Menang di MK, Ini Tantangan Terbesar Jokowi-Ma'ruf Berikutnya

Mengembalikan kepercayaan masyarakat itu penting

Jakarta, IDN Times - Majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) telah menetapkan hasil sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), Kamis (27/6). Dalam putusannya, hakim MK menolak seluruh petitum yang diajukan oleh pihak pemohon dalam hal ini Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.

Pengamat ekonomi sosial dari Universitas Muhammadiyah Makassar Dr Hurriah Ali Hasan mengatakan presiden dan wakil presiden terpilih, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menghadapi tantangan besar dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat.

1. Pasangan terpilih harus segera mengembalikan kepercayaan masyarakat

Menang di MK, Ini Tantangan Terbesar Jokowi-Ma'ruf BerikutnyaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Hurriah menilai dengan mengembalikan kepercayaan masyarakat, khususnya dari sisi ekonomi, maka secara perlahan akan mengembalikan kepercayaan masyarakat melalui komitmen mengedepankan transparansi.

"Meski pasangan ini banyak pendukung, namun jangan sampai hasil pengumuman itu berlarut-larut. Jadi yang terpenting adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan masyarakat," kata akademisi Unismuh itu, di Makassar, Jumat.

2. Kebijakan "kurang populer" Jokowi harus segera dihapuskan

Menang di MK, Ini Tantangan Terbesar Jokowi-Ma'ruf BerikutnyaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut dia, banyak kebijakan Jokowi pada periode lalu tidak populer yang justru banyak menimbulkan keluhan dari masyarakat, sehingga pada periode kedua ini berpasangan dengan Ma'ruf Amin harus mengeliminasi kebijakan seperti itu.

"Apalagi itu kemudian menimbulkan kesan tidak transparanan, sangat berbeda dengan pemerintahan sebelumnya yang menaikkan harga BBM dan diumumkan secara meluas," kata Hurriah dilansir dari Antara.

3. Pembangunan infrastruktur harus tetap digenjot

Menang di MK, Ini Tantangan Terbesar Jokowi-Ma'ruf BerikutnyaInstagram.com/jokowaycom

Sementara dari segi pembangunan infrastruktur, alumni program doktoral Universitas Teknologi Malaysia ini mengatakan, tetap harus digenjot dengan meminimalkan dampak negatif pada masyarakat, misalnya masyarakat tergusur sebagai suatu konsekuensi dari sebuah pembangunan.

"Pembangunan infrastruktur suatu negara bagaimana pun itu membutuhkan namanya pembangunan dan biasanya korbannya adalah masyarakat kecil di negara mana pun itu akan terjadi," ungkap Hurriah.

Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Mungkin akan Bertemu pada 30 Juni 2019

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya