Ini Deretan Nama yang Ikut Daftar Jadi Pimpinan KPK Periode 2019-2023

Ada tiga komisioner aktif KPK yang kembali ikut daftar

Jakarta, IDN Times - Pendaftaran pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2019-2023 resmi ditutup oleh panitia seleksi pada Kamis (4/7). Di hari terakhir pendaftaran, terdapat banyak kejutan. Kalangan internal lembaga antirasuah yang mendaftar pun jumlahnya cukup banyak. 

Juru bicara KPK, Febri Diansyah menyebut ada 12 orang dari kalangan internal institusi antirasuah yang ikut mendaftar jadi  pimpinan di sana, termasuk 3 komisioner aktif. Wah, siapa saja 3 komisioner aktif itu? 

"Kalau pimpinan ada tiga. Tadi, yang saya dapat konfirmasinya itu Pak Laode (Wakil Ketua KPK), Pak Alex Marwata dan Bu Basaria Panjaitan," ujar Febri di stasiun Kompas TV pada Kamis malam kemarin. 

Selain itu, Febri menambahkan, ada pula penasihat KPK yang ikut mendaftar yakni M. Tsani Annafari, pejabat setingkat eselon I yakni Deputi Pencegahan, Pahala Nainggolan. 

"Kemudian ada pula Direktur Kerjasama, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat, ini di pencegahan. Ada Kepala Biro SDM dan ada 5 pegawai yang mendaftar," kata mantan aktivis antikorupsi itu. 

Lalu, apakah penyidik senior Novel Baswedan ikut mendaftar? Siapa pula para pendaftar dari polisi dan jaksa yang turut menjajal menjadi pimpinan KPK

1. Novel Baswedan tak ikut mendaftar menjadi pimpinan KPK

Ini Deretan Nama yang Ikut Daftar Jadi Pimpinan KPK Periode 2019-2023(Penyidik senior KPK Novel Baswedan) IDN Times/Ashari Arief

Febri memastikan penyidik senior Novel Baswedan tidak ikut mendaftar sebagai pimpinan KPK periode selanjutnya. Ia mengatakan hingga saat ini mantan personel Poliri itu masih harus memulihkan kondisi matanya yang disiram air keras pada 2017 lalu oleh orang tak dikenal. 

"Saya tidak melihat nama Bang Novel di dalam daftar, karena Beliau kan masih berobat bolak-balik ke Singapura. Apalagi kemarin masih ada kendala di mata kiri tersebut," kata Febri di program "Sapa Indonesia Malam". 

Banyaknya jumlah pendaftar dari kalangan internal menjadi jawaban atas kegusaran pihak dalam KPK sendiri, lantaran yang mendaftar menjadi pimpinan justru lebih banyak aparat penegak hukum lainnya. Wadah Pegawai bahkan sampai membentuk tim pengawal seleksi pimpinan KPK untuk memastikan pimpinan yang terpilih adalah orang-orang berintegritas dan tak memiliki kepentingan lain di luar memberantas rasuah. 

Kejutan justru datang dari Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif. Sebab, dalam wawancara khusus bersama IDN Times, ia mengaku sudah lelah menjadi pimpinan dan tak lagi berminat maju. Namun, di hari-hari terakhir, rupanya ia memiliki pertimbangan lain. Apa itu?

"Saya ingin melanjutkan yang telah baik di KPK dan menyempurnakan yang belum tercapai dalam 4 tahun terakhir ini," kata dia melalui pesan pendek kepada IDN Times pada Kamis malam. 

Sayangnya, Syarif tidak bersedia menjelaskan apakah hal-hal yang belum ia capai termasuk masih terdapat tunggakan 18 kasus korupsi besar. 

"Itu saja dulu ya," katanya lagi.

Sementara, Alexander Marwata mengaku maju kembali karena didorong oleh sejumlah pihak. 

"Atas dorongan dan dukungan sejumlah pihak serta untuk menjaga kelanjutan program pemberantasan korupsi yang sedang berjalan," kata dia. 

Baca Juga: Laode Syarif: Serangan Terhadap Novel Bukan Serangan Terhadap Individu

2. Ada 10 perwira tinggi Polri yang ikut mendaftar

Ini Deretan Nama yang Ikut Daftar Jadi Pimpinan KPK Periode 2019-2023polri.go.id

Sementara, dikutip dari kantor berita Antara edisi Kamis kemarin, pelamar dari Polri jumlahnya cukup banyak. Tercatat ada 10 perwira tinggi Polri yang ikut mendaftar, di mana 9 di antaranya mendapatkan rekomendasi langsung dari Kapolri, Jenderal (Pol) Tito Karnavian. Namun, pansel capim KPK enggan membeberkan siapa saja dari pihak kepolisian yang mendaftar. 

Sebelumnya yang diketahui mendaftar dari pihak kepolisian adalah Staf Ahli Kapolri, Irjen (Pol) Ike Edwin. Ia terlihat mendatangi sekretariat pansel pada Kamis kemarin sekitar pukul 13:35 WIB. Ike tiba didampingi sang istri Aida Sofina. 

Sementara, Mabes Polri memastikan dari 9 nama perwira tinggi yang sempat mendapatkan rekomendasi dari Kapolri, ada satu orang yang mundur. 

"Capim KPK dari SDM yang saya terima, yang awalnya 9 jadi 8. Satu orang mundur, kemudian tambahan yang baru lagi tentunya masih ada jam 24.00 WIB," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada media kemarin. 

Ada pula mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purnawirawan) Anang Iskandar ikut pula dalam proses pendaftaran. Ia mendaftar pada Rabu kemarin. 

3. Lima jaksa direkomendasikan oleh Jaksa Agung untuk mendaftar jadi pimpinan KPK

Ini Deretan Nama yang Ikut Daftar Jadi Pimpinan KPK Periode 2019-2023(Ilustrasi tampak depan gedung Kejaksaan Agung RI) Istimewa

Sementara, dari korps Adhyaksa, diketahui ada 5 orang yang direkomendasikan oleh Jaksa HM. Prasetyo. Kendati kelimanya mendaftar, namun yang disaksikan oleh media secara langsung hanya dua. Mereka adalah Kepala Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI Ranu Mihardja dan Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus-Kepala Kejati Sumatera Selatan Sugeng Purnomo. 

Apabila Ranu mendaftar seorang diri, Sugeng didampingi perwakilan dari Kejaksaan Agung. Sementara, 3 jaksa lainnya yakni Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha, Johanis Tanak, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah, M Rum dan Koordinator pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung, Supardi.

Selain itu, ada pula Hakim Pengadilan Tinggi Banten, Binsar Gultom. Ia dulunya dikenal saat mengadili kasus racun sianida dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. 

4. Pansel akan mengumumkan nama peserta capim KPK yang lolos persyaratan administratif pada 11 Juli

Ini Deretan Nama yang Ikut Daftar Jadi Pimpinan KPK Periode 2019-2023IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Usai menerima lebih dari 300 pendaftar, maka panitia seleksi memutuskan tak jadi memperpanjang masa pendaftaran. Menurut pansel, usai proses pendaftaran, maka mereka akan menyortir dari segi kelengkapan administratif. Nama-nama yang lolos persyaratan administratif akan diumumkan pada 11 Juli mendatang. 

"Kami memerlukan waktu untuk melihat kecukupan dari pendaftar itu. Kan belum tentu semua lolos di tanggal 11 Juli. Namun, kami harus yakinkan bahwa nanti cukup," kata Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih di Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta pada Kamis kemarin. 
 
Menurut Yenti, jumlah yang mendaftar bisa bertambah lagi, lantaran pendaftaran secara online baru ditutup pukul 23:59 pada Kamis kemarin. Sementara, penyerahan berkas secara langsung ditutup pukul 16:00 WIB. 

Baca Juga: Ini Nama 9 Pansel Capim KPK yang Ramai Dikritik Publik 

Topik:

Berita Terkini Lainnya