Korban Banjir Manado Terserang Diare dan Penyakit Kulit

Diare dan penyakit kulit merebak pascabencana

Manado, IDN Times – Usai banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat (27/1/2023), berbagai keluhan datang dari masyarakat terutama soal kesehatan. Salah satu warga bernama Arifin, mengatakan beberapa bagian tubuhnya teriris. “Terluka karena waktu banjir, air besar datang membuat semuanya hanyut. Badan saya luka-luka kena material,” jelas Arifin, Selasa (31/1/2023).

Joice Laloh, tenaga kesehatan dari Poltekkes Kemenkes Manado mengatakan, selama bertugas di Kelurahan Mahawu dan Bailang, ia banyak memeriksa pasien yang menderita luka akibat benda tajam yang terkena badan. “Banyak sekali pasien yang menderita luka-luka tertusuk paku, ada juga yang terkena seng. Jadi itu prioritas yang kami rawat karena mengingat bisa infeksi atau terjadi tetanus,” jelas Joice.

Selain itu, banyak pula masyarakat yang terkena diare, demam, flu, hingga penyakit kulit seperti gatal-gatal karena kutu air dan dermatitis. Untuk mengatasinya, Poltekkes Kemenkes Manado menerjukan kurang lebih 20 personel lengkap dengan alat pemeriksaan kesehatan dan obat-obatan. Mereka bertugas di lokasi-lokasi terdampak hingga hari Jumat pekan ini.

1. Masyarakat diminta tetap menjaga kesehatan

Korban Banjir Manado Terserang Diare dan Penyakit KulitSeorang balita dan ibunya memeriksakan kesehatan di posko kesehatan di Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (31/1/2023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Meski dalam kondisi memprihatinkan, masyarakat tetap diminta menjaga kesehatan dengan menggunakan pakaian bersih dan kering. Untuk menghindari hujan, masyarakat diminta tinggal di posko-posko pengungsian.

“Karena di sana masyarakat dilayani. Ada pemerintah yang melayani dari segi makan, kesehatan, itu semua dilayani di posko-posko,” tambah Joice.

Kemudian, jika merasa demam, masyarakat juga diminta langsung memeriksakan kesehatan di posko terdekat. Hal itu guna mendeteksi secara dini infeksi yang tidak diketahui.

2. Tim Kemenkes disebar ke beberapa titik

Korban Banjir Manado Terserang Diare dan Penyakit KulitTenaga kesehatan merawat luka korban banjir di Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (31/1/2023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Selain itu, tim nakes dari Kementerian Kesehatan juga sudah didatangkan dan disebar ke sejumlah titik yang belum tersentuh oleh puskesmas atau dinas kesehatan setempat. Hal ini diakui oleh Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene, untuk mencegah terjadinya penumpukan penanganan kesehatan.

“Jadi kami lebih baik cari titik yang lain supaya ini menyebar, tidak menumpuk. Kita tahu bahwa COVID-19 belum berakhir juga, jadi ini penting ya supaya terurai,” jelas Felly.

Namun, Felly dan Joice sama-sama mengaku di posko kesehatan hanya bisa melayani perawatan sementara. Sedangkan untuk penanganan lebih lanjut masyarakat bisa datang ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Baca Juga: Korban Bencana di Manado Keluhkan Distribusi Bantuan Tidak Merata

3. Masyarakat banyak yang tidak mampu membayar BPJS Kesehatan

Korban Banjir Manado Terserang Diare dan Penyakit KulitPetugas membawa paket alat kesehatan dan obat-obatan ke posko kesehatan di Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (31/1/2023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Di sisi lain, Felly menemukan bahwa banyak masyarakat peserta mandiri yang sudah tidak mampu membayar BPJS Kesehatan. Ia berharap dari pemda melalui Dinkes dan Dinsos setempat bisa memberikan data peserta BPJS Kesehatan mandiri ke Kemensos bagi warga yang sudah tidak mampu membayar iuran bulanan.

Setelah data terkumpul, Kemenkes akan mengalokasikan dana untuk membayar iuran peserta BPJS Kesehatan mandiri. Tujuannya agar korban bencana alam yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, bisa langsung ke puskesmas atau rumah sakit. Pasalnya, nakes yang diterjunkan ke berbagai instansi hanya bisa memberikan pelayanan kesehatan selama 1 minggu di Manado.

“Kami dari Kementerian Kesehatan cuma bisa membayarkan, tapi data itu dari Kemensos. Jangan sampai ini terlalu lama karena mereka butuh pelayanan kesehatan secara maksimal. Ada yang harus dibawa dan dirawat ke rumah sakit,” tutur Felly.

Baca Juga: Banjir Manado, BNPB Ada Perubahan Alih Fungsi Lahan DAS

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya