Beroperasi Sejak 2020, Lalu Lintas di Tol Manado Bitung Masih Sepi

Tarif tol Manado Bitung dianggap mahal

Manado, IDN Times – Tol Manado-Bitung dikabarkan akan diresmikan secara penuh oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat, 25 Februari besok. Sebelumnya, jalan tol tersebut telah diresmikan dan bisa digunakan, namun hanya dari Manado-Danowudu, Bitung.

Menurut Direktur PT Jasamarga Manado Bitung (JMB), Charles Lendra, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan tahap akhir Tol Manado Bitung, yaitu Seksi 2B ruas Danowudu-Bitung sepanjang 13,65 kilometer yang akan diresmikan besok.

Uji Laik Fungsi (ULF) juga sudah dilakukan pada awal Januari 2022 dan sudah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Dengan beroperasinya seksi terakhir ini, maka Jalan Tol Manado Bitung telah siap beroperasi sepenuhnya,” ujar Charles, Kamis (24/2/2022).

Tol Manado-Bitung yang memiliki panjang 39,9 kilometer ini terbagi menjadi tiga seksi, yaitu:

·         Seksi 1 (Ring road Manado-Sukur-Airmadidi): kilometer 0-14,2

·         Seksi 2A (Airmadidi-Danowudu): kilometer 14,2-25,5

·         Seksi 2B (Danowudu-Pelabuhan Bitung): kilometer 25,5-38,823

Seksi Manado-Danowudu yang memiliki panjang 26,35 kilometer sendiri telah beroperasi sejak tahun 2020.

1. Meski sudah beroperasi sejak 2020, Tol Manao-Bitung masih sepi

Beroperasi Sejak 2020, Lalu Lintas di Tol Manado Bitung Masih SepiBeberapa kendaraan melintas di Jalan Tol Manado Bitung/Dok. PT Jasamarga Manado Bitung

Meski belum beroperasi sepenuhnya, Tol Manado Bitung seksi Manado-Danowudu sendiri sudah bisa dilalui sejak tahun 2020 setelah diresmikan oleh Presiden Jokowi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basoeki Hadimoeljono.

Namun hingga kini Tol Manado-Bitung tampak masih sepi peminat. Pasalnya, dari data lalu lintas 2021 di Tol Manado Bitung, pada Januari-Desember 2021 hanya ada 4.690 kendaraan yang melintas per hari

“Sedangkan pada Januari 2022 ada sekitar 163.407 kendaraan yang melintas, berarti per hari ada 5,271 kendaraan yang lewat Tol Manado Bitung,” jelas Charles.

Angka ini tentu jauh dari target, yaitu 14.000 kendaraan per hari.

2. Pengusaha sebut tarif Tol Manado Bitung mahal

Beroperasi Sejak 2020, Lalu Lintas di Tol Manado Bitung Masih SepiTarif Tol Manado Bitung. Website PT Jasamarga Manado Bitung

Salah seorang pengusaha di bidang perikanan, Budi Wahono, tak memungkiri bahwa masih banyak pengendara yang enggan melalui Tol Manado Bitung. Hal tersebut karena tarif Tol Manado Bitung dianggap mahal. Pasalnya, kendaraan golongan I saja dikenai biaya Rp 29.500,00 setiap kali melewati tol menuju Danowudu.

“Termasuk mahal, karena dari ring road Manado ke Danowudu untuk kendaraan golongan I saja sudah Rp 30 ribu, pulang pergi sudah Rp 60 ribu. Apalagi kalau kendaraan besar seperti truk, mereka kan ada jatah uang jalan pasti berpikirnya lebih baik menghemat” jelas Budi.

Mahalnya tarif Tol Manado Bitung tersebut membuat banyak pengendara termasuk supir truk memilih melintas di Jalan SBY atau Jalan Manado-Bitung yang notabene adalah jalan nasional. Budi sendiri sebagai seorang pengusaha bisa mendistribusikan dagangannya 3-4 kali dalam seminggu, dan jika mendistribusikan dalam jumlah besar, Budi menggunakan jasa truk dari pihak ketiga.

Budi juga tidak mengharuskan supir truk pengangkut barangnya melewati tol jika waktunya tidak terlalu mepet. Terkait kecepatan pendistribusian, Budi menilai tak terlalu menjadi masalah karena lalu lintas di Jalan Manado-Bitung masih lebih longgar dibanding jalan nasional di kota besar lainnya.

“Memang ada beberapa titik kemacetan tapi pada akhirnya bisa dipecah, yaitu di Pasar Airmadidi, Minahasa Utara (Minut), tapi karena bisa melalui Jalan SBY jadi tidak terlalu macet. Lalu di Kauditan, Minut juga, karena sekarang sudah ada tol jalannya dibuat menjadi dua jalur jadi tidak terlalu macet,” sambung Budi.

Di sisi lain, Budi secara pribadi lebih sering mengakses Tol Manado Bitung jika hendak ke perusahaannya yang berada di Bitung karena bisa memangkas waktu tempuh dari 45 menit menjadi 25 menit.

Budi juga menganggap keberadaan tol saat ini penting guna mengantisipasi kemacetan yang bisa terjadi kedepannya. “Tol wajib dibuat dari sekarang, kalau dibuat nanti pas sudah macet tentu terlambat,” pungkas Budi.

Baca Juga: Gelombang Tinggi di Perairan Sulut, Nelayan Manado Tak Bisa Melaut

3. Pihak pengelola tol diharapkan mau menurunkan tarif

Beroperasi Sejak 2020, Lalu Lintas di Tol Manado Bitung Masih SepiGerbang Tol Bitung. Dok. PT Jasamarga Manado Bitung

Budi menganggap lalu lintas di Tol Manado Bitung akan lebih ramai jika tarifnya diturunkan agar tidak memberatkan masyarakat dan tetap menguntungkan bagi pihak pengelola tol. “Kalau bagi pengusaha mungkin tarif tol tidak menjadi masalah. Tapi kalau untuk masyarakat biasa, pasti mereka akan memperhitungkan,” tutur Budi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulut, Izak Rey. Izak mengatakan, pemerintah provinsi (Pemprov) Sulut bersama instansi terkait sudah pernah menyosialisasikan penggunaan jalan tol ke pengusaha.

“Harapan kami, seandainya pihak pengelola tol mau menurunkan tarif pasti akan sangat menguntungkan bagi masyarakat dan pengelola tol,” terang Izak.

Saat ini, Pemprov Sulut bersama instansi terkait juga sedang mencari dan merancang peraturan agar para pengendara terutama bertonase besar mau melewati Tol Manado Bitung. “Pemprov ingin semua kendaraan lewat tol, apalagi kendaraan bertonase besar. Kami harus menghidupkan tol ini agar tidak sepi,” tutup Izak.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Peresmian Tol Manado-Bitung

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya