Pengamat: Demokrat dan PAN akan Segera Merapat ke Koalisi Jokowi

Eksistensi dalam kekuasaan itu penting

Kupang, IDN Times - Akademisi dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Mikhael Raja Muda Bataona, mengemukakan sikap politik parpol koalisi pendukung pasangan capres-cawapres nomor 02 Prabowo-Sandiaga usai putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Majelis hakim MK menolak seluruh gugatan yang dilayangkan oleh tim Badan Pemenangan Nasional paslon nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melalui kuasa hukumnya, dalam sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Jakarta, Kamis (27/6).

1. Demokrat jadi yang pertama gabung koalisi Jokowi-Ma'ruf

Pengamat: Demokrat dan PAN akan Segera Merapat ke Koalisi JokowiIstimewa

Mikhael mengatakan Partai Demokrat akan menjadi yang pertama meninggalkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Saya kira, parpol yang akan keluar dari koalisi Prabowo yang pertama adalah Demokrat karena sinyal politiknya sudah sangat jelas sejak adanya kunjungan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke kediaman Megawati, juga pertemuan dengan Jokowi sejak sebelum wafatnya Ibu Ani juga usai wafatnya Ibu Ani," kata Mikhael Bataona kepada Antara di Kupang, Sabtu (29/6).

Baca Juga: Prabowo: Terima Kasih Partai Koalisi

2. AHY butuh panggung politik

Pengamat: Demokrat dan PAN akan Segera Merapat ke Koalisi JokowiIDN Times/Margith Juita Damanik

Dia mengatakan, sebagai maestro politik dan ahli strategi, Susilo Bambang Yudhoyono sudah belajar dari situasi pasca-Pilpres 2014. Tanpa berada dalam kekuasaan dan punya sumber daya, menurut dia, bintang AHY bisa meredup sebelum Pilpres 2024.

"Kini sudah saatnya Demokrat menggunakan momentum hubungan kedekatan dengan Jokowi juga silahturami AHY dan Ibas ke Megawati, sebagai kunci masuk koalisi," katanya menjelaskan.

3. PAN akan menyusul Demokrat gabung koalisi

Pengamat: Demokrat dan PAN akan Segera Merapat ke Koalisi JokowiIDN Times/dok.istimewa

Dia menambahkan, parpol koalisi Prabowo-Sandi kedua yang akan meninggalkan koalisi adalah Partai Amanat Nasional (PAN).

"Kalau PAN saya kira mereka ini identik dengan manuver pragmatis dari Zulkilfi Hasan yang sejak tahun 2014 sudah pernah meninggalkan koalisi Prabowo demi mendapat kue kekuasaan dalam kabinet Jokowi," kata Mikhael dilansir dari Antara.

4. PAN bisa manfaatkan ekonomi politik untuk koalisi Pilpres 2024

Pengamat: Demokrat dan PAN akan Segera Merapat ke Koalisi JokowiInstagram PAN

PAN yang awalnya punya warna partai tengah, kata dia, saat Pilpres 2019 sudah terlihat lebih kuat warnanya sebagai partai kanan. Hal yang paling penting adalah mereka harus berada dalam kekuasaan untuk bisa mendapat manfaat ekonomi politik untuk Pilpres 2024.

"Itulah hitungan pragmatis yang akan dilakukan PAN karena mereka sudah berpengalaman mempraktikkan manuver politik jenis ini," kata dosen Ilmu Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia serta Ilmu Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira Kupang itu.

Baca Juga: Prabowo Nyatakan Koalisi Adil Makmur Berakhir Hari Ini

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya