5 Jenazah Ditemukan di Nduga, Diduga Ditembak Oknum TNI

Korban terdiri dari 3 perempuan dan 2 laki-laki

Jakarta, IDN Times - Lima jenazah diduga korban penembakan anggota TNI di Kampung Iniye, Distrik Mbua, Nduga, Papua ditemukan oleh warga Nduga.

Dilansir dari Jubi.co.id, penemuan jenazah ini dilakukan warga bersama aktivis Jaringan Pembela HAM (JapHAM) Pegunungan Tengah pada Kamis (10/10).

Kelima jenazah ditemukan di dalam satu lubang. Lubang tersebut ditutupi daun-daunan dan ditimbun dengan tanah. Tiga dari jenazah tersebut diketahui berjenis kelamin perempuan.

1. Cerita dari saudara korban

5 Jenazah Ditemukan di Nduga, Diduga Ditembak Oknum TNIWarga Nduga (Wikipedia.org/Mbuatengah News

Salah seorang saudara korban yang juga tokoh pemuda Nduga, Samuel Tabuni, mengatakan bahwa korban dari Wamena akan menuju ke Nduga untuk membawa bahan makanan pada Jumat (20/9).

Korban kala itu diketahui bersama rombongan pemuda Nduga menggunakan mobil Estrada. Di Kampung Iniye, sejumlah orang disebut-sebut memisahkan diri membawa bahan makanan ke kampung masing-masing.

Sedangkan korban bersama sejumlah orang yang tersisa menyimpan bahan makanan yang dibawa di Gua Batu di Gunung Kanbobo. Lokasi yang terbilang masih cukup jauh dari Kampung Iniye, korban lantas menginap di Kampung Iniye.

“Pada tanggal 21 September, lima orang berniat mengambil bahan makanan yang mereka simpan di Gua Batu. Yang lainnya menyusul kemudian. Saat rombongan lainnya sedang menyusul,  terdengar bunyi tembakan sehingga mereka tak berani meneruskan perjalanan mereka ke Gua Batu. Mereka berbalik kembali ke Iniye lalu menelepon saya,” kata Samuel Tabuni pada Kamis (10/10) dikutip dari Jubi.co.id.

Menurut Samuel, ia belum yakin dengan informasi yang dia peroleh dari warga di Kampung Iniye. Hal ini lantas membuat Samuel meminta bantuan kepada aparat keamanan untuk mencari tahu mengenai kebenaran dari informasi yang dia dapatkan tersebut. Namun informasi yang didapatkan dari aparat keamanan justru menyatakan tidak ada laporan mengenai insiden penembakan di Mbua.

“Ini saudara saya yang jadi korban. Sehingga saya terus mencari tahu kebenarannya. Setelah lebih 20 hari, akhirnya terungkap juga bahwa benar kelimanya menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI,” kata Samuel lagi.

Menurut informasi dari Samuel, warga yang sejak awal menghubungi dirinya mengatakan melihat anggota TNI di sekitar Gua Batu.

Baca Juga: Human Rights Watch: Indonesia Harus Selidiki Kerusuhan di Papua

2. Tiga jenazah berjenis kelamin perempuan

5 Jenazah Ditemukan di Nduga, Diduga Ditembak Oknum TNIDok. Jubi/IDN Times

Dari lima jenazah yang ditemukan, tiga di antaranya berjenis kelamin perempuan sedang dua lagi berusia di bawah 17 tahun. Tercatat kelima korban yang meninggal dunia adalah Yuliana Dronggi (35 tahun), Jelince Bugi (25 tahun), Macen Kusumbrue (26 tahun), Tolop Bugi (13 tahun), dan Hardius Bugi (15 tahun).

Kelimanya sudah dalam kondisi membusuk ketika ditemukan. Jenazah ditemukan di dalam satu lubang yang ditutupi dengan rumput dan daun-daun.

“Jenazah mereka ditemukan oleh sejumlah warga dan JapHAM Pegunungan Tengah yang dipimpin Theo Hesegem,” kata Samuel Tabuni.

3. Kodam Cendrawasih belum mendapat laporan terkait penembakan

5 Jenazah Ditemukan di Nduga, Diduga Ditembak Oknum TNIIDN Times/Arief Rahmat

Dilansir dari Jubi.co.id, pihak Kodam XVII/Cenderawasih belum mendapatkan informasi mengenai peristiwa penembakan tersebut. Hal ini sudah dikonfirmasi oleh pihak Jubi.co.id.

“Kita belum terima laporan resmi dari satuan setempat,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto dikutip dari Jubi.co.id.

Sejak konflik di Nduga pada awal Desember lalu hingga saat ini, 189 orang tercatat meninggal dunia. Penyebab kematian mulai dari kelaparan di pengungsian atau pun ditembak oleh anggota TNI dan Polri.

Jubi.co.id mencatat ribuan warga Nduga telah mengungsi. Selain itu 39 gereja telah dikosongkan.

4. Masyarakat Nduga minta TNI/Polri ditarik dari Nduga

5 Jenazah Ditemukan di Nduga, Diduga Ditembak Oknum TNIPendam VI/Mulawarman

Menurut Samuel, masyarakat Nduga menuntut agar semua pasukan TNI/Polri ditarik dari Nduga. Samuel juga secara terbuka menyatakan membutuhkan intervensi bantuan kemanusiaan mulai dari obat-obatan, bahan makanan, dan investigasi independen oleh lembaga kemanusiaan Internasional.

Di sisi lain, Gubernur Papua, Lukas Enembe, meminta agar pengungsi di Nduga diberlakukan sama seperti pengungsi di konflik Wamena.

“Warga Nduga juga warga Negara Indonesia yang harus diperlakukan sama dengan warga lainnya,” kata Enembe dikutip dari Jubi.co.id.

Enembe mengatakan telah berkoordinasi dengan Bupati Kabupaten Jayawijaya dan Lanny Jaya. Hal ini dilakukan lantaran sebagian besar pengungsi Nduga berada di dua kabupaten tersebut.

Dia meminta kepala daerah di Kabupaten Jayawijaya dan Lanny Jaya untuk memperhatikan para pengungsi Nduga dengan baik. Para pengungsi disebut Enembe merupakan masyarakat Papua yang perlu perhatian dari pemerintah.

Baca Juga: Wiranto: Jangan Anggap Semua Orang Papua Jahat, Yang Rusuh Itu Oknum

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya