AS Sebut RI Belum Bisa Upgrade ke Jet Tempur F-35, Kenapa?

Pesawat jet tempur F-16 yang dimiliki oleh RI sangat tua

Jakarta, IDN Times - Keinginan Kementerian Pertahanan untuk membeli jet tempur F-35 rupanya tidak berjalan mulus. Sebab, menurut Kemenhan Amerika Serikat atau yang sering disebut Pentagon, Indonesia belum bisa memiliki jet tempur buatan kontraktor swasta Lockheed Martin tersebut. 

Duta Besar Indonesia untuk AS, Muhammad Lutfi F-35 merupakan pesawat generasi ke-5 dan terbaru di jet tempur seri F. Untuk bisa memperoleh jet tempur generasi ke-5 itu, maka Kemenhan RI harus bisa memperoleh terlebih dahulu generasi ke-4 dan 4,5. 

"Jadi, kita harus punya pesawat tempur di level itu, sebelum berangkat ke (jet tempur) F-35," ungkap Lutfi ketika berbicara dalam keterangan pers virtual pada Senin malam, 2 November 2020 dari Washington DC, AS. 

Ia menjelaskan poin tersebut menjadi salah satu bahasan ketika Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara dengan Menhan Mark Esper pada 14 Oktober 2020 lalu. Pria yang sempat menjadi Menteri Perdagangan itu menjelaskan, jet tempur generasi ke-4 dan 4,5 yang harus dimiliki oleh Kemenhan RI lebih dulu setara dengan F-16 block 72. "Itu merupakan pesawat tempur termutakhir sebelum kita bisa mendapatkan platform F-35," ujarnya lagi. 

Rencananya platform jet tempur F-16 dan seri lainnya akan disampaikan ke Pemerintah Indonesia. Namun, tidak dijelaskan kapan hal tersebut akan terealisasi. 

Lalu, apa keistimewaan dari jet tempur F-16 seri terbaru yang akan ditawarkan oleh pemerintah AS ke militer Indonesia?

1. RI harus menunggu selama 9 tahun untuk bisa memperoleh jet tempur F-35

AS Sebut RI Belum Bisa Upgrade ke Jet Tempur F-35, Kenapa?Ilustrasi jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin (Dokumentasi Lockheed Martin/Layne Laughter)

Dubes Lutfi menjelaskan untuk bisa memperoleh jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin, RI masih harus menunggu selama 9 tahun. Sayangnya, waktu 9 tahun terlalu lama dan khawatir akan kedaluwarsa. 

"Oleh sebab itu, kita harus mendapat pesawat di tengah dan AS sedang memperbaiki tawaran dan akan memberikan RI terobosan yang belum pernah dilihat sebelumnya. Artinya, AS akan memberikan jet tempur terbaik yang bisa dikerjakan dan bisa diberikan tanpa reservasi," ungkap Lutfi. 

Ia mengakui Indonesia memang sudah memiliki jet tempur seri F-16. Namun, yang dimiliki oleh Kemenhan merupakan seri lama dan tidak sesuai dengan seri D-16 terbaru. 

"F-16 yang dimiliki Indonesia itu seri A/B dan tergolong tua sekali. Perkiraan saya itu dibuat tahun 1990an. Ini harus diperbaiki dan diremajakan menjadi (F16) jenis C/D," ujarnya. 

Pria yang sempat menjadi Dubes di Jepang itu turut menjelaskan jet tempur yang ditawarkan oleh AS yakni F-16 block 72 Viper. 

Baca Juga: Dubes Wahid: Rencana Pembelian Jet Tempur Sukhoi Masih On Process

2. TNI AU akan membeli dua skadron jet tempur F-16 block 72 Viper secara bertahap

AS Sebut RI Belum Bisa Upgrade ke Jet Tempur F-35, Kenapa?Ilustrasi jet tempur F-16 block 72 jenis Viper yang akan dibeli oleh TNI AU (Dokumentasi Lockheed Martin)

Pada 2019 lalu, TNI Angkatan Udara sempat menyebut akan membeli pesawat F-16 Block 72 Viper. Pengadaan jet tempur super canggih itu akan dilakukan bertahap pada rencana strategis (renstra) 2020 hingga 2024. Kepala Staf AU Laksamana TNI Yuyu Sutisna sempat mengatakan jet tempur itu akan melengkapi 33 unit F-16 yang sudah dimiliki oleh TNI AU saat ini. 

"Insyaallah kami akan beli dua skadron di renstra berikutnya, 2020 sampai 2024. Kami akan beli tipe terbaru Block 72 Viper," ungkap Yuyu pada 29 Oktober 2019 lalu. 

Dalam satuan yang berlaku di AU, skadron menunjukkan ada sekitar 12 hingga 24 pesawat. Bila membeli dua skadron, maka kemungkinan akan ada hingga 48 unit jet tempur F-16 seri terbaru. 

Mengutip situs resmi Lockheed Martin, F-16 block 72 viper bisa disebut hasil cangkokan beberapa sistem dari jet tempur generasi kelima USAF, F-22 dan F-35 ke F-16 Viper. Salah satu yang spesial dari F-16 block 72 yakni adanya radar canggih Active Electronically Scan Array (AESA). Radar ini dapat melacak 20 target secara bersamaan, kemampuan yang jarang dimiliki oleh pesawat generasi 4,5. 

Selain itu, di dalam jet tempur F-16 block 72 viper juga dilengkai komputer misi, prosesor layar, layar resolusi tinggi 6x8 format besar, sistem peperangan elektronik internal, jaringan data bervolume dan berkecepatan tinggi. Teknologi di dalam jet tempur itu juga mampu menggabungkan tautan data yang canggih, yang memungkinkan IDAF untuk beroperasi dalam lingkungan data yang berpusat pada jaringan.

3. Angkatan Udara Bahrain pernah membeli 70 unit jet tempur F-16 block 72 Viper dengan nilai kontrak US$1,1 miliar

AS Sebut RI Belum Bisa Upgrade ke Jet Tempur F-35, Kenapa?Ilustrasi jet tempur F-16 block 72 Viper (Dokumentasi Lockheed Martin)

Indonesia dikabarkan harus menggelontorkan dana senilai US$4,5 miliar bila ingin membeli 32-48 unit jet tempur F-16 block 72 viper. Di sisi lain, Pentagon pada 2018 lalu resmi menjual 70 jet tempur teranyar seri F-16 itu ke Angkatan Udara Bahrain. 

Dalam rilis yang disampaikan oleh Pentagon dua tahun lalu, 70 unit jet tempur F-16 viper itu dilepas dengan nilai kontrak US$1,1 miliar lantaran diberi insentif. Diprediksi kontrak pembuatan jet tempur itu bisa rampung pada 30 September 2023. 

Sementara, Komandan AU Bahrain, Mayor Jenderal Shaikh Hamad bin Abdullah al Khalifa, gelombang pertama jet tempur canggih itu bisa tiba pada 2021 mendatang. 

Baca Juga: UEA Tetap Kejar Pembelian Jet Tempur Siluman F-35

Topik:

  • Anata Siregar
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya