Pembangunan KEK Bitung Mandek Jadi Penyebab Tol Manado Bitung Sepi

KEK Bitung dibangun tahun 2016, namun tak ada progres

Manado, IDN Times – Jalan Tol Manado Bitung di Sulawesi Utara (Sulut) dianggap yang paling merugikan PT Jasa Marga. Namun, baik PT Jasa Marga maupun PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) tak menyebut angka kerugian yang mereka alami.

Pada 27 Juni 2022, Direktur Utama PT Jasa Marga, Subakti Syukur, hanya menyebut Tol Manado Bitung sepi karena infrastruktur utama di sekitarnya tidak berjalan maksimal. Infrastruktur yang dimaksud adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Pelabuhan Internasional Bitung.

“Kita disuruh cepat membangun dulu, sebelum ini nanti akan dikembangkan. Ternyata jalannya jadi duluan. Kemudian pelabuhannya belum dikembangkan, KEK-nya belum dikembangkan. Sehingga ini menjadi jalan tol yang paling merugikan di jasa marga,” ujar Subakti saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada 27 Juni 2022.

Lalu, seperti apa kondisi KEK Bitung saat ini? Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bitung sekaligus Administrator KEK Bitung, Pingkan Sondakh, menyebut hingga saat ini belum ada perkembangan signifikan dalam pembangunan KEK Bitung.

“Hingga saat ini PT MSH masih mengusahakan dananya untuk melanjutkan pembangunan,” kata Pingkan, Rabu (13/7/2022).

1. Tantangan pembangunan KEK Bitung

Pembangunan KEK Bitung Mandek Jadi Penyebab Tol Manado Bitung SepiSapi milik warga berkeliaran di KEK Bitung pada tahun 2020. Hingga saat ini, masih belum ada perkembangan signifikan dalam pembangunan KEK Bitung. IDNTimes/Savi

Pingkan mengungkapkan, tantangan terbesar yang dihadapi dalam pembangunan KEK Bitung adalah terkait lahan. Hingga saat ini, jumlah lahan yang berhasil diakuisisi pemerintah baru sebesar 92,79 hektare dari target 534 hektare.

Sampai saat ini, belum ada satu perusahaan pun yang hendak menyewa lahan seluas 92,79 hektare milik pemerintah. Selain itu, ada lahan milik perusahaan yang sudah dibeli langsung dari masyarakat.

“Tantangannya karena memang di lokasi KEK lahannya masih banyak yang milik masyarakat. Kemudian untuk yang milik pemerintah belum ada land clearing, belum ada pematangan lahan. Tapi tahun lalu waktu Pak Presiden dan Menteri PUPR datang berkunjung, mereka berjanji akan menyiapkan anggaran untuk land clearing pada tahun 2023,” jelas Pingkan.

Meski begitu, Pingkan sendiri masih belum bisa memastikan berapa anggaran yang dijanjikan dari pusat. Selain itu, PT Membangun Sulut Hebat (MSH) yang bertanggungjawab mengelola KEK Bitung, tengah mengupayakan pencairan dana untuk melanjutkan pembangunan.

2. Baru ada 8 perusahaan yang menjadi tenant

Pembangunan KEK Bitung Mandek Jadi Penyebab Tol Manado Bitung SepiKantor Administrator KEK Bitung. IDNTimes/Savi

Hingga saat ini, baru ada 8 perusahaan yang sudah bekerja sama dengan pemerintah untuk mengisi kawasan KEK Bitung. Selain itu, Pingkan juga mengatakan ada beberapa perusahaan lagi yang masih menunggu persetujuan pimpinannya karena sedang berada di luar daerah.

Kemudian, jumlah investasi yang sudah masuk ke KEK Bitung baru sebesar Rp1,829 triliun dari target Rp32,89 triliun. Padahal, target tersebut harus dipenuhi pada tahun 2025.

“Yang pasti untuk saat ini PT MSH masih sementara mengusahakan untuk anggarannya karena memang banyak yang melirik, tapi di lapangan terbentur soal lahan. Kalau sudah ada anggaran untuk land clearing dan lain-lain, banyak yang berminat. Muadah-mudahan tahun depan,” tutur Pingkan.

Baca Juga: Selesai Uji Coba, Tarif Tol Manado Bitung Diberlakukan Secara Penuh 

3. Administrator sebut Tol Manado Bitung sepi bukan karena KEK Bitung

Pembangunan KEK Bitung Mandek Jadi Penyebab Tol Manado Bitung SepiTarif Tol Manado Bitung. Website PT Jasamarga Manado Bitung

Terkait PT Jasa Marga yang menuding KEK Bitung menjadi penyebab sepinya Tol Manado Bitung, Pingkan enggan berkomentar. Pingkan justru menyebut penyebab sepinya Tol Manado Bitung perlu ditinjau kembali.

“Memang dibangunnyaTol Manado Bitung tidak langsung ramai atau langsung digunakan semua orang, itu perlu dilihat lagi. Karena salah satu penyebabnya adalah biaya Tol Manado Bitung sedikit tinggi dibanding tol di daerah lain,” ujar Pingkan.

Pingkan sendiri pernah melintas di Tol Manado Bitung menuju KEK Bitung. Ia harus mengeluarkan uang sejumlah Rp 29.500. Sedangkan untuk sampai di pusat Kota Bitung, pengendara kendaraan golongan I saja harus mengeluarkan uang Rp 44 ribu.

“Mungkin Tol Manado Bitung belum ramai seperti yang diharapkan karena dibanding tol-tol lain, biaya masuk Tol Manado Bitung lebih tinggi," katanya.

Baca Juga: Jalan Tol Manado Bitung Sulawesi Utara Bikin PT Jasa Marga Rugi Besar

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya