AS Selalu Veto Resolusi DK PBB soal Israel, Ternyata Ini Alasannya

AS tidak yakin resolusi DK PBB bisa hentikan konflik di Gaza

Jakarta, IDN Times - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dalam pertemuan keempatnya kembali gagal menemukan konsensus untuk menyudahi krisis Israel-Palestina di Jalur Gaza. Amerika Serikat (AS) sebagai anggota tetap DK PBB menggunakan hak istimewanya (hak veto) agar dewan tidak melahirkan resolusi, yang berbentuk tindakan atau kecaman terhadap Israel.

Washington berdalih, pernyataan sikap yang disampaikan dewan tidak akan menenangkan rakyat Palestina dan tidak akan mampu memaksa Israel untuk mengakhiri agresi.

"Sehubungan dengan tindakan Dewan Keamanan lebih lanjut, kami harus menilai apakah tindakan atau pernyataan yang diberikan akan memajukan prospek untuk mengakhiri kekerasan," kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Rabu (19/5/2021), dikutip dari Al Jazeera.

"Kami tidak menilai bahwa pernyataan publik saat ini akan membantu mengurangi eskalasi," tambah dia.

Baca Juga: 5 Pijakan Politik AS di Timur Tengah hingga Selalu Setia Dukung Israel

1. Amerika berjuang menghentikan konflik melalui jalur diplomasi

AS Selalu Veto Resolusi DK PBB soal Israel, Ternyata Ini AlasannyaTampilan satelit menunjukkan bangunan hancur akibat serangan udara di Kota Gaza, Rabu (12/5/2021). ANTARA FOTO/Satellite image 2021 Maxar Technologies/Handout via REUTERS.

Thomas-Greenfield menambahkan, saat ini, Washington sedang berusaha untuk menghentikan kekerasan melalui saluran diplomatiknya sendiri, termasuk melalui utusan AS yang dikerahkan ke Israel.

Sebaliknya, Prancis justru menilai bahwa DK PBB merupakan forum yang tepat untuk mendorong gencatan senjata.

"Dewan Keamanan PBB harus membahas masalah ini dan kami juga telah meminta pemungutan suara untuk resolusi tentang masalah tersebut," kata kepresidenan Prancis Emmanuel Macron setelah berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Yordania Abdullah. 

2. Prancis sedang menyusun proposal gencatan senjata

AS Selalu Veto Resolusi DK PBB soal Israel, Ternyata Ini AlasannyaWarga Palestina berkumpul di lokasi rumah-rumah yang hancur setelah serangan udara dan artileri Israel saat kekerasan lintas batas antara militer Israel dan militan Palestina berlanjut, di Jalur Gaza utara, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem.

Prancis telah mengusulkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata setelah berkoordinasi dengan tetangga Israel, yaitu Mesir dan Yordania.

Duta besar Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun, menyampaikan bahwa timnya telah mendengar proposal gencatan senjata tersebut dan bersedia untuk mendukung Prancis. Diplomat lain mengatakan kepada AFP bahwa proposal tersebut tidak hanya berusaha mengakhiri permusuhan antar dua negara, tetapi juga mengizinkan masuknya akses kemanusiaan.

Konflik di Gaza bermula dari pengusiran paksa terhadap pemukiman muslim di Sheikh Jarrah, Yerussalem Timur. Ketegangan melebar ke berbagai wilayah, termasuk Gaza dan Tepi Barat. Akibat serangan udara sejak 10 Mei 2021, lebih dari 219 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 63 anak-anak. Di Israel, sedikitnya 12 orang meninggal, termasuk 2 anak-anak, imbas roket yang ditembakkan Hamas dari Gaza.

Baca Juga: Ketiga Kalinya, AS Veto Resolusi DK PBB terkait Israel-Palestina

3. Biden menghadapi tekanan di dalam negeri

AS Selalu Veto Resolusi DK PBB soal Israel, Ternyata Ini AlasannyaPrajurit Israel dari sebuah unit artileri berkumpul di dekat perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, di sisi Israel, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen.

Sikap Biden terhadap Israel menghadapi penolakan di dalam negeri, termasuk dari rekan-rekannya di Partai Demokrat. Di satu sisi, Biden meminta Israel untuk melakukan gencatan senjata. Di sisi lain, Biden mempertahankan argumen bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dari serangan Hamas yang dicap sebagai teroris.

Anggota dewan dari partai Demokrat, Adam Schiff, mendesak Biden agar menekan di kedua belah pihak, untuk mengakhiri pertempuran dan menghidupkan kembali pembicaraan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

“Saya pikir pemerintah perlu mendorong lebih keras pada Israel dan Otoritas Palestina untuk menghentikan kekerasan, melakukan gencatan senjata, mengakhiri permusuhan ini, dan kembali ke proses untuk mencoba menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lama ini,” ujar Chiff pada acara Face The Nation yang ditayangkan CBS.

Mantan calon presiden Partai Demokrat, Bernie Sanders, juga mengkritik kampanye militer Israel di Gaza.

“Kehancuran di Gaza tidak beralasan. Kita harus mendesak gencatan senjata segera. Pembunuhan orang Palestina dan Israel harus diakhiri. Kita juga harus mencermati hampir 4 miliar dolar AS dalam setahun bantuan militer untuk Israel. Adalah ilegal bagi bantuan AS untuk mendukung pelanggaran hak asasi manusia,” cuitnya Sanders.

Baca Juga: AS Bela Israel, Erdogan kepada Biden: Tangan Anda Berlumuran Darah

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya