20 Ribu Pendaftar Ikuti UTBK-SNBT Unhas

UTBK digelar dua tahap pada Mei 2023

Makassar, IDN Times - Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) Universitas Hasanuddin akan diikuti 20.687 pendaftar. Tes digelar dua tahap pada Mei 2023.

Tahap pertama akan berlangsung 8-14 Mei 2023, dari Senin sampai Minggu. Setiap hari akan berlangsung dua sesi. “Tahap II akan berlangsung 22-28 Mei 2023 hanya dari Senin – Rabu yang 2 sesi, sedangkan pada Kamis hanya 1 Sesi dan berlangsung di 17 ruangan,” kata Wakil Rekror Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas Prof. Muhammad Ruslin, dalam keterangan pers yang dikutip, Senin (17/4/2023).

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas sudah menggelar rapat koordinasi persiapan UTBK-SNBT di Makassar, pada Sabtu pekan lalu. Rapat dihadiri langsung Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa dan sejumlah pejabat dan staf Unhas terkait.

Prof. Muhammad Ruslin mengatakan, sebanyak 5.562 akan diterima melalui jalur UTBK-SNBT. Itu sekitar 53,77 persen dari total mahasiswa baru yang akan diterima pada tahun ajaran ini. 

“Kalau dirata-ratakan tingkat keketatan penerimaan sekitar 1:4,” ucapnya.

1. UTBK menggunakan 1.300 komputer di 40 ruangan

20 Ribu Pendaftar Ikuti UTBK-SNBT UnhasPemandangan gedung Rektorat Universitas Hasanuddin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (Dok. Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin)

Kepala Sub Direktorat Penerimaan Mahasiswa Baru Unhas Yusu Ichsani menjelaskan, ujian UTBK-SNBT ini akan memanfaatkan sekitar 1.300 komputer di 40 ruangan dengan 6 ruang cadangan. Ruangan tersebar di Kampus Unhas Tamalanrea Makassar dan di Fakultas Teknik Gowa.

“Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat ujian nanti, akan dilakukan uji coba nasional penggunaan komputer dan simulasi ujian pada 17 April ini,” kata Yuyu.

Soal pengamanan SNBT, Unhas akan melibatkan petugas keamanan sepenuhnya, seperti pengamanan internal, Satpam Unhas dan pihak kepolisian

2. Rektor janji tindak tegas jika ada kecurangan

20 Ribu Pendaftar Ikuti UTBK-SNBT UnhasRektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa saat wawancara degan wartawan, Jumat (4/11/2022). IDN Times Sulsel/Dahrul Amri

Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa menegaskan bahwa akan jika dalam proses SNBT ditemukan kecurangan, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Segala bentuk kecurangan akan langsung diserahkan ke kepolisian.

“Dan jika hal-hal tersebut melibatkan oknum di Unhas maka akan kami memberlakukan sanksi skorsing hingga sampai pemecatan. Kita sanksi sesuai tingkat kesalahan yang diperbuat,” kata Rektor.

Rektor mengharapkan agar pihak-pihak yang terlibat dengan kegiatan SNBT ini bekerja secara profesional dan penuh integritas. "Kalau perlu membuat surat Fakta Integritas, khususnya yang terlibat di bagian informasi dan tekhnologi (IT)," Rektor melanjutkan.

Dia juga menegaskan kembali kepada masyarakat umum agar tidak mempercayai lagi kalau ada pihak-pihak atau oknum-oknum tertentu yang mengiming-imingi mampu meloloskan masuk ke Unhas dengan imbalan tertentu. “Jangan percaya itu. Tidak ada itu bayar-bayar kalau mau masuk lewat jalur SNBT,” kata Prof. Jamaluddin Jompa.

3. Ada 94 orang tidak daftar ulang SNBP

20 Ribu Pendaftar Ikuti UTBK-SNBT UnhasDok. Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin

Wakil Rektor Unhas Prof. Ruslin mengungkapkan bahwa berdasarkan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), ada sekitar 94 orang lulus yang tidak melakukan pendaftaran ulang. Sebanyak 77 orang dari jalur S1 dan 17 orang dari jalur vokasi (D4).

“Kuota yang tidak terisi ini nantinya akan ditambahkan untuk diisi lewat jalur SNBT. Jadi jalur SNBT ini bertambah 77 orang. Ini ditambahkan kepada prodi-prodi yang mahasiswanya tidak mendaftar ulang di SNBP,” katanya.

Ia juga menyayangkan kepada calon mahasiswa yang dinyatakan lolos SNBP namun tidak melakukan pendaftaran ulang. Orang bersangkutan akan dikenakan sanksi tidak bisa mendaftar lagi masuk perguruan tinggi selama 3 tahun berturut-turut melalui jalur SNBP dan SNBT.

“Jika mereka ini mau mendaftar untuk ikut seleksi lagi akan ditolak oleh sistem yang berlaku secara nasional selama 3 tahun berturut-turut. Peluang mereka ini sisa melalui Jalur Mandiri yang sistemnya tergantung masing-masing perguruan tinggi,” ungkap Prof. Ruslin.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya