Kritik 5 Hal, Azyumardi Azra Beri Rapor Merah untuk Nadiem Makarim!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Ilmuwan dan sejarawan Azyumardi Azra memberi rapor merah bagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anawar Makarim atas kinerjanya selama ini. Hal ini disampaikan Azyumardi dalam diskusi Webinar Indomedia Poll, Selasa (30/6).
Beberapa aspek menjadi sorotan Azyumardi. Peraih gelar CBE pertama dari Indonesia ini bahkan menyebut Nadiem terlalu sering berada di Singapura ketimbang di Jakarta.
“Nadiem belum berhasil, rapornya masih merah,” kata Azyumardi.
1. Soroti bahasa yang digunakan Nadiem dan kinerjanya
“Kalau ngomong juga lebih sering campur aduk bahasa Inggris dan bahasa Indonesia,” kata Azyumardi dalam keterangan tertulis.
Tak hanya soal bahasa yang digunakan, kinerja Nadiem tentu tak luput dari perhatian. Dia menyebut Kemendikbud hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan soal kinerja.
“Kondisi pendidikan di masa pandemi ini kita lihat Nadiem tidak mau mengurusi pendidikan secara serius,” kata dia lagi.
Dia juga menilai tidak ada stimulus bagi pendidikan dari tingkat dasar sampai menengah padahal kondisi pendidikan kini di tengah masa krisis pandemik COVID-19.
2. Sebut tak ada harapan bagi pendidikan Indonesia bisa bangkit
Dia juga menyoroti tidak ada dana untuk stimulus pendidikan dari tingkat menengah ke pendidikan tinggi. Dana yang dimaksud adalah dana di luar dana BOS. Padahal menurut Azyumardi, masyarakat sudah banyak menaruh harap pada menteri millennials satu ini.
“Jadi tidak ada harapan pendidikan kita ini bisa bangkit,” kata Azyumardi.
Editor’s picks
“BOS ini hanya ditambah judul-judul baru saja. Kemudian PJJ tidak terlalu berhasil. Kita susah berharap” jelas dia lagi.
Baca Juga: Nadiem Sebut Ortu Berhak Tak Izinkan Anak Ikuti KBM Tatap Muka
3. Kritik kinerja Nadiem untuk perguruan tinggi
Kinerja Nadiem memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menurut Azyumardi terbilang lebih payah. Termasuk soal dana afirmasi yang dianggap tidak ada untuk pendidikan tinggi.
“Banyak mahasiswa yang terpapar saat ini. Ketika mahasiswa menuntut UKT diturunkan, pemerintah menolak. Ujung-ujungnya terserah sama rektor,” kata Azyumardi. Dia menyebutkan beberapa perguruan tinggi (PT) di Indonesia kehilangan pendapatan.
“Bayangkan perguruan tinggi kita keadaannya begini mau masuk PT besar dunia. Riset penelitian dipotong, pengabdian masyarakat dipotong. Saya sedih melihat masa pendidikan kita, terutama masa pandemik ini” lanjut dia.
4. Kinerja Nadiem mirip kinerja menteri lain dan diberi rapor merah
Sir Azyumardi Azra juga menilai tidak ada usaha pemberdayaan dari Nadiem dan memberi rapor merah untuk Mendikbud.
“Sama dengan beberapa para menteri yang lain, kebanyakan angin syurga,” kata Azyumardi.
Dia menyinggung saat ini banyak trik dan gimmick yang dilakukan.
“Secara substantif rapornya merah” sebut dia.
Baca Juga: Pimpinan DPRD DKI Soroti Prinsip Kebijakan Pendidikan Nadiem Makarim