Bersama Orang Tuanya, Siswa SMP Keroyok Petugas Kebersihan Sekolah

Sekolah bersikap tegas, para siswa yang terlibat dikeluarkan

Makassar, IDN Times - Sejumlah siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, diduga mengeroyok seorang petugas kebersihan di sekolahnya, Sabtu (9/2) lalu. Dalam kejadian itu, orang tua salah seorang siswa turut terlibat sebagai pelaku.

Kejadian itu tersebar melalui potongan video yang tersebar melalui aplikasi WhatsApp. Dalam rekaman berdurasi 30 detik, petugas kebersihan bernama Faisal Daeng Pole, 38, dikerumuni oleh para pelaku di pekarangan sekolah. Seorang siswa tampak memukuli Daeng Pole dengan tongkat sapu.

“Betul, ada dugaan penganiayaan oleh para siswa. Korbannya sudah diperiksa,” kata Kepala Polres Takalar AKBP Gany Alamsyah melalui telepon, Senin (11/2).

1. Korban dikatai dengan sebutan binatang

Bersama Orang Tuanya, Siswa SMP Keroyok Petugas Kebersihan SekolahIDN Times / Istimewa

Gany menjelaskan, dugaan penganiayaan terjadi pada Sabtu (9/2) lalu, sekitar pukul 15.00 Wita. Korban yang bernama Daeng Pole, saat itu sedang memungut sampah di pekarangan, tepatnya di depan ruangan kelas, dihampiri oleh sekelompok siswa.

Siswa tersebut, menurut keterangan Daeng Pole, melontarkan kalimat hinaan dan caci maki hingga menggunakan sebutan binatang. Daeng Pole yang merasa tersinggung kemudian menampar salah satu siswa. Namun siswa itu pulang ke rumah dan melapor ke orang tuanya.

“Tidak lama berselang, orang  tua siswa itu mendatangi korban di sekolah. Selain memukuli korban, dia memerintahkan anaknya beserta teman-temannya memukuli korban,” ujar Gany.

2. Korban mengalami luka robek di kepala

Bersama Orang Tuanya, Siswa SMP Keroyok Petugas Kebersihan SekolahIDN Times / Istimewa

Gany menerangkan, pengeroyokan mengakibatkan Daeng Pole mengalami ruka robek di kepala sisi kiri. Diduga luka akibat hantaman tongkat sapu yang bergagang besi.

Kepolisian, menurut Gany, mengidentifikasi lima orang sebagai terduga pelaku. Empat orang merupakan siswa SMP, sedangkan satu lagi merupakan orang tua salah satu siswa. Mereka telah dimintai keterangan, namun belum ada yang ditetapkan tersangka. 

“Kasusnya tetap kita usut. Petugas sudah menggelar olah tempat kejadian perkara,” kata Gany.

3. Empat siswa dikeluarkan dari sekolah

Bersama Orang Tuanya, Siswa SMP Keroyok Petugas Kebersihan SekolahIDN Times / Istimewa

Kepala SMP Negeri 2 Galesong Hamzah membenarkan dugaan penganiayaan yang terjadi di sekolahnya. Dia beserta guru-guru juga telah menggelar rapat khusus menyikapi kejadian itu. Hasilnya, pihak sekolah bersepakat mengeluarkan empat orang siswa pelaku pengeroyokan, sedangkan kasusnya diserahkan kepada kepolisian.

Menurut Hamzah, empat siswa yang dikeluarkan memang dikenal berperangai buruk. Mereka selama ini kerap diadukan oleh para guru akibat kelakuannya yang dianggap tidak pantas. Selama ini mereka juga kerap melontarkan kalimat tak pantas di lingkungan sekolah, meski telah sering kali ditegur.

“(Hasil) keputusan rapat dengan guru-guru, anak itu kita kembalikan kepada orang tuanya. Para guru tidak bisa berbuat banyak untuk pembinaan, selain dikhawatirkan mereka juga berdampak buruk terhadap prilaku siswa lain,” kata Hamzah.

Baca Juga: Kapolres Gresik: Siswa Persekusi Guru Sudah Minta Maaf

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya