Kenapa Harus Memilih Prabowo Subianto Presiden 2019-2024?

Prabowo memiliki visi pembangunan jangka pendek

Jakarta, IDN Times - Pemilu 2019 tinggal menghitung hari. Pada 17 April akan menjadi momentum yang menentukan arah bangsa. Masyarakat akan memilih wakil mereka di lembaga DPR RI, DPRD, DPD, hingga presiden dan wakil presiden. Inilah kali pertama dalam sejarah demokrasi Indonesia, pemilu legislatif dan pilpres digelar serentak.

Kontestasi RI 1 dan RI 2 terbilang menarik. Bagaimana tidak, Prabowo Subianto memutuskan mencalonkan kembali sebagai calon presiden, setelah tumbang pada dua kontestasi sebelumnya, termasuk dikalahkan Joko “Jokowi” Widodo pada 2014. Kendati, Prabowo masih percaya bahwa masih banyak masyarakat Indonesia menghendaki dirinya sebagai pemimpin bangsa.   

Melihat pilihan yang serba terbatas dan tidak adanya gagasan baru yang digaungkan oleh kedua capres, banyak masyarakat yang memilih golput alias tidak menggunakan hak pilihnya. Terlepas dari apakah kamu golput atau tidak, meminjam istilah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Machfud MD, kepemimpinan negara ini harus tetap berjalan, pemilu tetap terlaksana, dan presiden akan tetap terpilih.

Jadi, masih yakin nih mau golput? Bagi teman-teman yang masih bingung mau pilih Jokowi atau Prabowo, IDN Times menyajikan sejumlah alasan kenapa kamu harus memilih Prabowo sebagai Presiden Indonesia periode 2019-2024. Check it out guys!

1. Prabowo memiliki visi pembangunan jangka pendek agar segera dirasakan masyarakat

Kenapa Harus Memilih Prabowo Subianto Presiden 2019-2024?IDN Times/Irfan fathurohman

Dalam bidang infrastruktur, Prabowo sering mengkritisi pembangunan Jokowi dianggap 'salah alamat'. Alih-alih dinikmati masyarakat, pembangunan justru dirasa berguna bagi korporasi dan pihak asing.

Menanggapi narasi tersebut, peneliti Indef, Bhima Yudhistira menilai Prabowo memiliki visi pembangunan jangka pendek. Artinya, pembangunan harus digalakkan demi kepentingan rakyat dalam waktu cepat.

“Pak Prabowo melihat (pembangunan infrastruktur) dalam jangka pendek, yaitu ketika pembangunan harus memberikan pertumbuhan ekonomi (secara cepat). Ini tentu paradigma yang berbeda dengan Pak Jokowi,” kata Bhima, kepada IDN Times baru-baru ini.

Dengan kata lain, pembangunan infrastruktur harus memberikan dampak terhadap penurunan harga listrik hingga harga bahan pokok. Sehingga, manfaatnya bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

Ihwal perusahaan rintisan (start up), menurut Bhima, Prabowo agak jeli melihat bagaimana peran asing dalam bantuan pendanaan. Karenanya, tidak salah jika disebut keuntungannya mengalir ke luar negeri.

“Kritik Prabowo soal dana asing (start up) ada benarnya juga. Memang unicorn ini banyak dapat modal asing, ada dari China, Jepang, dan Amerika. Ini kenapa? Karena bank enggan memberikan permodalan lantaran anak muda yang gak punya credit history. Dan ini jadi kritik juga buat Pak Jokowi,” tutur dia.

2. Prabowo memiliki roadmap pertahanan negara yang baik

Kenapa Harus Memilih Prabowo Subianto Presiden 2019-2024?IDN Times/istimewa

Menurut Fitri Bintang Timur, peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), latar belakang Prabowo sebagai militer menjadi nilai lebih. Pada debat capres keempat, Prabowo membuktikan dirinya memiliki pengetahuan yang baik di bidang pertahanan. 

“Dia lebih mencermati pertahanan Indonesia yang relatif masih rendah secara anggaran. Beliau menginginkan Indonesia kuat dengan anggaran pertahanan yang lebih tinggi,” kata Fitri kepada IDN Times.

Pengampu studi doktoral di Cranfield University ini menggarisbawahi dua hal yang menarik untuk dicermati dari janji Prabowo, yaitu peningkatan kesejahteraan TNI dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dia membeberkan, “Dengan (janji) peningkatan kesejahteraan TNI, poin ini menarik bagi keluarga TNI yang akan memilih. Kemudian, ASN atau pegawai negeri di zaman Pak Jokowi sedih karena diminta kerja, kerja, kerja tapi gaji naiknya relatif tidak banyak. Ini juga yang menjadikan prabowo sebagai kandidat yang menarik untuk ASN,”.

Sementara, Prabowo akan menarik bagi mereka yang merindukan sosok presiden kuat dan tegas, hanya saja pengalamannya perlu di-update. "Karena dia menjadi anggota akhir 1990, sedangkan isu pertahanan terus berkembang,” kata Fitri.

Baca Juga: Kalau Terpilih, Prabowo-Sandi Tidak akan Pernah Ambil Gaji

3. Bila Prabowo menang, dia tidak memiliki banyak utang 'etis' politik

Kenapa Harus Memilih Prabowo Subianto Presiden 2019-2024?IDN Times/Istimewa

Berdasarkan postur koalisinya, Prabowo didukung empat partai pengusung yang memiliki 223 kursi parlemen atau sekitar 37 persen, ditambah satu partai pendukung. Menurut Pengamat Politik Ujang Komarudin, koalisi Prabowo-Sandiaga diuntungkan karena minimnya politik etis.

“Bila Prabowo terpilih, itu menjadi kelebihan karena dia gak punya banyak utang budi politik, kecuali dengan partai pengusungnya saat ini,” kata pengamat politik Universitas Al-Azhar itu.

Namun, Ujang menyadari Prabowo akan mengalami banyak jegalan di parlemen nantinya. Tapi berkaca dari dinamika pasca-Pilpres 2014, tidak menutup kemungkinan koalisi Jokowi akan beralih ke Prabowo bila dirinya menang.

“Koalisi kita (di Indonesia) ini cair. Dulu Golkar dan PPP dukung Prabowo, kemudian dukungannya kalah beralih ke Jokowi. Nah, manuver-manuver politik seperti itu di parlemen wajar saja saya kira,” terang dia.

4. Prabowo membawa harapan baru bagi Indonesia

Kenapa Harus Memilih Prabowo Subianto Presiden 2019-2024?IDN Times/istimewa

Berbeda dengan Jokowi yang merupakan petahana, Prabowo sebagai penantang dilihat dan dipertimbangkan oleh masyarakat berdasarkan janji politiknya.

Walau bagaimana pun, kehadiran Prabowo merepresentasikan harapan baru bagi Indonesia. “Karena orang yang tidak suka dengan Pak Jokowi, yang ingin perubahan, pilihannya atau antitesis nya hanya Pak Prabowo. Dialah satu-satunya alternatif,” kata Ujang.

Menanggapi fenomena golput yang ramai dibicarakan, Ujang tidak melihatnya sebagai alternatif dalam berdemokrasi. Dia mencontohkan persaingan antara Donald Trump dengan Hillary Clinton sebagai bukti bahwa golput bukan cara yang tepat untuk mengekspresikan ketidakpuasan terahdap calon pemimpin. 

“Memang golput itu hak. Tapi menurut saya menggunakan hak pilih itu kewajiban. Karena tidak ada kebijakan di negara ini yang tidak melalui proses politik. Jadi kalau nanti situasi gak sesuai dengan kemauan kita, menyalahkan presiden adalah hal yang salah. Ya pilihlah mana yang mudaratnya paling kecil,” kata Ujang. 

5. Prabowo mengusung figur milenial sebagai wakilnya

Kenapa Harus Memilih Prabowo Subianto Presiden 2019-2024?IDN Times/Irfan fathurohman

Sebagaimana diketahui, pimpinan Partai Gerindra itu mempercayai Sandiaga Salahudin Uno sebagai pendampingnya pada Pilpres 2019. Dari empat putra terbaik bangsa yang berkontestasi, Sandiaga terbilang kontestan yang paling muda.

Menurut Founder Rumah Millennials, Taufan T Akbari, Sandiaga merupakan representasi generasi muda. Hal itu menjadi kelebihan bagi Prabowo, karena mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu sangat mudah memahami aspirasi kawula muda zaman now.

“Karena Sandi itu dekat dengan mereka yang berusia produktif,” kata dia.

Di sisi lain, sebagai pengusaha sukses, Sandiaga bisa menjadi panutan bagi banyak milenial. Taufan menggarisbawahi pentingnya pemuda untuk mulai merintis wirausaha demi menopang ekonomi negara.

“Indonesia ini bisa lebih maju dengan  berwirausaha. Kunci keberhasilan berwirausaha adalah dilakukan pada usia produktif. Jadi, secara semangat Sandiaga bisa mewakili aspirasi anak muda dan mewakili pengusaha di usia produktif,” kata Taufan.

6. Melalui ijtima ulama, Prabowo mendapat restu dari tokoh Islam untuk mencalonkan diri

Kenapa Harus Memilih Prabowo Subianto Presiden 2019-2024?IDN Times/Daruwaskita

Majunya Prabowo sebagai calon pemimpin Indonesia 2019-2024 mendapat restu dari 600 ulama dan tokoh nasional yang tergabung dalam Ijtima Ulama I.

Pada awalnya, perumbakan yang diinisiasi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF-Ulama) itu mengusung Prabowo bersama Salim Segaf atau Abdul Somad Batubara.

Namuni, karena sejumlah dinamika politik, pada akhirnya koalisi Gerindra, PAN, dan PKS mengusung Sandiaga Uno sebagai pendamping Prabowo. Walau pun tidak sesuai harapan, akhirnya Prabowo-Sandiaga mendapat restu berdasarkan hasil Ijtima Ulama II, 16 September 2018.

"Hasil ijtima ulama tentu hal yang positif bagi kubu 02. Walaupun hasilnya berbeda dengan Ijtima Ulama I yang kemudian diralat dengan Ijtima Ulama II. Apapun itu, dukungan Ijtima Ulama menjadi kekuatan bagi 02," kata Ujang. 

7. Berikut visi-misi Prabowo-Sandiaga

Kenapa Harus Memilih Prabowo Subianto Presiden 2019-2024?Facebook/SandiSUno

Berikut visi Prabowo-Sandiaga:

  • Terwujudnya Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang adil, makmur bermartabat, religius, berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian nasional yang kuat di bidang budaya serta menjamin kehidupan yang rukun antar warga negara tanpa memandang suku, agama, latar belakang sosial dan rasnya berdasarkan Pancasila dan UUD Republik Indonesia Tahun 1945

Berikut misi Prabowo-Sandiaga:

  • Membangun perekonomian nasional yang adil, makmur, berkualitas, dan berwawasan lingkungan dengan mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia melalui jalan politik-ekonomi sesuai Pasal 33 dan 34 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • Membangun masyarakat Indonesia yang cerdas, sehat, berkualitas, produktif, dan berdaya saing dalam kehidupan yang aman, rukun, damai, dan bermartabat serta terlindungi oleh jaminan sosial yang berkeadilan tenpa diskriminasi
  • Membangun keadilan di bidang hukum yang tidak tebang pilih dan transparan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui jalan demokrasi yang berkualitas sesuai dengan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • Membangun kembali nilai-nilai luhur kepribadian bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, dan bersahabat, yang diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa.
  • Membangun sistem pertahanan dan keamanan nasional secara mandiri yang mampu menjaga keutuhan dan integritas wilayah Indonesia.

8. Mengenal Prabowo Subianto lebih dekat

Kenapa Harus Memilih Prabowo Subianto Presiden 2019-2024?IDN Times/Nindias Khalika

Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951. Dia merupakan putra dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Siger. Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi yang merupakan putri dari Presiden Soeharto atau lebih dikenal Titiek Soeharto.

Prabowo masa mudanya banyak dihabiskan di luar negeri. Dia menamatkan sekolah dasarnya di Hong Kong, kemudian hijrah ke Malaysia dan Swiss. Akhirnya, dia menyelesaikan sekolah menengah atasnya di Inggris. Saat usia 19 tahun, Prabowo memutuskan menjajaki Akademi Militer Nasional di Magelang, Jawa Tengah.

Di karier militernya, dia pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus dan Panglima Kostrad. Dia pernah menjadi komandan operasi termuda dalam sejarah Angkatan Darat kala memimpin operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Karena situasi politik di tengah hiruk-pikuk 1998, Prabowo diberhentikan dari dinas militer dengan pangkat Letnan Jenderal bintang tiga.

Setelah pensiun dari dunia militer, Prabowo banyak menghabiskan waktunya di Yordania untuk melanjutkan bisnis bersama adiknya. Kemudian, pada 2004, ia berniat mencalonkan diri sebagai presiden melalui konvensi Partai Golkar. Namun, ia kalah dari Wiranto.

Kemudian, pada 2009, ia mencalonkan diri sebagai presiden melalui parpol rintisannya sendiri, Gerindra. Namun, dua kali mengikuti pemilu, untuk periode 2009-2014 dan 2014-2019, Prabowo belum berhasil memenangi pesta demokrasi.

Akan kah periode ini menjadi tahunnya Prabowo?

Baca Juga: [CEK FAKTA] Prabowo Bilang Tax Ratio Indonesia Kalah dari Malaysia 

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya