Sopir Truk Harap Antrean Solar di Sulut Bisa Terurai: Rugi Waktu!

Banyak yang rugi karena antre solar subsidi berjam-jam

Manado, IDN Times - Pertamina mulai menerapkan penggunaan QR Code untuk membeli solar subsidi di seluruh Stasiun Pembelian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sulawesi Utara, Selasa (21/2/2023). Dukungan pun datang dari masyarakat, khususnya sopir truk.

Salah seorang sopir truk bernama Meidy Mogi, mengatakan bahwa pendaftaran program Subsidi Tepat MyPertamina untuk mendapatkan QR Code sudah mudah. “Saya daftar aplikasi dari minggu lalu, caranya dengar-dengar dari teman dan lihat di internet. Sudah tahu pakai HP, jadi gampang,” jelas Meidy.

Hal yang sama juga diungkapkan sopir truk lainnya bernama Freddy Tambingan. Ia mendaftarkan diri dibantu oleh petugas di SPBU Politeknik Manado dengan menyerahkan KTP dan STNK. Hanya dalam waktu 15 menit, QR Code milik Freddy sudah jadi.

1. Sopir truk rugi karena harus antre solar

Sopir Truk Harap Antrean Solar di Sulut Bisa Terurai: Rugi Waktu!Salah seorang sopir truk yang sudah menggunakan QR Code untuk membeli solar subsidi di SPBU Politeknik, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (21/2/2023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Sebelum menggunakan QR Code untuk membeli solar subsidi, Meidy dan Freddy mengaku harus antre selama berjam-jam. Hal ini membuat mereka rugi dari segi waktu dan materi.

Misalnya saja Meidy yang sehari-hari mendistribusikan sembako ke pasar-pasar di Manado. Sekali isi BBM, Meidy hanya bisa mendistribusikan sembako selama dua hari. Jika harus mengantre lama di SPBU, ia kehilangan waktu dan tenaga karena sudah lelah mengantre di SPBU selama berjam-jam.

Hal yang sama juga dirasakan Freddy yang biasa mendistribusikan material bangunan. Sebelum menggunakan QR Code, ia harus mengantre selama 4-5 jam untuk mendapat solar subsidi. “Biasa sehari bisa 3-4 kali dapat muatan, sekali jalan ada pemasukan Rp 500 ribu. Kalau harus antre di SPBU terbuang waktu percuma 4-5 jam hanya mau dapat 2 kali muatan,” jelas Freddy.

2. Denda sebabkan harga barang naik

Sopir Truk Harap Antrean Solar di Sulut Bisa Terurai: Rugi Waktu!Pembelian solar subsidi di Sulawesi Utara wajib menggunakan QR Code. IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Kerugian bahkan dirasakan hingga pengusaha ekspedisi muatan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sulut, Sam Panaie. Jika tak harus mengantre selama berjam-jam di SPBU, setidaknya pengusaha bisa menyalurkan 1-2 kontainer per hari.

“Tapi kalua antre, kami menunggu sampai 3-4 hari. Dengan antrean tersebut, kami juga kena charge. Masuk pelabuhan juga kena denda lagi karena terlambat, Rp 60 ribu per hari,” terang Sam.

Hal itu otomatis membuat harga barang ikut naik. Sam menyatakan bahwa pengusaha bisa saja meminta subsidi BBM dicabut, namun tentu berimbas ke harga barang dan pengeluaran masyarakat secara umum.

3. Diharapkan bisa mengatasi antrean dan mafia solar subsidi

Sopir Truk Harap Antrean Solar di Sulut Bisa Terurai: Rugi Waktu!Booth pendaftaran QR Code Subsidi Tepat MyPertamina di SPBU Politeknik, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (21/2/2023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Di sisi lain, penerapan QR Code untuk membeli solar subsidi dirasa tak cukup untuk mengatasi antrean dan menghentikan mafia solar. Pengawasan juga harus diperketat.

Bagi Sam, jika pengawasan diperketat, hal itu akan membuat mafia bingung untuk menjual solarnya karena pemerataan kuota.

“Kelangkaan BBM itu lama, sampai setahun. Banyak upaya yang kami lakukan, misalnya menghadap ke DPRD tahun lalu. Tapi kuncinya di petugas, pengawasan. Kalau pengawasan itu betu-betul, nggak ada antrean,” terang Sam.

Baca Juga: Pertamina Mulai Terapkan Penggunaan QR Code di SPBU Sulawesi Utara

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya