Pembangunan KEK Bitung Terhenti, Investor Batal Tanam Modal

Sebelum pandemi COVID-19 ada 51 perusahaan yang berminat

Manado, IDNTimes – Meski sudah dibangun sejak tahun 2016, hingga saat ini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara, tak kunjung selesai. PT Membangun Sulut Hebat (MSH) yang bertanggung jawab mengelola KEK Bitung, mengatakan pihaknya terkendala masalah anggaran.

“Modal kami sebagai perusahaan daerah terbatas, karena Pemprov Sulut sebagai pemberi modal juga membutuhkan banyak anggaran. Jadi kami berusaha mencari investor, tapi langsung pandemi COVID-19 waktu itu,” jelas Direktur Utama PT MSH, Jeffry Lungkang, Jumat (15/7/2022).

Banyak perusahaan yang urung menginvestasikannya ke KEK Bitung karena pandemi COVID-19. Akibatnya, KEK Bitung yang sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 terpaksa terhenti pembangunannya.

Baca Juga: Pembangunan KEK Bitung Mandek Jadi Penyebab Tol Manado Bitung Sepi

1. Banyak investor batal menanamkan modal

Pembangunan KEK Bitung Terhenti, Investor Batal Tanam ModalData sejumlah perusahaan yang berminat investasi di KEK Bitung. IDNTimes/Savi

Jeffry mengatakan, sebelum pandemi COVID-19, ada sekitar 51 surat minat yang datang dari perusahaan untuk menanamkan modal di KEK Bitung. Namun, karena pembangunan yang berhenti akibat dari pandemi COVID-19, perusahaan-perusahaan tersebut tak jadi berinvestasi.

“Karena kalau ada anggaran waktu itu, mungkin 6 bulan sebelum pandemi COVID-19 kita sudah bergerak. Tapi Februari 2020 stagnan semua, perusahaan urung berinvestasi, bahkan ada perusahaan yang sudah gulung tikar,” ujar Jeffry.

Namun, saat ini PT MSH berusaha menghubungi kembali perusahaan-perusahaan yang sudah berminat investasi tersebut karena pandemi COVID-19 sudah dianggap berlalu.

2. Pemerintah pusat menjanjikan dana APBN lebih dari Rp 200 miliar

Pembangunan KEK Bitung Terhenti, Investor Batal Tanam ModalSapi milik warga berkeliaran di KEK Bitung pada tahun 2020. Hingga saat ini, masih belum ada perkembangan signifikan dalam pembangunan KEK Bitung. IDNTimes/Savi

Di KEK Bitung, PT MSH bertugas untuk membangun kawasan seperti memprioritaskan perusahaan yang sudah ada, mendatangkan investor, membangun jalan, hingga membangun jaringan utilitas. Selain anggaran, Jeffrry juga mengungkapkan bahwa masalah utama di KEK Bitung saat ini adalah pengelolaan lahan.

Pemprov Sulut baru menguasai sebanyak 92, 79 hektare lahan, sedangkan 441 hektare lainnya masih milik masyarakat. Selain itu, hingga saat ini belum ada pematangan lahan milik pemerintah karena ketiadaan anggaran. Namun, saat Presiden Jokowi dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, meninjau KEK Bitung pada tahun 2021, mereka sudah menjanjikan anggaran untuk pematangan lahan.

“Sesuai perhitungan DED dari Kementerian Perindustrian tahun 2015, untuk cut & fill anggarannya Rp 200 miliar lebih dari APBN. Mudah-mudahan akhir tahun ini APBN sudah bisa cair sehingga kami bisa bergerak kembali,” kata Jeffry.

3. Jeffry tak menampik terhambatnya pembangunan KEK Bitung merugikan Tol Manado Bitung

Pembangunan KEK Bitung Terhenti, Investor Batal Tanam ModalPintu masuk Tol Manado Bitung/Dok. PT Jasamarga Manado Bitung

Di sisi lain, Jeffry tak menampik bahwa terhambatnya pembangunan KEK Bitung merugikan Tol Manado Bitung. Padahal, pada Rabu (13/7/2022), Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bitung sekaligus Administrator KEK Bitung, Pingkan Sondakh, mengatakan Tol Manado Bitung sepi karena tarif yang mahal.

“Memang dibangunnyaTol Manado Bitung tidak langsung ramai atau langsung digunakan semua orang, itu perlu dilihat lagi. Karena salah satu penyebabnya adalah biaya Tol Manado Bitung sedikit tinggi dibanding tol di daerah lain,” ujar Pingkan pada Rabu (13/7/2022).

Salah satu dasar pembangunan Tol Manado Bitung adalah untuk mendukung beroperasinya KEK Bitung dan Pelabuhan Internasional Bitung. “Memang sudah betul, rencananya sudah jalan. Tapi kan semua terhambat karena anggaran,” terang Jeffry.

Baca Juga: Jalan Tol Manado Bitung Sulawesi Utara Bikin PT Jasa Marga Rugi Besar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya