Seorang Pencari Kepiting di Minahasa Hilang Tanpa Jejak

Masyarakat sering mengaitkan lokasi dengan hal mistis

Manado, IDNTimes – Seorang lelaki bernama Fance Kawengian (48), asal Desa Munte, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dilaporkan hilang sejak Minggu, 3 April 2022. Fance dikabarkan hilang di muara Sungai Pinsan, Desa Tumpaan Pinsan, Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa, Sulut.

Lelaki yang berprofesi sebagai pencari kepiting ini menghilang saat bekerja di Sungai Pinsan. Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado, Jandry S Paendong, mengatakan bahwa pihaknya baru menerima laporan pada Senin, 5 April 2022.

“Sampai saat ini kami masih terus melakukan pencarian. Sejak kemarin kami sudah mencari korban namun hasilnya nihil, sehingga area pencarian kami perluas sekitar 1 kilometer,” kata Jandry, Rabu (6/5/2022).

Baca Juga: Bejat! Seorang Ayah di Minahasa Utara Perkosa Dua Anaknya

1. Pencarian sempat terkendala hujan

Seorang Pencari Kepiting di Minahasa Hilang Tanpa JejakTim pencarian korban hilang Fance Kawangian (48) berdoa sebelum menyusuri TKP. Dok. Humas Basarnas Manado

Selama pencarian, tim Basarnas beserta instansi terkait lainnya serta masyarakat sempat mengalami kendala, yaitu hujan dan lebatnya pohon yang ada di hutan. Meski begitu, tim Basarnas Manado tetap terus mencari keberadaan korban.

“Sejak kemarin kami sudah mencari korban tapi hasilnya masih nihil, hanya ada parang dan topi korban yang masih menggantung di ranting pohon,” tambah Jandry.

Basarnas sendiri mengerahkan 12 orang dibantu oleh 4 anggota TNI AL dan Babinsa, serta masyarakat setempat termasuk keluarga korban.

2. Korban ikut iparnya mencari kepiting

Seorang Pencari Kepiting di Minahasa Hilang Tanpa JejakPencarian Basarnas Manado terhadap korban hilang, Fance Kawangian (48). Dok. Humas Basarnas Manado

Saat kejadian, Fance diketahui sedang mencari kepiting bersama kakak iparnya. Beberapa waktu terakhir, Fance diketahui memang sering ikut kakak iparnya mencari kepiting. Korban menghilang pada sekitar pukul 17.30 Wita.

“Kakak ipar korban memerintahkan untuk mengambil parang di seberang sungai yang jaraknya kuran lebih 30 meter. Tetapi setelah kakak iparnya mengunggu selama 30 menit, ia memanggil-manggil namun tidak ada sahutan dari korban,” terang Jandry.

Akhirnya, kakak ipar korban memutuskan menghampiri Fance namun ia tidak dapat ditemukan di manapun. Sejak itu, Fance menghilang tanpa jejak.

3. Sering ada warga hilang di TKP

Seorang Pencari Kepiting di Minahasa Hilang Tanpa JejakBasarnas Manado mencari korban hilang bernama Fance Kawangian (48). Dok. Humas Basarnas Manado

Ternyata, adanya peristiwa orang hilang di muara Sungai Pinsan bukan hanya terjadi pada Fance. Jandry mengatakan, masyarakat sekitar dan pemerintah daerah mengatakan beberapa kali ada kabar orang hilang di muara Sungai Pinsan.

Tak tanggung-tanggung, orang bisa menghilang tanpa jejak hingga tujuh hari bahkan dua minggu, namun ditemukan kembali dalam keadaan selamat. Masyarakat sering mengaitkan kejadian tersebut dengan dunia mistis.

“Keluarga korban kemarin juga sempat meminta bantuan ke pendeta untuk ibadah atau berdoa di TKP,” kata Jandry.

Demi menghormati adat istiadat dan kepercayaan setempat, Kepala Basarnas Manado, Suhri Sinaga, meminta tim pencarian berdoa sebelum penyisiran TKP. “Mengingat lokasi kejadian sangat mistis, tim pencarian diharapkan berdoa terlebih dahulu sebelum menyusuri TKP,” tutur Suhri.

Baca Juga: Minahasa, Tanah Pengasingan Tawanan Perang Kompeni Belanda

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya