TNI Tewas di Papua, Moeldoko: Ada Pihak yang Sengaja Provokasi

Pemerintah, kata Moeldoko, tidak boleh terbawa emosi

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menanggapi kabar yang menyebutkan ada satu personel TNI Angkatan Darat yang menjadi korban kerusuhan di wilayah Deiyai, Papua, pada Rabu (28/8).

Mabes Polri mengonfirmasi, penembakan tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Bagaimana tanggapan Moeldoko?

Baca Juga: Kerusuhan di Deiyai Papua, 3 Orang Tewas

1. Moeldoko sebut ada poros politik yang sengaja ingin menghancurkan Papua

TNI Tewas di Papua, Moeldoko: Ada Pihak yang Sengaja ProvokasiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Moeldoko mengatakan, kekacauan yang sering terjadi di Papua karena ada oknum-oknum yang sengaja ingin menghancurkan bumi Cendrawasih. Menurut mantan Panglima TNI itu, ada pergerakan politik yang masif di Papua.

"Ada ruang gerak yang sangat ditakutkan oleh kelompok bersenjata maupun poros politik dengan pembangunan yang masif di Papua, mereka cemas tidak bisa lagi membohongi rakyat, tidak lagi membohongi dunia luar," kata Moeldoko di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu.

2. Moeldoko sebut pemerintah tidak boleh terbawa emosi

TNI Tewas di Papua, Moeldoko: Ada Pihak yang Sengaja ProvokasiIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Guna menghadapi kondisi Papua saat ini, Moeldoko mengatakan, pemerintah tidak boleh ikut terbawa emosi. Pasalnya, jika pemerintah terbawa emosi, akan ada tindakan yang tidak terkontrol.

"Memang sengaja provokasi untuk itu. Tujuanya apa, agar kita melakukan tindakan, apalagi TNI-Polri itu sungguh sangat diharapkan. Ada korban baru digulirkan itu," jelas Moeldoko.

3. Moeldoko anggap isu 6 masyarakat sipil dibawa aparat keamanan upaya untuk provokasi

TNI Tewas di Papua, Moeldoko: Ada Pihak yang Sengaja ProvokasiIDN Times/Galih Persiana

Terkait adanya isu yang menyebutkan, 6 masyarakat sipil Papua dibawa oleh aparat keamanan, Moeldoko membantah hal itu. Menurut dia, isu-isu tersebut sengaja dibentuk untuk memprovokasi.

"Ini memang ada upaya masif membentuk opini di luar yang dilakukan, dan konfirmasi kebenarannya masih belum jelas," terang Moeldoko.

Baca Juga: Bambang Soesatyo: Ada Peran Asing dalam Kerusuhan Papua

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya