Kejati Sulut Tahan 2 Tersangka Dugaan Kasus Korupsi PDAM Manado
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manado, IDN Times - Hingga hari ini Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara telah menetapkan dua tersangka dugaan kasus korupsi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Manado tahun 2005. Tersangka pertama adalah Mantan Direktur Utama PDAM Manado tahun 2005, HCR alias Hanny (69) yang ditangkap pekan lalu.
Kemudian pada Senin, 10 Oktober 2022, Kejati Sulut menangkap Mantan Ketua DPRD Manado periode 2005-2009, FJT alias Ferro Taroreh (64) sebagai tersangka kedua. Baik Hanny maupun Ferro, menjabat ketika Kota Manado dipimpin oleh Wali Kota bernama Jimmy Rimba Rogi.
“Iya benar, keduanya diduga terlibat tindak pidana korupsi,” ujar Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejati Sulut, Theodorus Rumampuk, Rabu (12/10/2022).
1. Keduanya diduga terlibat korupsi kerjasama pengelolaan aset
Hanny dan Ferro diduga terlibat kasus korupsi kerjasama pengelolaan aset PDAM dan PT Air Manado tahun 2006-2021. Keduanya diduga menandatangani kerjasama (Cooperation Agreement) antara Pemkot Manado/PDAM Manado dengan Indo Water BV Drenthe Belanda (NV WMD)/BV Tirta Sulawesi tnpa kajian teknis.
“Tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan juga. Seluruh aset milik PDAM Manado yang dibiayai APBD, APBN, hibah pemerintah pusat, dan World Bank beralih ke pihak swasta, yaitu PT Air Manado,” jelas Theo.
Kasus ini diperkirakan menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 55,9 miliar.
2. Keduanya ditahan hingga akhir Oktober 2022
Keduanya diduga melanggar Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 3 jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambahkan oleh UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Ditangkap di waktu yang berbeda, masa penahanan keduanya pun berbeda. Hanny ditahan Kejati Sulut pada 6-25 Oktober 2022.
“Sedangkan Ferro ditahan pada 10-29 Oktober 2022,” ucap Theo.
3. Kejati Sulut tak menutup kemungkinan ada tersangka lain
Hingga saat ini, Kejati Sulut juga terus memeriksa beberapa orang. Sayangnya, Theo enggan memberitahu siapa saja yang diperiksa Kejati Sulut.
“Masih kita dalami, pokoknya ada beberapa orang yang diperiksa,” ujar Theo.
Di sisi lain, Theo tak menutup kemungkinan aka nada tersangka baru. “Kalau buktinya kuat, tentu bisa saja ada tersangka baru,” tuturnya.