4 Pelatih Secaba Rindam Hasanuddin Tersambar Petir, Satu Meninggal

Korban berlindung di gubuk saat kejadian

Makassar, IDN Times - Empat orang pelatih Sekolah Calon Bintara (Secaba) Resimen Induk Militer XIV/Hasanuddin tersambar petir, Senin petang (14/1). Satu orang meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya sempat mendapatkan perawatan intensif.

1. Dua korban lain ditemukan dalam kondisi pingsan

4 Pelatih Secaba Rindam Hasanuddin Tersambar Petir, Satu Meninggaltwitter.com/GreaterKashmir

Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin Kolonel (Inf) Alamsyah mengatakan, empat pelatih Secaba tersambar petir di lokasi latihan ketinggian 83, Desa Pakkatto Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Kejadian sekitar pukul 17.25 WITA.

Akibat kejadian ini, Pembantu Letnan Satu (Peltu) Onik dinyatakan meninggal. Sersan Kepala (Serka) Basri dan Kopral Satu (Koptu) Saiful sempat pingsan, sedangkan Pembantu Letnan Dua (Pelda) Andi Safri ditemukan dalam kondisi sadar.

“Korban yang meninggal sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Pelamonia Makassar, dan yang lain dirawat intensif di ICU Kesehatan Rindam,” kata Alamsyah.

Baca Juga: Asik Main Sepak Bola, Pemuda Asal Tuban Tewas Tersambar Petir

2. Tersambar petir saat berteduh di gubuk

4 Pelatih Secaba Rindam Hasanuddin Tersambar Petir, Satu MeninggalANTARA FOTO/Yusran Uccang

Alamsyah menjelaskan, para pelatih tersambar petir setelah siswa Secaba Rindam XIV/Hasanuddin selesai latihan. Saat siswa kembali ke Rindam, empat pelatih melaksanakan pengecekan akhir di lokasi latihan namun turun hujan deras. 

Empat orang pelatih memilih berteduh di gubuk sambil menunggu hujan berhenti. Namun gubuk tersebut disambar petir.

“Pelda Onik meninggal dunia, dua orang lainnya pingsan dan saat ini sudah sadar. Satu lainnya dalam kondisi sadar saat kejadian,” ujar Alamsyah.

3. Dua kasus sebelumnya di Sulsel menewaskan petani

4 Pelatih Secaba Rindam Hasanuddin Tersambar Petir, Satu MeninggalIan Froome Photography/Unsplash

Kejadian tersambar petir menewaskan dua warga Sulsel belum lama ini. M Subhan, warga Desa Bonto Matene Kecamatan Mandai, kabupaten Maros, meninggal di sela menanam padi, 5 Desember 2018. Saat hujan deras, dia berlindung di rumah sawah yang tersambar petir. Dia meninggal di tempat.

Sebelumnya, Rusdi Syafar, warga Desa Gentungang Kecamatan Bajeng Barat, kabupaten Gowa, meninggal tersambar petir, 30 November 2018. Saat kejadian, dia hendak mengambil mesin pompa air di sawah. Sambaran petir membuat tubuhnya penuh luka bakar.

Baca Juga: Waspada! Hujan Disertai Petir Landa Jakarta Kamis Siang Hingga Malam

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya