IWF 2019: Tunggal Pawestri Ingin Lawan Patriarki Lewat Media Sosial

Sasaran kritik Tunggal kebijakan kontroversial pemerintah

Jakarta, IDN Times - Aktivis gender dan hak asasi manusia (HAM), Tunggal Pawestri mengutarakan bahwa sistem patriarki masih sangat kental di Indonesia. Ketika menjadi anggota Partai Rakyat Demokratik (PRD), Tunggal sempat dikasih ruang untuk mengadvokasi isu HAM namun dia merasa kurang puas.

“Saya sudah 20 tahun kerja untuk isu ini. Tapi dulu di PRD saya cuma sekadar untuk jelasin kronologis atau perlengkapan. Padahal mau jadi korlap tapi gak ada ruang waktu itu,” kata Tunggal dalam rangkaian acara Indonesia Writers Festival (IWF) 2019 di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Tangerang, Jumat (6/9).

Sejak 2013, Tunggal memanfaatkan media sosial untuk menggemakan pendapatnya guna melawan sistem patriarki yang masih sangat kental di Indonesia.

“Kita dibesarkan dalam kultur yang menempatkan perempuan harus berhati-hati dan cowok selalu dianggap pemangsa. Padahal gak selalu seperti itu. Ini konstruksi yang ngaco dan ini sangat kental di Indonesia,” katanya.

Oleh sebab itu, sasaran kritik Tunggal adalah kebijakan pemerintah yang kontroversial. “Saya selalu mengontrol apa yang saya share supaya yang saya serang adalah kebijakan pemerintah bukan personal karena saya percaya dengan kebebasan berpendapat dan berpikir,” tambahnya.

Untuk diketahui, IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2019. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2019 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesia Through Writing ini dilangsungkan pada 6 hingga 7 September 2019 di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, Tangerang.

IWF 2019 sendiri menghadirkan lebih dari 30 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Najwa Shihab, Rosiana Silalahi, Ivan Lanin, Marchella FP, Gina S. Noer, Sheila Timothy, Dewi Lestari, Reza Rahadian, Trinity, Windy Ariestanty, Ayu Utami, Henry Manampiring, Angkie Yudistia dan masih banyak lagi.

Ajang penulisan terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh 5.000-an penggiat dunia literasi dan kreatif. Simak dan ikuti terus perkembangan IWF 2019 di situs kami, IDN Times.

Baca Juga: IWF 2019: Millennials itu Generasi Eksplorasi, Bukan Anak Malas

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya