Penambang Emas Ilegal di Parigi Sulteng Tewas Tertimbun Longsor

Sudah delapan korban dievakuasi, tiga di antaranya meninggal

Palu, IDN Times- Peristiwa tanah longsor di pertambangan emas Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menimbun hidup-hidup sejumlah penambang.

Insiden mengenaskan di dalam kubangan besar itu terjadi pada Rabu malam (24/2/2021), sekitar pukul 19.00 Wita. Kepala Kepolisian Resor Parigi Moutong, AKBP Andi Batara Purwacaraka melaporkan, sebanyak delapan orang berhasil dievakuasi dari dalam kubangan tambang.

“Dari total (delapan korban) yang telah dievakuasi itu, tiga orang meninggal kemudian dibawa ke rumah duka,” ujar Batara kepada IDN Times di lokasi kejadian, Kamis pagi (25/2/2021).

Baca Juga: Bahas Teror Sigi, Polda Sulteng Dialog dengan Tokoh Agama

1. Dilaporkan sementara ada lima orang alami luka-luka

Penambang Emas Ilegal di Parigi Sulteng Tewas Tertimbun LongsorPencarian penambang tertimbun longsor di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. IDN Times/Faiz Syafar

Batara mengatakan, selain tiga orang tewas, lima orang penambang dievakuasi dalam kondisi luka-luka. Saat ini pencarian terus dilanjutkan.

“Untuk korban luka semuanya dibawa ke Puskesmas Ampibabo, tiga orang masih dirawat dan dua sudah kembali ke rumahnya,” tuturnya.

2. Polisi belum memastikan jumlah penambang yang tertimbun

Penambang Emas Ilegal di Parigi Sulteng Tewas Tertimbun LongsorPencarian penambang tertimbun longsor di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. IDN Times/Faiz Syafar

Sementara itu pihak Polres Parigi Moutong belum bisa memastikan jumlah korban yang masih tertimbun longsor tambang emas Buranga.

“Karena pada saat kejadian cuaca sudah gelap. Tidak bisa diperkirakan (jumlahnya),” kata dia.

3. Tambang emas Desa Buranga dipastikan ilegal

Penambang Emas Ilegal di Parigi Sulteng Tewas Tertimbun LongsorPencarian penambang tertimbun longsor di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. IDN Times/Faiz Syafar

Batara menegaskan bahwa tambang emas Desa Buranga tak memiliki izin atau ilegal. “Untuk proses penegakan hukum tetap akan kita laksanakan tetapi difokuskan proses evakuasi untuk saat ini,” ucap Batara.

Dari pantauan IDN Times di lokasi kejadian hingga pukul 4.30 Kamis (25/2) dini hari, proses evakuasi terus berlangsung. Pencarian melibatkan melibatkan 60 personel dari Polres, personel TNI berkisar 15 orang, tim Basarnas Kota Palu dan Potensi SAR Parigi Moutong, serta dibantu warga atau penambang dengan bantuan satu unit eksavator.

Baca Juga: Kecelakaan Tambang di Arktik, Rusia Tewaskan 3 Orang

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya