Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara, Steve Kepel (tengah), ditahan Polda Sulut, Senin (14/4/2025). IDNTimes/Istimewa

Manado, IDNTimes – Polda Sulawesi Utara telah menahan 4 tersangka dugaan kasus korupsi dana hibah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara ke Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) TA 2020-2023. Keempatnya adalah Asiano Gammy Kawatu yang menjabat Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Sulut periode 2018-2019 serta Asisten Administrasi Umum Pemprov Sulut periode 2020-2022; Jeffry Robbi Korengkeng sebagai Kepala BKAD Sulut periode 2020; Fereydy Kaligis sebagai Karo Kesra Setdaprov Sulut periode 2021-2024; dan Steve Kepel sebagai Sekretaris Provinsi Sulut 2022-2024.

Jeffry dan Fereydy telah ditahan Polda Sulut pada Kamis (10/4/2025), sedangkan Steve dan Gammy baru ditahan pada Senin (14/4/2025). Hanya tersisa satu tersangka lagi yang belum ditahan, yaitu Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, Pendeta Hein Arina.

“Yang bersangkutan masih di Amerika,” ujar Kabid Humas Polda Sulut, AKBP Alamsyah P Hasibuan, Selasa (15/4/2025).

1.Pelayanan hingga jalin kerja sama

Ketua BPMS GMIM, Pendeta Hein Arina, saat penandatanganan perjanjian antara GMIM dan Gereja Presbiterian (AS) di Kentucky, Amerika Serikat, Senin (14/4/2025) waktu setempat. Dok. Gereja Presbiterian

Hein Arina seharusnya dijadwal memenuhi panggilan penyidik Subdit Tindak Pidana Korupsi Ditreskrimsus Polda Sulut pada Senin. Namun karena masih di Amerika ia belum bisa memenuhi panggilan tersebut.

Kuasa Hukum Hein Arina, Janes Palilingan dan Notje Karamoy, pun telah mendatangi Polda Sulut kemarin. Mereka meminta pemeriksaan Hein Arina dijadwalkan kembali.

Janes pun menegaskan Hein Arina masih kooperatif. “Klien kami masih di luar negeri, ada kegiatan pelayanan gereja dan kerja sama. Untuk kedatangan (pemeriksaan) tanggal 23 April 2025,” tutur Janes.

2.Yakin Hein Arina tak korupsi

Ketua BPMS GMIM, Pendeta Hein Arina. IDNTimes/Istimewa

Nootje pun meminta masyarakat tidak sembarangan melontarkan tuduhan karena proses hukum masih terus berlangsung. Sepanjangan pendampingan pada 21 November 2024-13 Maret 2025, Nootje tak sedikitpun melihat dana hibah mengalir ke rekening pribadi Hein Arina.

Bahkan, ia menyebut Hein Arina terlalu kaya untuk menerima uang hasil korupsi. “Beliau terlalu kayak, Rp 21,5 miliar itu kecil buat dia,” kata Nootje.

3.Minta Olly Dondokambey diperiksa

Eks Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, bersama Ketua BPMS GMIM, Pendeta Hein Arina, saat menghadiri perkemahan Pemuda GMIM tahun 2023. Dok. GMIM

Kuasa Hukum Steve Kepel, Vebry Tri Haryadi, mengatakan bahwa dana hibah yang disangkakan kepada kliennya diduga digunakan dalam kegiatan perkemahan Pemuda GMIM. Vebry juga menyebut bahwa ada upaya melimpahkan kesalahan ke Steve Kepel.

Ia mengaku tidak tahu bahwa dana yang digunakan berasal dari dana hibah Pemprov Sulut. Vebry juga meminta Polda Sulut memeriksa Olly Dondokambey yang menjabat sebagai Gubernur Sulut sepanjang kasus tersebut.

“Termasuk Ketua Pemuda Sinode GMIM Rio Dondokambey. Karena dalam foto-fotonya pun ada mereka ketika penyerahan,” ujar Vebry.

Editorial Team

EditorSavi