Jokowi Ganti Istilah Radikalisme Menjadi Manipulator Agama

Jokowi minta menterinya serius tangani radikalisme

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta para menterinya untuk mencegah meluasnya radikalisme di Indonesia. Jokowi kemudian menyebut radikalisme sebagai manipulator agama.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas (ratas) mengenai Program dan Kegiatan di Bidang Politik, Hukum dan Keamananan di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).

1. Jokowi ingatkan menterinya serius tangani radikalisme

Jokowi Ganti Istilah Radikalisme Menjadi Manipulator AgamaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Saat membuka ratas, Jokowi mengingatkan para menterinya untuk serius mencegah meluasnya radikalisme di Indonesia.

"Harus ada upaya yang serius untuk mencegah meluasnya, dengan apa yang sekarang ini banyak disebut yaitu mengenai radikalisme," kata Jokowi.

Baca Juga: Menag Fachrul Razi: Program Utama Kemenag Hilangkan Radikalisme

2. Jokowi ubah istilah radikalisme dengan manipulator agama

Jokowi Ganti Istilah Radikalisme Menjadi Manipulator AgamaANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Jokowi juga mengubah istilah radikalisme dengan istilah manipulator agama. Dia menyebut frasa manipulator agama mungkin bisa menjadi pengganti dari gerakan radikalisme.

"Atau mungkin gak tahu, apakah ada istilah lain yang bisa kita gunakan, misalnya manipulator agama," ujar dia.

3. Jokowi memberikan tugas Mahfud atas pencegahan radikalisme

Jokowi Ganti Istilah Radikalisme Menjadi Manipulator AgamaMenko Polhukam Mahfud MD. IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Terkait pencegahan radikalisme, Jokowi menyerahkan tugas tersebut kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD.

"Saya serahkan kepada Pak Menko Polhukam untuk mengoordinasikan masalah ini," perintah Jokowi.

Baca Juga: Mahfud MD Ajukan Status Non Aktif Sebagai Ketua Parampara Praja 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya