Seorang Dokter di Manado Sebut Apotek Kimia Farma Tahan Obat Generik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manado, IDN Times – Beberapa waktu belakangan, Sulawesi Utara dihebohkan dengan pernyataan seorang dokter di Manado bernama Ricky Sondakh, yang menyatakan bahwa Apotek Kimia Farma tidak menyediakan obat generik bagi masyarakat. Pernyataan tersebut ia unggah di media sosial Facebook pribadinya pada tanggal 16 Oktober 2022.
Dalam unggahan status Facebook, ia meminta Pemerintah Kota Manado menginvestigasi Apotek Kimia Farma. “Mereka selalu berdalih habis kemudian menawarkan obat paten yang harganya sulit dijangkau masyarakat kecil,” ujar dr Ricky dalam statusnya.
Padahal, penyediaan obat generik di fasilitas kesehatan pemerintah telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 02.02/Menkes/068/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah.
1. Baik dr Ricky maupun pasien kesulitan menebus obat generik di Kimia Farma
Ricky mengaku mengalami sendiri kesulitan menebus obat generik di Kimia Farma. Ketika itu, ia hendak membeli obat generik untuk orangtuanya, dan pihak apotek mengatakan bahwa obat yang dimaksud habis.
“Mereka kemudian menawarkan obat paten yang kandungannya sama tetapi harganya lebih mahal,” ujar dr Ricky, Jumat (21/10/2022).
Keluhan yang sama juga diterima dr Ricky dari pasiennya. Ia mengatakan bahwa Apotek Kimia Farma sering mengatakan bahwa obat generik habis dan itu sudah menjadi rahasia umum.
2. Obat generik tersedia di salah satu Apotek Kimia Farma
Salah seorang warga bernama Angel juga membenarkan bahwa dirinya sering kesulitan mencari obat generik di Apotek Kimia Farma. “Memang biasanya harus muter-muter dulu baru ketemu di apotek lain atau Kimia Farma yang lain,” kata Angel.
Ketika IDNTimes mengunjungi Apotek Kimia Farma Sario dan Jalan Sam Ratulangi Manado, jenis obat generik amlodipine dan parasetamol dilaporkan habis oleh pegawainya. Namun ketika mengunjungi Apotek Kimia Farma Tikala, kedua obat tersebut tersedia.
“Harga parasetamol biasanya Rp9 ribu dan amlodipine Rp14 ribu per strip,” ujar salah seorang petugas.
3. Apotek Kimia Farma membantah menyimpan obat generik
Tudingan menyimpan obat generik tersebut dibantah oleh Business Manager Kimia Farma Manado, Made Nugraha Kusumajaya. "Tidak benar bahwa kami sengaja menyimpan obat generik dan memprioritaskan obat paten," kata Made.
Ia mengatakan bahwa stok obat generik memang sering kosong karena permintaan yang tinggi. Apalagi, obat generik masuk sebagai daftar obat yang dijamin BPJS Kesehatan. Maka, selama stok masih ada, Kimia Farma tentu akan memberikan obat generik.
Stok obat generik di Sulut sendiri sering kosong. Bahkan, ada beberapa produk obat generik yang suplainya relatif rendah di Sulut. Tak jarang Kimia Farma Manado mengambil stok dari Makassar hingga ke Sumatra sehingga ada biaya tambahan yang ditanggung.
Terkait penawaran obat paten, Made menyebut hal itu merupakan upaya Kimia Farma mempercepat penyembuhan pasien. “Kami juga selalu meminta persetujuan pasien untuk menawarkan obat tersebut,” tutur Made.
Baca Juga: Sebagian Apotek dan Toko di Manado Masih Pajang Obat Sirop