Australia Bantu Vaksinasi COVID-19 di Pelosok Enrekang

Upaya menjangkau kelompok rentan di wilayah terpencil

Makassar, IDN Times - Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia dan Sulawesi Community Foundation (SCF) mendukung upaya pemerintah memaksimalkan capaian vaksinasi bagi kelompok rentan. Mereka menerapkan program percepatan vaksinasi di lima daerah di Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Gowa, Maros, Bone, Pinrang, dan Enrekang.

Pandemik COVID-19 sudah berlangsung lebih dari dua tahun, namun belum semua penduduk di Indonesia mendapatkan vaksinasi lengkap. Total capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua masih di bawah 75 persen.

Artinya, satu dari empat penduduk belum menerima vaksinasi lengkap. Capaian ini akan semakin mengecil jika pemerintah jadi menetapkan konsep vaksinasi lengkap menjadi dosis 1, 2, dan 3, karena capaian untuk vaksinasi dosis 3 sendiri masih di bawah 30 persen.

“Pemerintah Australia melalui Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) mendukung Pemerintah Daerah Sulawesi untuk memperkuat layanan vaksinasi COVID-19. Salah satu caranya adalah dengan membuatnya menjadi inklusif, khususnya dengan menyasar area-area sulit, dan ini hanya dapat dilakukan dengan kerjasama berbagai pihak,” ujar Provincial Coordinator AIHSP Agung Wahyuda dalam keterangan persnya, Selasa (21/2/2023).

Baca Juga: Limbah Elektronik di Makassar Bahayakan Kesehatan Pemulung

1. Vaksinasi di wilayah terpencil terkendala mobilisasi

Australia Bantu Vaksinasi COVID-19 di Pelosok Enrekangilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Agung mengatakan, kerja sama multipihak adalah salah satu kunci dalam meningkatkan capaian sekaligus menjangkau kelompok rentan di wilayah-wilayah terpencil. Sejalan dengan tujuan program tersebut, AIHSP melalui Save the Children Indonesia dan SCF mengadakan Vaksinasi COVID-19 Inklusif di Desa Benteng Alla Utara, Enrekang.

Bekerja sama dengan pemerintah desa dan Puskesmas Baroko, kegiatan ini dilakukan untuk menjangkau dan memberikan akses vaksinasi COVID-19 yang inklusif.

“Kami sangat terbuka untuk kerja sama dengan pihak manapun. Terlebih lagi jika ada pihak yang mendukung capaian vaksinasi COVID-19 di wilayah kerja kami. Karena selama ini, kendala kami di lapangan adalah memobilisasi sasaran untuk mendapatkan vaksinasi. Kami sangat terbantu jika ada pihak yang membantu kami meningkatkan sasaran vaksinasi,” jelas Drg. Hastika, Kepala Puskesmas Baroko.

2. Vaksinasi digelar lewat sentra dan kunjungan rumah

Australia Bantu Vaksinasi COVID-19 di Pelosok Enrekangilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain mengadakan sentra vaksinasi, kelompok rentan yang memiliki hambatan mobilitas seperti lansia dan disabilitas juga dijangkau melalui kunjungan rumah. Selain untuk memastikan kelompok rentan dapat terlindungi dari COVID-19 melalui vaksin, program ini juga bertujuan untuk memberikan akses kesehatan yang inklusif.

Vaksinasi inklusif memastikan tersedianya fasilitas yang mendukung berbagai kebutuhan masyarakat termasuk mereka yang menyandang disabilitas serta yang mengalami kesulitan mengakses sarana, prasarana, dan informasi tentang layanan terkait.

“AIHSP bersama mitra di lapangan seperti Save the Children dan SCF sangat mendorong kerja-kerja kolaborasi multipihak berbasis aset masyarakat yang memungkinkan keberlanjutan program. Salah satunya dapat kita lihat dalam kegiatan vaksinasi di Desa Bentang Alla Utara ini,” ucap Agung.

3. Vaksinasi sudah menjangkau 23 ribu orang

Australia Bantu Vaksinasi COVID-19 di Pelosok EnrekangPenyuntikan vaksinasi COVID-19 sebagai upaya percepatan program vaksinasi (ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

Sejak diterapkan pada Agustus 2022 lalu, Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia dan SCF sudah menjalankan vaksinasi COVID-19 di 270 desa di Sulawesi Selatan. Vaksinasi diberikan bagi 23.423 orang, termasuk 3.054 lansia, 485 penyandang disabilitas, 6.678 anggota keluarga pra-sejahtera, 1.272 masyarakat yang tinggal jauh dari layanan kesehatan, serta kelompok rentan lainnya.

Dewi Sri Sumanah, Media and Brand Manager Save the Children Indonesia mengatakan, pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan penurunan tren kasus infeksi COVID-19 bukan berarti pandemik telah berakhir. Menurut dia, harus ada kesadaran dari berbagai pihak untuk tetap berusaha meningkatkan cakupan vaksinasi agar orang-orang yang masih rentan terhadap penularan seperti lansia dan orang dengan komorbid dapat terlindungi dari COVID-19.

"Karena pada dasarnya, dengan divaksin kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri, tapi juga melindungi orang-orang di sekitar kita termasuk anak-anak," kata Dewi.

Baca Juga: Pemprov: Lahan Pertanian di Sulsel Tak Terdampak Cuaca Ekstrem

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya