Kenapa Harus Memilih Jokowi Presiden 2019-2024?

Pastikan, kamu tidak golput guys!

Jakarta, IDN Times - Pemilu 2019 tinggal menghitung hari. Rabu 17 April akan menjadi momentum yang menentukan arah bangsa. Mau tak mau, suka tak suka, masyarakat harus memilih wakil mereka di parlemen, mulai dari DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kota/kabupaten, DPD RI, hingga presiden dan wakil presiden. Inilah kali pertama dalam sejarah demokrasi Indonesia anggota parlemen dan presiden dipilih bersamaan.

Kontestasi RI 1 dan RI 2 terbilang menarik. Karena Calon Presiden nomor urut 01 Joko “Jokowi” Widodo yang kini masih menjabat sebagai Presiden RI, kembali mencalonkan diri untuk periode kedua. Untuk kedua kalinya juga, Jokowi menghadapi lawan yang sama pada Pilpres sebelumnya, yaitu Prabowo Subianto, yang kini menjadi calon presiden nomor urut 02.

Melihat pilihan dan gagasan baru yang digaungkan kedua pasangan capres relatif terbatas, banyak masyarakat yang memilih golput alias tidak menggunakan hak pilihnya. Terlepas dari apakah kamu golput atau tidak, meminjam istilah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Machfud MD, kepemimpinan negara harus tetap berjalan, pemilu tetap terlaksana, dan presiden akan tetap terpilih.

Jadi, masih yakin nih kamu mau golput? Bagi teman-teman yang masih bingung mau pilih Jokowi atau Prabowo, IDN Times memberikan sedikit alasan kenapa kamu harus memilih Jokowi sebagai Presiden RI periode 2019-2024. Check it out guys!

1. Jokowi memiliki visi pembangunan jangka panjang

Kenapa Harus Memilih Jokowi Presiden 2019-2024?Instagram/@jokowi

Ekonom muda Indef, Bhima Yudhistira menilai, Jokowi memiliki visi pembangunan jangka panjang. Pernyataan itu tercermin dari pembangunan infrastruktur yang menjadi program andalan Jokowi periode 2014-2019.

“Anggapan Pak Jokowi, kita berpuasalah dulu empat tahun ini, nanti kita akan merasakan manfaatnya ketika infrastruktur sudah jadi, nanti akan ada multiplier effect. Ini paradigmanya Pak Jokowi,” kata Bhima menanggapi debat capres kedua dengan tema infrastruktur, pangan, energi, sumber daya alam dan lingkungan dalam wawancara baru-baru ini dengan IDN Times.

Terkait revolusi industri 4.0, Bhima menggarisbawahi optimisme Jokowi dalam meningkatkan akses internet hingga desa. “Pak Jokowi menyebut Tanihub yang berguna untuk memutus rantai distribusi petani, itu salah satu contoh ekonomi digital,”.

Melalui berbagai lembaga negara, alumni Universitas Bradford itu melihat peran Jokowi yang cukup signifikan mendorong pemuda dalam membangun perusahaan rintisan (start up). “Di tiap-tiap kementerian ada program-progam inkubasi, ada gerakan 1.000 start up digital. Itu bagus ya,” kata dia.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Jokowi Klaim 3 SDA Strategis Sudah Dikuasai, Faktanya?

2. Jokowi memiliki visi di bidang pemerintahan yang baik

Kenapa Harus Memilih Jokowi Presiden 2019-2024?Dok. IDN Times/TKN

Pada bidang pemerintahan, peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Fitri Bintang Timur menilik Jokowi sebagai figur sipil yang menghendaki pemangkasan birokrasi. Visi tersebut dipengaruhi pengalamannya dalam empat tahun terakhir mengelola Indonesia.

“Tentu (Jokowi) lebih mengerti pemerintahan. Dia paham masalah perjanjian yang berbelit dan lama, sehingga fokus Beliau adalah membuat pelayanan pemerintahan cepat dan mudah, kalau bisa lewat platform digital,” kata Fitri, kepada IDN Times.

Dari situ, Jokowi menjadi sosok yang menarik di kalangan muda dan profesional. “(Karena mereka) menginginkan pemerintahan yang efektif dan (sudah) terbukti,” ujar dia.

Ihwal hubungan luar negeri, alumni Cranfield University itu menilai Jokowi akan lebih fokus terhadap masalah kemanusiaan yang menjadi isu global. Bersama Ma’ruf Amin, Jokowi akan mengoptimalkan posisi Indonesia sebagai negara demokrasi dengan pemeluk Islam terbesar di dunia. 

“Karena memang itu pengalaman pemerintahannya. Kalau masalah luar negeri, Pak Jokowi lebih mempercayai para diplomatnya yang profesional di bidangnya,” kata Fitri.

3. Bila Jokowi menang, dengan sembilan parpol pendukungnya akan banyak kebijakan ditelurkan

Kenapa Harus Memilih Jokowi Presiden 2019-2024?IDN Times/Debbie Sutrisno

Saat ini, mantan Gubernur DKI Jakarta itu didukung sembilan partai politik pemilik 338 kursi parlemen atau sekitar 62 persen suara di parlemen. Bila koalisi ini konsisten mendukung Jokowi, besar kemungkinan Koalisi Indonesia Kerja akan banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru.

Terlebih, Golkar dan PDIP yang diprediksi menjadi 'penguasa' parlemen yang berada di belakang Jokowi.

“Artinya gak hanya menyiapkan eksekutif, tapi juga legislatif. Karena tanpa itu, nantinya lucu, artinya banyak kebijakan Pak Jokowi ditolak di legislatif,” kata Pengamat Politik Ujang Komarudin.

Hal yang sama juga terjadi kala mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertarung untuk kursi kepemimpinnya pada periode kedua. Semakin besar dukungan seorang presiden di parlemen, legitimasi pemimpin yang akan terpilih nantinya semakin kuat.

“Setiap incumben kalau bisa harus memborong partai, memang. Oleh karena itu, mengamankan partai politik sejak dini adalah usaha yang baik. Membangun kekuatan sejak awal, sehingga di parlemen juga aman,” kata Ujang. 

4. Jokowi tidak berhasrat membangun dinasti politik

Kenapa Harus Memilih Jokowi Presiden 2019-2024?Instagram/@jokowi

Kelebihan lain Jokowi adalah tidak melibatkan keluarganya dalam pusaran politik. Padahal, dia berada di tengah-tengah pihak yang ingin membangun dinasti politik. "Sosoknya sebagai figur yang tidak melibatkan keluarganya, saya kira jadi kelebihan ya,” kata Ujang.  

Menantu Jokowi, Bobby Nasution, sempat menjadi bulan-bulanan politik karena terlibat dalam proyek hunian program pemerintah di Sukabumi, Jawa Barat. Namun, menurut kubu 01, Bobby mengikuti segala prosedur yang ada dan tidak banyak perusahaan real estate yang turut andil dalam proyek tersebut, karena berpotensi rugi besar. Dengan kata lain, kehadiran Bobby justru menambal program pemerintah.

5. Jokowi dekat dengan milenial

Kenapa Harus Memilih Jokowi Presiden 2019-2024?

Founder Rumah Millennial, Taufan T Akbari, mengamati Jokowi sebagai figur pemimpin yang dekat dengan kawula muda. Sedari awal menjabat orang nomor satu di Indonesia, mantan Wali Kota Solo itu kerap merangkul milenial dalam berbagai kebijakannya.

“Pendekatannya kepada anak-anak muda berjalan secara organik, seiring proses pemerintahannya,” kata Taufan, kepada IDN Times.

Beberapa kali Jokowi mendatangkan pemuda berprestasi ke Istana Negara. Dia juga sempat hadir di berbagai acara yang diprakarsai anak muda.

Bagi Taufan, sebagai petahana, Jokowi diuntungkan karena milenial memiliki tolak ukur yang jelas dalam mempertimbangkan pilihannya.

“Dia sudah punya bukti kerja yang langsung bisa dirasakan, dilihat, dan diukur dampaknya. Ibarat lari maraton, dia baru setengah jalan, bisa lebih baik lagi kalau sampai garis akhir, yaitu dua periode,” dia memungkasi.

6. Jokowi mengusung ulama sebagai wakilnya

Kenapa Harus Memilih Jokowi Presiden 2019-2024?ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Untuk pertarungan lima tahun ke depan, Jokowi mempercayakan ulama kondang Tanah Air, Ma’ruf Amin, sebagai pendampingnya pada Pilpres 2019. Ma’ruf merupakan tokoh Islam yang sudah melalang-melintang kiprahnya. Dia merupakan mantan rais aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), sekaligus mantan anggota parlemen Orde Baru.

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menyebut, Ma’ruf memiliki modal sosial yang besar untuk maju sebagai pemimpin bangsa.

“Dia dulu seorang politisi, kemudian dia memilih untuk terjun di dunia kemasyarakatan. Artinya, dia sudah sangat membumi dan itu modal sosial yang gak main-main,” ujar dia.

Kehadiran Ma’ruf merepresentasikan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) sebagai garda terdepan kepemimpinan. “Di Indonesia ini ada trah politik yang gak bisa dihilangkan, ulama non-ulama, sipil-militer, Jawa non-Jawa. Artinya, Jokowi akan didukung banyak kalangan, dari pesantren tradisional sampai NU,” kata Adi.

7. Visi-misi Jokowi sebagai capres 2019-2024

Kenapa Harus Memilih Jokowi Presiden 2019-2024?ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Berikut visi-misi Koalisi Indonesia Kerja:

Visi:

  • Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.

Misi: 

  • Peningkatan kualitas manusia Indonesia
  • Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing
  • Pembangunan yang merata dan berkeadilan
  • Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan
  • Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa
  • Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya
  • Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
  • Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya
  • Sistem pemerintahan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan  

8. Dari Solo hingga Indonesia, mengenal Jokowi lebih dekat

Kenapa Harus Memilih Jokowi Presiden 2019-2024?ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961. Kiprah alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mulai jadi perbincangan sejak menjabat Wali Kota Solo pada 28 Juli 2005. Ia bahkan dipercaya memimpin Solo untuk dua periode hingga 1 Oktober 2012, dan memutuskan untuk 'bertarung' di Ibu Kota.

Jokowi bersama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tampil sebagai kuda hitam pada kontestasi Gubernur ke-14 DKI Jakarta. Ia berhasil mengalahkan petahana, Fauzi Bowo, dan sejumlah nama besar, seperti Faisal Basri, Hidayat Nur Wahid, hingga Alex Noerdin. Alhasil, Jokowi terpilih sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012.

Selang dua tahun memimpin DKI Jakarta, Jokowi memutuskan maju sebagai presiden untuk 2014-2019. Bersama pendampingnya, Jusuf Kalla, Jokowi berhasil mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan perolehan 53,15 persen suara.

Gaya kepemimpinan yang sederhana dan nyentrik dengan blusukannya, Jokowi berhasil mencuri perhatian dunia. Ia berhasil mengubah momok pemimpin yang kaku dan birokratis, menjadi sederhana dan supel. Dia lah sosok sipil pengusaha mebel yang hari ini kembali maju sebagai capres RI 2019-2024. 

Baca Juga: [CEK FAKTA] Jokowi Sebut Kemiskinan Turun Jadi 1 Digit, Ini Faktanya 

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya