Hati-hati Kotak Amal untuk Danai Teroris, Ini Ciri-cirinya

Kotak-kotak amal itu umumnya ditempatkan di warung makan 

Jakarta, IDN Times - Sejumlah kotak amal milik Yayasan Abdurrahman Bin Auf (ABA) diketahui menjadi sumber pendanaan bagi organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI). Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono membeberkan rincian jumlah dan sebaran kotak amal tersebut.

"Keterangan tersangka Fitria Sanjaya alias Acil dari Yayasan Abdurrahman Bin Auf (ABA) tentang jumlah kotak amal," kata Argo dalam keterangannya, Kamis (17/12/2020).

Dari data yang dirilis Argo, kotak amal sumber pendanaan bagi organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI) itu tersebar di 12 kota atau provinsi. Berikut rinciannya:

1. Sumatera Utara: 4.000 kotak amal 
2. Lampung: 6.000 
3. Jakarta: 48
4. Semarang: 300  
5. Pati: 200
6. Temanggung: 200 
7. Solo: 2.000 
8. Yogyakarta: 2.000 
9. Magetan: 2.000 
10. Surabaya: 800 
11. Malang: 2.500 
12. Ambon: 20 

Baca Juga: [BREAKING] Densus 88 Pindahkan 23 Terduga Teroris Lampung ke Jakarta

1. Begini ciri-ciri kotak amal untuk pendanaan teroris

Hati-hati Kotak Amal untuk Danai Teroris, Ini Ciri-cirinyaKepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono (Dok. Humas Polri)

Berikut ciri-ciri kotak amal yang diduga milik Yayasan Abdurrahman Bin Auf (ABA) seperti disampaikan Argo.

Pertama, kotak amal tersebut berupa kotak kaca dengan rangka aluminium. Kotak jenis ini tersebar di wilayah Jakarta, Lampung, Malang, Surabaya, Temanggung, Yogyakarta, dan Semarang.

Ciri kedua, kotak kaca dengan rangka kayu. Model ini tersebar di Solo, Sumatera Utara, Pati, Magetan, dan Ambon.

Ciri lainnya adalah ada tulisan nama yayasan dan contact person pengurus yayasan, serta melampirkan SK Kementerian Hukum dan HAM, nomor SK Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan SK Kementerian Agama.

2. Kotak amal ditempatkan di warung makan

Hati-hati Kotak Amal untuk Danai Teroris, Ini Ciri-cirinyaIDN Times/Daruwaskita

Kotak amal tersebut rata-rata ditempatkan di warung makan konvensional karena tidak perlu izin khusus dan hanya meminta izin dari pemilik warung.

"Di dekat kotak dilampirkan majalah yang menggambarkan program-program yayasan," ujar Argo.

Argo mengatakan, tidak ada ciri spesifik yang mengarah ke organisasi teroris agar tidak memancing kecurigaan masyarakat dan dapat berbaur.

3. Sebelum dilaporkan atau diaudit, dana dari kotak amal sudah dipotong terlebih dahulu untuk alokasi jemaah

Hati-hati Kotak Amal untuk Danai Teroris, Ini Ciri-cirinyaANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Argo juga menjelaskan sistem pendanaan kotak amal itu. Setiap penarikan atau pengumpulan uang infaq atau jumlah kotor dari kotak amal, sebelum dilaporkan atau audit sudah dipotong terlebih dahulu untuk alokasi jemaah. Sehingga hanya jumlah bersih yang dimasukkan ke dalam laporan audit keuangan.

"Yang mana laporan keuangan tersebut nanti akan dilaporkan kepada BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) setiap per semester agar legalitas kotak amal tetap terjaga," ujarnya.

4. Dua tipe yayasan bentukan Jamaah Islamiyah

Hati-hati Kotak Amal untuk Danai Teroris, Ini Ciri-cirinyaKepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono (Dok. Humas Polri)

Adapun yayasan-yayasan bentukan kelompok teroris Jamaah Islamiyah, menurut Argo, ada dua tipe.

Pertama, yayasan pengumpul infaq umum dengan metode kotak amal yang memiliki beberapa syarat, contohnya yayasan ABA dan FKAM.

  1. Harus terdaftar di Kemenkumham sebagai legalitas yayasan dan untuk syarat mengeluarkan izin BAZNAZ.

  2. Harus terdaftar di BAZNAZ sebagai legalitas pengumpulan infaq secara masif atau umum.

  3. Terdaftar di Kemenag untuk legalitas kegiatan dan membangun kepercayaan umat Islam di Indonesia dan tidak melenceng dari aturan kenegaraan (setiap tahun dilakukan audit/survei oleh Kemenag).

Kedua, yayasan pengumpul infaq khusus, yakni secara langsung. Contohnya yayasan SO (Syam Organizer), OC (One Care), Hasih, Hilal Ahmar.

    1. Metode pengumpulan infaq yang dilakukan pada saat acara tertentu seperti tabligh akbar

    2. Hanya memerlukan SK Kemenkumham untuk legalitas dan tidak perlu izin BAZNAS dan Kemenag, karena pengumpulan tidak secara terus menerus melainkan berkala.

      - Program Jamaah Islamiah di antaranya adalah pengumpulan dana untuk bantuan Suriah dan Palestina, yang mana uang infaq dikumpulkan dengan cara membuat acara-acara tabligh yang menghadirkan tokoh-tokoh dari Suriah atau Palestina, dan uang infaq diambil dari para peserta tabligh.

      - Biasanya kurang transparan kepada publik mengenai jumlah uang infaq yang terkumpul, karena tidak ada lembaga auditor.

5. Jamaah Islamiyah mulai go public

Hati-hati Kotak Amal untuk Danai Teroris, Ini Ciri-cirinyaKepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono (Dok. Humas Polri)

Menurut Argo, organisasi teroris khususnya Jamaah Islamiyah saat ini mulai berusaha untuk muncul ke masyarkaat, karena semakin sulitnya mengumpulkan dana jika hanya lewat infaq anggota maupun Ikhtisod (jumlahnya tidak pasti dan tidak selalu ada). Jamaah Islamiyah, kata Argo, belum pernah menggunakan yayasan palsu.

"Untuk Jamaah Islamiyah, pemilihan anggota Jamaah Islamiyah yang mengemban tugas untuk go public memiliki persayaratan yakni namanya masih bersih dari keterangan BAP dan anggota yang sudah ditangkap dan biasanya sudah vakum dalam waktu yang cukup lama," ujarnya.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 24 Petinggi Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya