (70-100 persen).
Dampak dari tingginya curah hujan adalah potensi banjir atau genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran, dan meluapnya tambak budidaya.
3. Sejumlah daerah terdampak bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan mengumumkan sejumlah daerah kabupaten terdampak musibah bencana alam, banjir dan tanah longsor disebabkan cuaca buruk yang berlangsung sejak dua hari terakhir.
Kepala BPBD Sulsel, Muhammad Firda mengatakan, di Jeneponto, hujan intensitas tinggi memicu debit air sungai setempat meluap hingga mengakibatkan banjir di beberapa lokasi dan merendam rumah warga. Jalan provinsi di Boyong tidak bisa dilalui kendaraan sehingga menimbulkan kemacetan.
Data BPBD dari Kabupaten Tana Toraja, dilaporkan belasan unit rumah terdampak tanah bergerak atau longsor disebabkan intensitas hujan lebat sejak 17 Februari, hingga 20 Februari 2021 di Lembang/Desa Rano Tengah.
"Awalnya hanya tujuh unit rumah terdampak, korban 11 Kepala Keluarga (KK) dengan 35 jiwa. Hari ini bertambah menjadi 11 rumah, dan yang harus direlokasi, sebanyak 16 KK dari 46 jiwa," kata Muhammad Firda dikutip dari Antara.
Selain itu, dilaporkan musibah tanah longsor juga terjadi di Jalan Poros Malino Kilometer 64, Kabupaten Gowa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun satu lapak dagangan tertimpa longsor dan akses jalan terhambat karena sebagian aspal amblas hingga material longsoran tanah menutupi jalanan.
Di konfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Maros, Andi Fadly melaporkan, bencana banjir terdampak di delapan kecamatan. Ketinggian air bervariasi antara lutut orang dewasa hingga pinggang orang dewasa. Banjir terjadi sejak Ahad (20/2) hingga Senin (21/2).
Delapan kecamatan yang terdampak banjir tersebut meliputi Kecamatan Turikale, Lau, Bontoa, Maros Baru, Marusu, Moncongloe, Simbang, serta Bantimurung. Banjir di wilayah tersebut dipicu atas intensitas hujan sedang hingga lebat sejak Ahad, mengakibatkan debit air sungai meluap.
"Sampai saat ini belum ada laporan warga mengungsi karena masih bertahan di rumah masing-masing. Untuk jumlah rumah terdampak Sementara masih didata tim di lapangan," kata Fadly.
Baca Juga: Dua Perahu Kecelakaan di Perairan Makassar, Satu Orang Meninggal