Kisah Farhan Lawan Suhu Dingin dan Tempuh 13 Jam demi Bisa Mencoblos 

Pemilu dimanfaatkan untuk memilih sekaligus melaporkan diri

Jakarta, IDN Times - Jauh di negeri orang tidak membuat masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri lupa akan pesta demokrasi lima tahunan negaranya.

Seorang mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di Kazan Federal University, Rusia, rela menempuh perjalanan 13 jam dengan menggunakan kereta api dari Kota Kazan menuju Moskow, demi bisa menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2019.

Mohammad Farhan Ramadhan, demikian nama mahasiswa Indonesia penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia itu mengaku, Pemilu 2019 merupakan pemilu pertamanya. Karena itu, jarak ratusan kilometer tak menjadi alasan baginya untuk melewatkan kesempatan bersejarah dalam hidupnya ini.

"Ini Pemilu pertama saya, dan saya ingin mempunyai andil juga dalam menyalurkan hak suara saya sebagai warga negara demi bangsa Indonesia," kata Farhan dalam keterangan tertulis KBRI Moskow, seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).

Farhan rela menempuh jarak 816 kilometer dari Kazan ke Moskow agar sekaligus bisa bersilaturahim dengan sesama warga Indonesia di Rusia, setelah pemungutan suara, Minggu (14/4).

Baca Juga: Ini Tahapan KPU mulai Verifikasi hingga Penetapan Caleg

1. Ni Made Setyawati memilih di KBRI Moskow

Kisah Farhan Lawan Suhu Dingin dan Tempuh 13 Jam demi Bisa Mencoblos IDN Times/KPU Jabar

Lain Farhan, lain pula cerita Ni Made Setyawati, seorang pekerja terampil di salah satu spa therapy di Moskow.

Bersama sekitar 30 orang temannya sesama spa therapists, Ni Made sengaja datang ke Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) yang bertempat di KBRI Moskow, sejak pemungutan suara dibuka pagi hari pukul 08.00 waktu setempat.

"Kami datang pagi-pagi karena pukul 12 mulai kerja, dan pihak perusahaan mengizinkan kita datang pagi-pagi," kata Ni Made.

2. Cuti demi bisa memilih

Kisah Farhan Lawan Suhu Dingin dan Tempuh 13 Jam demi Bisa Mencoblos ANTARA Foto/Rafiuddin Abdul Rahman

Sementara WNI lain ada yang datang hanya dua jam karena masalah izin kerja, namun tidak sedikit warga yang mengambil cuti agar bisa mengikuti rangkaian kegiatan pemilu di Moskow sampai selesai.

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus M. Wahid Supriyadi sempat berbincang dengan mereka, dan menanyakan tentang kesan-kesan selama bekerja di Rusia. Mereka mengatakan, selama ini tidak masalah, gaji selalu tepat waktu dan sesuai kontrak serta akomodasi cukup memadai.

3. Pemilu dimanfaatkan untuk memilih sekaligus melaporkan diri

Kisah Farhan Lawan Suhu Dingin dan Tempuh 13 Jam demi Bisa Mencoblos IDN Times/M.Arief

Hadir juga delapan orang pekerja profesional yang bekerja untuk perusahaan LG, yang direkrut dari LG Indonesia. Mereka mengaku sudah tiga tahun di Rusia, namun belum melakukan lapor diri ke KBRI Moskow.

Kesempatan pemilu dimanfaatkan mereka untuk lapor diri dan sekaligus menyalurkan hak pilihnya sebagai WNI.

Saat ini, WNI yang tercatat di Rusia berjumlah 1.033 orang. Namun, secara keseluruhan diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 1.300 orang.

Hampir separuhnya adalah mahasiswa, selebihnya berasal dari kalangan tenaga terampil, profesional, keluarga besar KBRI Moskow, dan diaspora Indonesia yang menikah dengan warga Rusia.

4. WNI antusias mencoblos meski suhu 0 derajat Celcius

Kisah Farhan Lawan Suhu Dingin dan Tempuh 13 Jam demi Bisa Mencoblos 

Dinginnya musim semi kota Moskow yang mencapai 0 derajat Celcius dan disertai rintik hujan salju, tidak menyurutkan antusiasme WNI di Moskow dan sekitarnya untuk mendatangi KBRI Moskow.

Pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR 2019 yang dilaksanakan pukul 08.00-18.30, berjalan lancar hampir tanpa hambatan.

Menurut Ketua Panitia Pemungutan Luar Negeri (PPLN) Moskow Lusy Surjandari, satu-satunya kasus adalah adanya lima orang WNI yang tidak dapat mencoblos karena status mereka sebagai turis dan tidak membawa formulir A5 (pindahan), sementara tiga orang temannya dapat memilih karena telah mengantongi formulir A5.

Suasana penuh keakraban terlihat sepanjang pelaksanaan pemilu. Cukup banyak WNI yang masih bergerombol hingga acara berakhir, sambil menikmati makanan yang disiapkan panitia.

5. Ada 370 WNI telah menyalurkan hak suara secara langsung di TPSLN KBRI Moskow

Kisah Farhan Lawan Suhu Dingin dan Tempuh 13 Jam demi Bisa Mencoblos IDN Times/Sukma Shakti

Proses penghitungan suara akan dilakukan secara terbuka untuk umum dan serentak, dengan 130 PPLN lainnya di 96 negara pada 17 April 2019 siang, bersamaan dengan penghitungan suara di Indonesia.

Sebanyak 370 warga Indonesia telah menyalurkan hak suara mereka secara langsung di TPSLN KBRI Moskow pada pemilu kali ini.

Jumlah ini mencapai 63,5 persen dari 583 warga Indonesia yang sudah mendaftarkan diri sebelumnya melalui PPLN Moskow untuk pemilihan langsung. Dari jumlah 370 orang tersebut, terdiri dari 223 orang wanita dan 147 orang pria.

Di samping itu, hingga tanggal 14 April 2019 PPLN Moskow telah menerima 183 surat suara melalui pos dan masih menantikan diterimanya surat suara melalui pos lainnya, hingga tanggal 17 April 2019 pagi. Sebanyak 513 surat suara telah dikirimkan oleh PPLN Moskow sejak 14 Maret 2019.

Dubes Wahid dan isteri menyalurkan hak suaranya di pagi hari dan turut pula mengikuti rangkaian kegiatan pemilu hingga penutupan acara.

Baca Juga: Ini tahap-tahap Sebelum dan Sesudah Mencoblos Surat Suara Pemilu 2019 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya