Bangkitkan Industri, Luwu Utara Susun Ulang Peta Jalan Kakao

Roadmap untuk pengolahan indsustri kakao jangka panjang

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menyusun ulang peta jalan (roadmap) kakao demi mengembalikan kejayaan industri cokelat di daerahnya. Roadmap disusun melalui program Sustainable Farming in Tropical Asian Landscapes (SFITAL).

"Di tanah Luwu, industri kakao pernah berjaya di masa lalu, kami pun bertekad untuk mengembalikan kejayaan itu. Berbagai upaya termasuk menyusun ulang roadmap-nya untuk jangka panjangnya," kata Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dikutip dari Antara, Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Bupati Lutra: Solar Langka Jadi Tantangan Pengerjaan Jalan Rampi

1. Lutra penghasil kakao terbesar di Sulsel

Bangkitkan Industri, Luwu Utara Susun Ulang Peta Jalan KakaoBupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. IDN Times/Istimewa

Indah mengatakan, Pemkab Lutra berharap bisa mengelola kakao secara lestari melalui penyusunan peta jalan. "Peta jalan kakao akan menjadi panduan kita ke depannya," kata Indah Putri.

Ia mengatakan, Luwu Utara merupakan penghasil kakao terbesar di Sulawesi Selatan yang menyumbang sekira 30 persen produksi kakao provinsi. "Ini modal besar yang kita punya, apalagi hal ini sudah diikat dalam peraturan daerah lahan berkelanjutan," ujarnya.

2. Peta jalan untuk produksi hingga pemasaran

Bangkitkan Industri, Luwu Utara Susun Ulang Peta Jalan KakaoIlustrasi petani kakao. IDN Times/Humas Pemkab Kutim

Indah putri Indah berharap peta jalan tersebut dapat mentransformasi praktik kakao dalam menjawab kebutuhan pada masa depan. Tidak hanya dalam hal produksi, tapi juga kompleksitas pemasaran, serta pelibatan petani baik dalam rantai nilai keberlanjutan maupun menjadi mitra bisnis.

"Dan yang terpenting adalah komitmen dan konsistensi kita dalam mengimplementasikan peta jalan kakao lestari ini," ucap Indah Putri Indriani.

3. Produksi kakao mencapai 30 ribu ton

Bangkitkan Industri, Luwu Utara Susun Ulang Peta Jalan KakaoIlustrasi biji kakao (pixabay.com/gate74)

Indah mengatakan, PDRB Kabupaten Luwu Utara masih didominasi oleh sektor pertanian sebesar 47,02 persen. Dari 47,02 persen tersebut, 22 persen disumbang subsektor perkebunan, termasuk kakao.

Pada tahun 2020 tercatat produksi kakao mencapai 30.856,05 ton. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2019 sebanyak 28.102 ton, dan tahun 2018 26.405 ton.

Adapun luas areal tanaman perkebunan cokelat pada tahun 2020 seluas 40.814 hektare, 2019 seluas 40.007 hektare, dan 2018 seluas 39.767 hektare.

Baca Juga: Anak-anak di Luwu Utara Diajari Menyikat Gigi dengan Benar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya