Dari Senang Sampai Geram, Ini Deretan Reaksi Pemakzulan Trump

Trump dianggap terbukti bersalah dalam dua tuduhan

Washington DC, IDN Times - Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat ketiga yang dimakzulkan oleh DPR. Keputusan untuk memakzulkannya diambil di Capitol Hill pada Rabu (18/12) malam waktu setempat.

Sebanyak 230 anggota Partai Demokrat memberikan voting untuk menyatakan setuju. Sementara 197 orang dari Partai Republik bersikap sebaliknya. Satu anggota Demokrat sekaligus kandidat capres, Tulsi Gabbard, tidak menyetujui keduanya.

Pemakzulan Trump pun menimbulkan beragam reaksi dari politisi dan Gedung Putih. Beberapa bersorak, lainnya menunggu apakah Senat yang didominasi Partai Republik akan meneruskan investigasi, sedangkan sisanya menyebut peristiwa ini tidak sah.

1. Ketua DPR Nancy Pelosi menyebut sebagai hari yang menyedihkan bagi Amerika Serikat

Dari Senang Sampai Geram, Ini Deretan Reaksi Pemakzulan TrumpKetua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, mengumumkan perkembangan Investigasi Mueller pada 25 Juli. instagram.com/speakerpelosi

Usai mengetuk palu tanda selesainya voting, Pelosi yang berasal dari Partai Demokrat menyebut ini adalah hari yang sangat baik bagi konstitusi, tapi juga hari yang menyedihkan bagi Amerika Serikat.

"Saya melihat hari ini, voting ini, sebagai sesuatu yang kita lakukan untuk menghormati visi para pendiri negara untuk mendirikan sebuah republik, pengorbanan laki-laki dan perempuan berseragam untuk membela demokrasi dan republik, serta aspirasi anak-anak kita bahwa mereka akan selalu hidup dalam demokrasi, dan kita telah mencoba untuk melakukan segala yang kita bisa guna memastikan itu adalah realita mereka," kata dia.

Baca Juga: [BREAKING] Donald Trump Resmi Dimakzulkan oleh DPR Amerika Serikat

2. Ketua Senat Mitch McConnell akan melakukan konferensi pers keesokan hari

Saat DPR dikuasai Partai Demokrat, Senat didominasi oleh Partai Republik yang diketuai oleh Mitch McConnell. Berdasarkan peraturan, hasil voting di DPR seharusnya dibawa ke Senat untuk mendapatkan keputusan final apakah Trump harus meninggalkan posisinya sebagai Presiden Amerika Serikat atau tidak.

Pelosi dikabarkan masih menahan diri untuk tak melakukan itu karena khawatir Partai Republik tidak akan memprosesnya dengan adil. McConnell sendiri menyampaikan melalui Twitter bahwa ia akan memberikan keterangan pers keesokan hari di kantor Senat mengenai situasi ini.

3. Bernie Sanders memuji keputusan DPR dan menuntut Senat untuk melanjutkan proses pemakzulan

Kandidat capres Partai Demokrat, Bernie Sanders mencuitkan bahwa apa yang dilakukan DPR adalah bentuk tanggung jawab konstitusional.

"Trump sangat layak untuk dimakzulkan karena dia adalah presiden paling korup dalam sejarah kita," cuitnya.

Selanjutnya, Sanders menuntut Senat untuk melanjutkan proses itu. "Saya meminta Mitch McConnell untuk melakukan sebuah persidangan penuh dan adil untuk menuntut pertanggungjawaban presiden ini, dan saya sangat siap untuk menjunjung tanggung jawab saya sebagai juri di Senat Amerika Serikat," tulisnya.

4. Gedung Putih menyebut pemakzulan terhadap Trump dilakukan tanpa bukti kesalahan apa pun oleh Partai Demokrat

Gedung Putih pun memberikan respons. Melalui Twitter, pemerintah menyebut pemakzulan ini sebagai salah satu episode politik paling memalukan dalam sejarah bangsa. Lebih lanjut, Gedung Putih menilai Partai Demokrat tak memberikan bukti kesalahan apa pun dan mendorong pasal tidak pemakzulan tidak sah terhadap Trump.

"Presiden percaya diri bahwa Senat akan mengembalikan tata tertib, keadilan dan proses hukum seperti biasanya, serta akan terus bekerja tanpa lelah untuk memenuhi kebutuhan dan prioritas warga Amerika seperti yang dia lakukan sejak menjabat," cuit Gedung Putih.

Baca Juga: Ini Alasan Donald Trump Resmi Dimakzulkan oleh DPR Amerika Serikat

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya