Dua Menteri Tinjau Titik Nol Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara

Memantau dari atas tower

Penajam Paser Utara, IDN Times - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengunjungi Dermaga Pulau Balang dan Dermaga PT ITCI (International Timer Corporation Indonesia) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara untuk melihat titik nol pusat pemerintahan ibu kota negara yang baru, pada Rabu (2/10). 

Kunjungan kedua menteri ini dalam rangkaian acara Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara yang digelar di Balikpapan tanggal 1-2 Oktober 2019. 

1. Mengunjungi Tower Desa Pemaluan

Dua Menteri Tinjau Titik Nol Ibu Kota Negara di Penajam Paser UtaraIDN Times/Mela Hapsari

Setelah mengunjungi Pulau Balang, rombongan menggunakan feri dan speed boat merapat ke Dermaga PT ICTI Kartika Utama untuk melihat titik nol ibu kota negara yang baru.

Perusahaan ini diketahui merupakan milik Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subiyanto. Status lahan calon ibu kota baru negara adalah HGB (Hak Guna Bangunan) dan HPH (Hak Penguasaan Hutan).

Rombongan terdiri dari dua menteri, serta Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor serta sejumlah pejabat Provinsi Kaltim dan Kabupaten PPU, bersama dengan pemimpin redaksi media massa.  

Rombongan menuju ke Tower Desa Pemaluan, perjalanan memakan waktu sekitar 20 menit melintasi jalan tanah berbatu dan berbukit-bukit. Puluhan awak media diangkut menggunakan truk, bus dan sejumlah mobil. 

2. Melihat titik nol ibu kota negara dari tower

Dua Menteri Tinjau Titik Nol Ibu Kota Negara di Penajam Paser UtaraIDN Times/Panji Galih Aksoro

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjelaskan dari Tower Desa Pemaluan ini terlihat hamparan luas yang bakal menjadi titik nol pusat ibu kota negara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kedua menteri beserta Gubernur Kaltim naik ke atas tower dan melihat langsung pemandangan calon titik nol calon ibu kota negara .

"Dari sini kita bisa melihat titik nol, yang akan menjadi kawasan inti yang akan dibangun di awal" kata Bambang. 

Terlihat titik yang ditunjuk oleh Bambang merupakan area datar yang saat ini masih menjadi kebun sawit. Menurut Bambang, ibu kota negara akan dibangun di area yang datar, sedikit berbukit tidak masalah namun kurang dari 15 derajat kemiringannya.

3. Monitoring pembangunan infrastruktur untuk menunjang logistik pembangunan IKN

Dua Menteri Tinjau Titik Nol Ibu Kota Negara di Penajam Paser UtaraIDN Times/Panji Galih Aksoro

Setelah meninjau lokasi ibu kota negara yang baru di Penajam Paser Utara, seberapa optimis Bambang terhadap pembangunan ibu kota negara di Kaltim?

"Kami melihat keberadaan infrastruktur Kalimantan Timur, baik yang berhubungan dengan listrik, air, dan yang lainnya menjadi penentu kenapa kita memilih lokasi di Kaltim ini. Apalagi lokasinya tidak terlalu jauh dari dua kota yang sudah fungsional sejak lama, yaitu Balikpapan dan Samarinda plus keberadaan lahan milik negara yang cukup luas sehingga memudahkan kita menyiapkan lahan dan ketika membangun," ujar Bambang.

Kendala yang mungkin terjadi menjelang dibangunnya IKN menurut Bambang terkait dengan infrastruktur untuk pendukung logistik. "Kendalanya kita berharap infrastruktur yang sedang dibangun ini sudah sebagian besar ready tahun 2021 terutama untuk menunjang logistik selama masa konstruksi karena bagaimanapun yang akan critical adalah masa konstruksi tahun 2021-2023," ujarnya. 

Meskipun demikian pihaknya telah memastikan monitoring proyek pembangunan infrastruktur ini agar antisipasi agar kendala tersebut tidak menghambat pembangunan ibu kota negara. "Solusinya kita monitor terus supaya konektivitas dari Balikpapan ke ibu kota baru lancar dan (proyek infrastruktur) yang masih dibangun selesai tepat waktu," katanya.

Baca Juga: Sofyan Djalil: Pulau Balang Dikuasai Negara

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya