Penjelasan Tim Uji Klinis Vaksin tentang Relawan yang Positif COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19, Kusnandi Rusmil, memberi penjelasan tentang adanya relawan uji klinis yang positif terinfeksi virus corona setelah pulang dari Semarang, Jawa Tengah. Ia pun menjelaskan kronologi relawan tersebut hingga dinyatakan positif COVID-19.
Lantas, seperti apa kejadiannya hingga relawan vaksin tersebut dinyatakan positif COVID-19?
1. Relawan itu positif setelah dari Semarang pada penyuntikan kedua
Kusnandi menyampaikan pada uji klinis itu, terdapat dua kelompok relawan yakni yang mendapat plasebo dan yang mendapatkan vaksin. Uji klinis ini dilakukan dengan prinsip blind observer/observer tersamar, sehingga tidak diketahui relawan mana yang dapat plasebo dan mana yang dapat vaksin.
Begitu pula pada relawan yang positif setelah melakukan perjalanan ke luar kota itu. Relawan tersebut memang mendapatkan suntikan pertama, tapi tidak diketahui apakah vaksin atau plasebo.
"Pada kunjungan 'suntikan' selanjutnya (kedua), relawan secara klinis dinyatakan sehat dan diberikan 'suntikan' kedua. Keesokan harinya, relawan menjalani program pemeriksaan swab nasofaring dari dinkes karena ada riwayat ke luar kota," jelas Kusnandi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/9/2020).
Kemudian, petugas melakukan pengambilan bahan dari apus hidung dan dikirimkan ke laboratorium BSL2 (Dinas Kesehatan) dengan hasil positif.
"Hasil yang positif tersebut harus disampaikan kepada yang bersangkutan," ucap Kusnandi.
Editor’s picks
Baca Juga: Relawan Sinovac Kena COVID-19, Dinkes Semarang: Vaksin Belum Sempurna
2. Relawan dipantau selama 9 hari
Selanjutnya, relawan yang dinyatakam positif tersebut harus melakukan isolasi mandiri. Selain itu, terdapat juga program pemantauan yang dilakukan secara ketat setiap harinya.
"Selama sembilan hari pemantauan, kondisi relawan dalam keadaan baik," tutur Kusnandi.
3. Kusnandi berharap relawan tetap disiplin protokol kesehatan
Lebih lanjut, Kusnandi meminta semua sukarelawan tetap menerapkan protokol pencegahan yang sudah dianjurkan pemerintah. Menurutnya, sukarelawan uji klinik masih akan dipantau kesehatannya selama enam bulan pascasuntikan terakhir," kata dia.
"Uji klinis ini masih panjang jalannya, agar kita bersama-sama dapat menjaga privasi dari sukarelawan," imbuhnya.
Baca Juga: Relawan Positif Corona, Peneliti Vaksin Sinovac Janji Tak Lepas Tangan